Basa-basinya garing ya? hehehe, harap dimaklumi yah, karena admin lagi agak ngantuk, semalam abis begadang di tempat Teteh Yuli yang kemarin baru nyunatin anaknya. Berhubung banyaknya inbok yang masuk menanyakan tentang Struktur Modal maka dengan sangat senang hati admin akan membahasanya. Nah, sambil seruput kopi, yuk simak ulasan lengkapnya dibawah ini.
Pembabaran Lengkap Struktur Modal
Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Struktur Modal ?Mungkin anda pernah mendengar kata Struktur Modal ? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, tujuan, komponen, faktor, teori, contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Struktur Modal
Struktur Modal merupakan sebuah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dengan modal sendiri. Modal asing dalam hal ini adalah utang jangka panjang maupun jangka pendek. Sedangkan modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan penyertaan kepemilikan perusahaan. Struktur modal sangat mempengaruhi sebuah perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan, terutama dengan adanya utang yang sangat besar akan memberikan beban kepada perusahaan.
Pengertian Struktur modal Menurut Para Ahli
Berikut ini terdapat beberapa pengertian struktur modal menurut para ahli, yakni sebagai berikut:
1. Keown et.al (2000)
Menurut Keown et.al Struktur Modal adalah paduan atau kombinasi sumber dana jangka panjang yang digunakan oleh perusahaan.
2. Farah Margaretha (2004)
Menurut Farah Margaretha Struktur Modal menggambarkan pembiayaan permanen perusahaan yang terdiri atas utang jangka panjang dan modal sendiri.
3. J. Fred Weston dan Thomas E Copeland (1996)
Menurut J. Fred Weston dan Thomas E Copeland mengatakan bahwa Struktur Modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham.
4. Munawir (2001)
Menurut Munawir Struktur Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya
5. Raharja Putra (2009:212)
Menurut Raharja Putra, Struktur Modal adalah campuran antara utang jangka panjang dan ekuitas, dalam rangka mendanai investasi perusahaan (operating assets).
6. Sawir (2008:10)
Menurut Sawir, Struktur Modal adalah pendanaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham.
7. Halim (2007:78)
Menurut Halim, Struktur Modal adalah perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat tetap, hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa.
8. Rodoni dan Ali (2010)
Menurut Rodoni dan Ali, Struktur Modal adalah proporsi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan di mana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau paduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama yaitu yang berasal dari dalam dan luar perusahaan.
Tujuan Struktur Modal
Tujuan manajemen struktur modal adalah mengkalaborasikan sumber-sumber dana yang digunakan perusahaan untuk operasionalnya yang akan memaksimalkan nilai perusahaan itu sendiri. Dengan kata lain, pencarian gabungan dana yang akan meminimumkan biaya modal dan memaksimalkan harga saham.
Komponen Struktur Modal
Berikut adalah komponen struktur modal antara lain sebagai berikut:
1. Modal Asing
Modal asing atau utang merupakan modal yang asalnya dari luar perusahaan yang bersifat sementara. Bekerja pada perusahaan dan untuk perusahaan yang terkait modal tersebut adalah hutang yang suatu waktu harus dibayar kembali.
Pada saat pengambilan keputusan akan pemakaian utang ini, besarnya biaya tetap yang timbul dari utang dalam bentuk bunga harus dipertimbangkan, karena akan menyebabkan semakin tingginya leverage keuangan, dan semakin tidak pastinya tingkat pengembalian untuk para pemegang saham biasa. Modal asing atau utang bisa dibedakan menjadi tiga jenis, antara lain:
- Utang Jangka Pendek (Short-term Debt)
Utang jangka pendek merupakan modal asing yang pengembalian waktunya paling lama adalah satu tahun. Sebagian besar utang jangka pendek terdiri atas kredit perdagangan, yakni kredit yang dibutuhkan untuk bisa terselengaranya perusahaan.
- Utang Jangkah Menengah (Intermediate-term Debt)
Utang jangka menengah adalah utang yang jangka pengembalian waktunya lebih dari satu tahun atau kurang dari 10 tahun. Utang jangka menengah dibagi menjadi dua yakni Term Loan dan Leasing Term Loan.
Leasing adalah suatu alat atau cara untuk memperoleh layanan dari sebuah aktiva tetap, yang pada dasarnya merupakan sama seperti halnya, jika kita melakukan penjualan obligasi untuk memperoleh servis dan hak milik atas aktiva tersebut. Yang membedakan, pada leasing, tidak diikuti dengan hak milik.
- Utang Jangka Panjang (Long-term Debt)
Utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktu pengembaliannya adalah panjang, biasanya lebih dari 10 tahun. Bentuk utang jangka panjang diantaranya pinjaman obligasi dan pinjamam hipotek.
Pinjaman obligasi adalah pinjaman dalam jangka waktu yang panjang, untuk debitur menerbitkan surat pengakuan utang yang memiliki nominal tertentu.
Pinjaman hipotek adlaah pinjaman jangka panjang yang mana pemberi uang (kreditor) diberikan hak hipotek di sebuah barang tidak bergerak, supaya jika pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang tersebut bisa dijual dan dari hasi penjualan itu bisa dipakai untuk menutup tagihannya.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri atau ekuitas adalah modal yang asalnya dari pemilik perusahana dan ditanam dalam perusahaann dalam jangka waktu yang tidak menentu lamanya. Modal sendiri diharapkan tetap berada dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak mempunyai batas, sedangkan modal pinjaman mempunyai jatuh tempo. Dalam suatu perusahaan modal sendiri bisa dibedakan dalam beberapa jenis, antara lain:
- Modal Saham Modal saham merupakan tanda bukti pengembalian bagian atau peserta dalam sebuah perusahaan. Terdapat jenis-jenis dari saham yakni saham biasa (common stock), saham preferen (prefed stock), saham kumulatif (cummulative prefered stock) dan lain sebagainya.
- Cadangan yang dimaksud disini adalah sebagai cadangan, yang dibuat dari perolehan keuntungan yang didapat oleh perusahaan selama rentang waktu yang lalu atau dari tahun yang berjalan.Cadangan yang masuk dalam modal sendiri, antara lain cadangan ekspansi, cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs, cadangan untuk menampung hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang tidak diduga sebelumnya (cadangan umum).
- Laba Ditahan Keuntungan yang didapat oleh sebuah perusahaan bisa sebagian dibayarkan sebagai dividen dan sebagian ditahan oleh perusahaan. Jika perusahaan menahan keuntungan tersebut telah dengan tujuan tertentu, maka dibuatlah cadangan sebagaimana yang sudah diuraikan. Jika perusahaan belum memiliki tujuan tertentu tentang pemakaian keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut adalah keuntungan yang ditahan.
Faktor yang Memengaruhi Struktur Modal
Adapun faktor yang dapat memengaruhi Struktur Modal antara lain sebagai berikut:
1. Struktur Aktiva (Tangibility)
2. Growth Opportunity
Kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan. Teori agensi menggambarkan hubungan yang negatif antara growth opportunity dan leverage. Di mana, perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung akan melewatkan kesempatan dalam berinvestasi pada kesempatan investasi yang menguntungkan, Misalnya dengan membangun pabrik baru, membeli mesin baru atau membeli barang modal lainnya yang membutuhkan dana yang besar.
3. Ukuran Perusahaan (Firm Size)
Perusahaan Perusahaan kecil kemungkinan memiliki arus kas yang masih rendah untuk berinvestasi dan cenderung enggan bekerja sama dengan pihak lain untuk dijadikan partner bisnisnya atau sebaliknya pihak lain yang masih enggan bekerja sama dengan perusahaan kecil.Perusahaan besar memiliki opsi dan akses pendanaan yang lebih banyak dan mudah dibandingkan dengan perusahaan kecil.Perusahaan besar cenderung akan melakukan diversifikasi usaha lebih banyak dari pada perusahaan kecil. Oleh karena itu kemungkinan kegagalan dalam menjalankan usaha atau kebangkrutan akan lebih kecil. Ukuran perusahaan sering dijadikan indikator bagi kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan, di mana perusahaan dalam ukuran lebih besar dipandang lebih mampu menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya. Jadi bisa kita lihat, ukuran perusahaan bisa mempengaruhi struktur modal perusahaan tersebut.
4. Profitabilitas
Profitabilitas perusahaan adalah bagaimana perusahaan menghasilkan tingkat keuntungan disetiap periodenya. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi tentu memiliki dana internal yang lebih banyak daripada perusahaan dengan profitabilitas rendah. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi akan berinvestasi menggunakan utang yang relatif kecil (Bringham & Houston, 2001). Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.
5. Risiko Bisnis
Risiko Bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksanakan pendanaan eksternal, sehingga secara teori akan berpengaruh negatif terhadap leverage perusahaan. Semakin tinggi risiko bisnis perusahaan, maka perusahaan cenderung kesulitan dalam memperoleh pendanaan dari sumber eksternal. Hasil belum pasti tapi biaya yang dikeluarkan sangat besar. Risikonya sangat tinggi. Dengan risiko yang tinggi seperti ini Sangat sulit untuk mencari kreditur yang mau memberikan pinjaman. Sangat sulit untuk mengajak calon investor lain untuk bergabung dalam perusahaan ini. Semua takut rugi.
Teori Pendekatan Struktur Modal
Berikut adalah teori pendekatan struktur modal diantaranya yaitu:
- Teori Pendekatan Tradisional adalah struktur modal yang optimal yaitu struktur modal memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.
- Teori Pendekatan Modigliani dan Miller adalah struktur modal tidak mempengaruhi perusahaan yaitu struktur modal yang sudah digabungkan dengan unsur pajak sehingga nilai perusahaan dengan hutang lebih tinggi dibandingkan nilai perusahaan tanpa hutang.
- Teori Pecking Order adalah apabila perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan lebih besar justru memiliki hutang yang lebih kecil.
Contoh Struktur Modal
PT MAJU MUNDUR TBK memperolehan laba bersih menurut laporan keuangan yang terdapat di situs PT. Maju Mundur Tbk pada Desember 2019 mencapai Rp.6,017 triliun lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama pada Desember 2018 sebesar Rp.5,016 triliun. Dari laporan keuangan yang dipublikasikan di BEI, tercatat penjualan bersih pada Desember 2019 sebesar Rp.45,332 triliun lebih besar dibandingkan periode yang sama pada Desember 2018 sebesar Rp.38,403 triliun. Dilihat dari laba yang meningkat dan penjualan yang meningkat menunjukkan kinerja perusahaan yang bagus. lah satu aspek yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah modal. Karna tanpa modal setiap perusahaan tidak akan bisa melakukan aktivitas sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan,oleh karena itu sebuah perusahaan harus menentukan struktur modal.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Struktur Modal:Pengertian, Tujuan, Komponen, Faktor, Teori, Contoh
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya
The post Struktur Modal first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment