» Sejarah BPUPKI - Visi Kedepan

Sejarah BPUPKI - Ada yang bilang tak kenal maka tak sayang, untuk itu mari kita berkenalan dulu. Perkenalkan situs Visi Kedepan adalah sebuah situs yang membahas tentang banyak hal. Seperti contohnya yang akan kita bahas kali ini yaitu mengenai Sejarah BPUPKI. Tentunya cukup menarik bukan? hehehe.

Basa-basinya garing ya? hehehe, harap dimaklumi yah, karena admin lagi agak ngantuk, semalam abis begadang di tempat Teteh Yuli yang kemarin baru nyunatin anaknya. Berhubung banyaknya inbok yang masuk menanyakan tentang Sejarah BPUPKI maka dengan sangat senang hati admin akan membahasanya. Nah, sambil seruput kopi, yuk simak ulasan lengkapnya dibawah ini.

Pembabaran Lengkap Sejarah BPUPKI

Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentan BPUPKI? Mungkin anda pernah mendengar kata BPUPKI? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, sejarah, anggota, sidang, peran, tugas, tujuan, kronologis dan susunan. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Sejarah-BPUPKI

Pengertian BPUKI dan Sejarah BPUKI

BPUPKI adalah Suatu badan yang di buat pada saat pendudukan Jepang oleh pemerintah pada tanggal 1 Maret 1945 atau 29 April 1945. Pemerintah membentuk badan ini karena beberapa alasan untuk membantu dan mendukung kemerdekaan Indonesia kepada pendudukan Jepang dengan sebuah perjanjian antara dua negara tersebut dengan dipimpin oleh Radjiman Wedyoodingrat dan beserta wakilnya Ichibangase Yoshio. Pada tanggal 7 Agustus 1945, pihak jepang membubarkan BPUPKI dan diganti dengan lembaga lain yang diketaui oleh Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno dan serta wakilnya Drs. M. Hatta dengan nama PPKI beserta jumlah anggota di PPKI 21 orang.


Sejarah Berdirinya BPUPKI

Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan balatentara Jepang pada tanggal 1 Maret 1945 bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. Badan ini dibentuk sebagai upaya mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia dengan menjanjikan bahwa Jepang akan membantu proses kemerdekaan Indonesia. BPUPKI beranggotakan 62 orang yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat dengan wakil ketua Ichibangase Yosio (orang Jepang) dan Raden Pandji Soeroso. Di luar anggota BPUPKI, dibentuk sebuah Badan Tata Usaha (semacam sekretariat) yang beranggotakan 60 orang. Badan Tata Usaha ini dipimpin oleh Raden Pandji Soeroso dengan wakil Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda Toyohiko (orang Jepang). Tugas dari BPUPKI sendiri adalah mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan hal-hal yang diperlukan dalam usaha pembentukan negara Indonesia merdeka.

Anggota BPUPKI

Berikut ini adalah anggota BPUPKI yaitu:

Dalam anggota BPUPKI meliputi beberapa tokoh dari Indonesia maupun dari Jepang untuk dapat berjalan lancar dengan baik. Berikut anggota BPUPKI antara lain sebagai berikut:

  1. Radjiman Wedyodiningrat (Ketua), Indonesia
  2. R.P. Soeroso (Wakil Ketua)
  3. Ichibangse Yoshio (Wakil Ketua), Jepang
  4. Ir. Soekarno
  5. Drs. Moh. Hatta
  6. Mr. Muhammad Yamin
  7. Abdoel Kahar Muzakir
  8. Prof. Dr. Mr. Soepomo
  9. KH. Wachid Hasyim
  10. Mr. Achmad Soebardjo
  11. Mr. A.A. Maramis
  12. Prof. Dr. P.A.A. Hoesein Djajadiningrat
  13. Abikoesno Tjokrosoejo
  14. R.A.A. Poerbonegoro Soemitro Kolopaking
  15. K.H. Ahmad Sanusi
  16. K.H. Abdul Salim
  17. H. Agoes Salim
  18. Ki Bagoes Hadikusumo
  19. Abdoel Kaffar
  20. A.R. Baswedan
  21. Soekiman
  22. Oey Tjong Hauw
  23. Yap Tjwan Bing
  24. Liem Koen Hian
  25. Tang Eng Hoa
  26. Oey Tiang Tjoe

Sidang BPUPKI

Berikut ini adalah beberapa tahapan sidang BPUPKI yaitu:

1. Sidang Pertama BPUPKI

Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945 dan mengadakan sidang pertama pada tanggal 29 Mei 1945 samapi 1 Juni 1945. Pada sidang pertama ada dua tokoh dari Indonesia yakni Bung Karno dan M. Yamin mengemukakan pendapat untuk mengusulkan sila dasar negara Indonesia. Pertama mengemukakan M. Yamin pendapat mengenai 5 sila dasar negara secara lisan, antara lain:

  • Peri Kebangsaan
  • Peri Kemanusian
  • Peri Ketuhanan
  • Peri Kerakyatan
  • Kesejahteraan Rakyat

Pendapat kedua dari M. Yamin juga mengemukakan 5 hal pendapat secara tertulis, berbunyi sebagai berikut:

  1. Ketuhanan yang Maha Esa
  2. Persatuan Indonesia
  3. Rasa Kemanusian yang Adil dan Beradab
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan

Usulan pendapat dari M. Yamin diajukan pada tanggal 29 Mei 1945, kemudian pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mengajukan pendapat tentang sila dasar negara yang terdiri dari 5 hal, sebagai berikut:

  • Nasionalime (Kebangsaan Indonesia)
  • Internasionalisme (Perikemanusiaan)
  • Mufakat atau Demokrasi
  • Kesejahteraan Sosial
  • Ketuhanan yang Berkebudayaan

Kelima ini oleh Bung Karno diberi nama Pancasila. Selanjutnya Bung Karno mengusulkan bahwa 5 sila tersebut dibagi menjadi 3 sila, yakni:

  • Sosio nasionalime
  • Sosio demokrasi
  • Ketuhanan

Berikutnya 3 hal ini menurutnya juga dapat dibagi menjadi 4 sila yakni Gotong Royong.

Setelah sidang pertama BPUPKI telah usai, para anggota BPUPKI memutuskan untuk membentuk sidang revisi, karena pada sidang pertama para anggota masih kurang dengan hasil sidang pertama tersebut, maka pada tangga; 1 Juni 1945 sepakat untuk merevisi sidang pertama dengan beranggota terdiri 9 orang, antara lain sebagai berikut:

  1. Ir. Soekarno
  2. Drs. M. Hatta
  3. M. Yamin
  4. Abdul Kahar Muzakkir
  5. H. Agus Salim
  6. Abikusno Tjokrosujoso
  7. K.H. Wachid Hasjim
  8. A.A Maramis
  9. Ahmad Subardjo

Panitia yang beranggota 9 orang tersebut melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan “Piagam Jakarta yang bertujuan untuk pembentukan Indonesia Merdeka. Isi rumusan tersebut antara lain sebagai berikut:

  1. Ketuhanan yang maha esa
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Sidang Kedua BPUPKI

Pada tanggal 10-16 Juli 1945, sidang kedua berlangsung untuk membahas tentang dasar negara, perancangan undang-undang, wilayah dan sebagainya. Pada tanggal 14 Juli 1945 disiapan sidang kedua BPUPKI untuk merancang laporan hasil sidang tersebut. Laporan tersebut berisi 3 hasil, antara lain sebagai berikut:
  • Pernyataan Indonesia Merdeka
  • Pembukaan UUD
  • Batang Tubuh dari UUD

Peran BPUPKI dan PPKI dalam Kemerdekaan Indonesia

Ada beberapa peran BPUPKI dan PPKI untuk kemerdekaan indonesia antara lain sebagai berikut:
  • Peran BPUPKI

  1. Mempersiapan segala kebutuhan kemerdekaan indonesia
  2. Pembentukan angota perumusan dasar negara
  3. Menetapkan dan mengubah dasar negara untuk di sesuaikan
  4. Merumuskan pancasila

  • Peran PPKI

  • Memilih presiden dan wakil presiden
  • Mengesahkan dasar negara Indonesia
  • Membentuk menteri untuk membantu tugas presiden

Tugas dan Tujuan BPUPKI

Berikut ini adalah beberapa tugas dan tujuan BPUPKI:

1. Tugas BPUPKI

Tugas BPUPKI dalam kemerdekaan Indonesia ialah membentuk negara Indonesia dari berbagai aspek antara lain ekonomi, politik dan sebagainya. Berikut tugas BPUKI antara lain sebagai berikut:
  1. Membahas tentang dasar negara
  2. Membentuk revisi hasil dari sidang pertama
  3. Membentuk panitia kecil dengan beranggota 9 orang
  4. Pada sidang pertama yang beranggota 9 orang tersebut menghasilkan rumusan disebut dengan Piagam Jakarta

2. Tujuan BPUPKI

Tujuan dari bentuknya BPUKI antara lain sebagai berikut:
  • Jepang ingin mengambil hati rakyat Indonesia guna membantu Jepang menghadapi pihak sekutu dengan memberikan kemerdekaan Indonesia.
  • Untuk membntuk negara Indonesia merdeka atau mempersiapkan pemerintahan Indonesia.

Kronologis BPUPKI

Pada tahun 1944 Saipan jatuh ke tangan Sekutu. Demikian halnya dengan pasukan Jepang di Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Kepulauan Marshall, dipukul mundur oleh pasukan Sekutu. Dengan demikian seluruh garis pertahanan Jepang di Pasifik sudah hancur dan bayang-bayang kekalahan Jepang mulai nampak. Selanjutnya Jepang mengalami serangan udara di kota Ambon, Makasar, Menado dan Surabaya. Bahkan pasukan Sekutu telah mendarat di daerah-daerah minyak seperti Tarakan dan Balikpapan.

Dalam situasi kritis tersebut, pada tanggal 1 Maret 1945 Letnan Jendral Kumakici Harada, pimpinan pemerintah pendudukan Jepang di Jawa, mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi Cosakai). Pembentukan badan ini bertujuan untuk menyelidiki hal-hal penting menyangkut pembentukan negara Indonesia merdeka. Pengangkatan pengurus ini diumumkan pada tanggal 29 April 1945. dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat diangkat sebagai ketua (Kaico). Sedangkan yang duduk sebagai Ketua Muda (Fuku Kaico) pertama dijabat oleh seorang Jepang, Shucokan Cirebon yang bernama Icibangase. R.P. Suroso diangkat sebagai Kepala Sekretariat dengan dibantu oleh Toyohito Masuda dan Mr. A.G. Pringgodigdo.


Susunan Organisasi BPUPKI

BPUPKI yakni abreviasi dari Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau dalam bah harapanJepang disebut Dokuritsu Junbii Chosakai. Badan ini merupakan organisasi bentukan pemerintah Jepang pada tanggal 1 Maret 1945 bersamaan dengan hari ulang tahun kaisar Jepang, Hirohito. Sebagaimana organisasi pada umumnya, BPUPKI juga mempunyaiketua, wakil ketua, dan beberapa anggota. Berikut ini susunan lengkap dari organisasi BPUPKI:

1. Ketua: Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T) Radjiman Wedyodiningrat

Berdasarkan persetujuan pemerintah pendudukan Jepang, BPUPKI diketuai oleh Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat. Tokoh pendiri bangsa berlatarbelakang dokter ini lahir di Yogyakarta pada tanggal 21 April 1879. Radjiman termasuk orang yang beruntung yang secara tak sengaja sanggup mengecap kursi pendidikan pada m harapankolonial Belanda yang dikenal kurang memperhatikan pendidikan masyarakat pribumi. Waktu itu, Radjiman hanya mengantarkan putra Dr. Wahidin Soedirohoesodo pergi ke sekolah kolonial. Sambil menunggu putra Dr. Wahidin Soedirohoesodo pulang, Radjiman ikut mendengarkan pelajaran yang diberikan oleh guru Belanda melalui jendela kelas. Ternyata, aktivitasnya itu selalu diperhatikan oleh sang guru Belanda. Radjiman kesannya diizinkan untuk mengikuti pelajaran di dalam kelas bersama belum dewasa lainnya. Sejak ketika itu, pendidikannya terus berlanjut sampai dia berhasil meraih gelar dokter pada usia 20 tahun. Tidak hanya itu, Radjiman juga sempat mengenyam pendidikan di beberapa negara ibarat Belanda, Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat.
Ketertarikan Radjiman pada kedokteran berawal dari keprihatinannya pada kondisi masyarakat Ngawi yang ketika itu diserang penyakit pes. Selain itu, Radjiman juga memperdalam ilmu kedokterannya dengan berguru ilmu kandungan semoga dia sanggup menyelematkan ibu-ibu yang seringkali meninggal globalketika melahirkan Dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia, Radjiman termasuk salah seorang tokoh penting. Beliau tercatat sebagai salah satu pendiri sekaligus pernah menjadi ketua dari organisasi Boedi Oetomo. Pada ketika Belanda membentuk Volksraad (dewan rakyat), Radjiman turut serta bergabung di dalamnya dengan menduduk posisi sebagai wakil dari Boedi Utomo. Serangkaian pengalaman yang dimilikinya menciptakan pemerintah Jepang menunjuk dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketua organisasi BPUPKI. Beliau menjadi salah satu tokoh penting dalam perjuangan Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaan.

2. Wakil Ketua: Ichibangase Yosio dan Raden Pandji Soeroso

Organisasi BPUPKI mempunyaidua orang wakil ketua, yaitu Ichibangase Yosio dan Raden Pandji Soeroso. Ichibangase Yosio yakni orang Jepang yang mewakili pemerintah Jepang untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia sebagaimana kesepakatan yang pernah diberikan.Tidak banyak informasi yang sanggup didapatkan dari orang Jepang ini. T barahyang jelas, perannya sempat mewarnai awal-awal persiapan kemerdekaan Indonesia. Wakil ketua BPUPKI selanjutnya yakni Raden Pandji Soeroso. satria nasional kelahiran Porong Jawa Timur, 3 November 1893. Sebelum memulai perannya di BPUPKI, R.P. Soeroso pernah bergabung dalam dewan rakyat bentukan Belanda, Volksraad. Beliau juga tercatat pernah menduduki posisi ketua pada organisasi PUTERA kawasan Malang.

3. Nama-nama Anggota BUPKI

Siapa saja anggota BPUPKI? Seluruh anggota BUPKI berjumlah 69 orang, yang terbagi menjadi 62 orang anggota aktif dan 7 orang anggota istimewa. Anggota aktif yakni para tokoh pergerakan nasional indonesia dari semua aliran dan daerah. Sedangkan, anggota istimewa yakni perwakilan pemerintah Jepang yang keanggotaannya bersifat pasif (tidak mempunyaihak suara) dan hanya sebagai pengamat saja. Selain ketua dan dua wakil ketua yang sudah disebutkan di atas, berikut ini nama-nama seluruh anggota BPUPKI:

  1. Abdul Kaffar
  2. K.H. Ajengan Ahmad Sanusi
  3. Abdoel Kahar Moezakir
  4. Abdurrahman Baswedan
  5. Agus Musin Dasaad
  6. BKPH Suryohamijoyo
  7. BPH Bintoro
  8. BPH Purubojo
  9. Dr. Raden Boentaran Martoatmodjo
  10. Dr. Raden Suleiman Effendi Kusumah Atmaja
  11. Dr. Samsi Sastrawidagda
  12. Dr. Soekiman Wirjosandjojo
  13. Drs. KRMH Sosrodiningrat
  14. Drs. Mohammad Hatta
  15. Haji Agus Salim
  16. Ir. Pangeran Muhammad Noor
  17. Ir. R. Ashar Sutejo Munandar
  18. Ir. R.M. Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo
  19. Ir. Roosseno Soerjohadikoesoemo
  20. Ir. Soekarno
  21. K.H. Abdul Halim
  22. Ki Bagoes Hadikoesoemo
  23. Ki Hadjar Dewantara
  24. Kiai Haji Abdul Fatah Hasan
  25. Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim
  26. Kiai Haji Mas Mansoer
  27. Kiai Haji Masjkur
  28. Liem Koen Hian
  29. Mas Aris
  30. Mas Sutardjo Kertohadikusumo
  31. Mr. Alexander Andries Maramis
  32. Mr. Johannes Latuharhary
  33. Mr. KRMT Wongsonegoro
  34. Mr. Mas Besar Mertokusumo
  35. Mr. Mas Soesanto Tirtoprodjo
  36. Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H.
  37. Mr. RA Maria Ulfah Santoso
  38. Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo
  39. Mr. Raden Hindromartono
  40. Mr. Raden Mas Sartono
  41. Mr. Raden Panji Singgih
  42. Mr.Rd. Syamsuddin
  43. Mr. Raden Sastromulyono
  44. Mr. Raden Soewandi
  45. Oey Tiang Tjoei
  46. Oey Tjong Hauw
  47. P.F. Dahler
  48. Parada Harahap
  49. Prof. Dr. Pangeran Ario Hussein Jayadiningrat
  50. Prof. Dr. Raden Djenal Asikin Widjaja Koesoema
  51. Prof. Mr. Dr. Soepomo
  52. R. Abdulrahim Pratalykrama
  53. RAA Poerbonegoro Soemitro Kolopaking
  54. RAA Wiranatakoesoema V
  55. Raden Abdul Kadir
  56. Raden Abikusno Tjokrosoejoso
  57. Raden Asikin Natanegara
  58. Raden Mas Margono Djojohadikusumo
  59. Raden Oto Iskandar di Nata
  60. Raden Ruslan Wongsokusumo
  61. Raden Sudirman
  62. Raden Sukarjo Wiryopranoto
  63. RMTA Soerjo
  64. RMTA Wuryaningrat
  65. RN Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito
  66. Tan Eng Hoa

Di luar anggota BPUPKI di atas, dibuat sekretariat yang mempunyaianggota sebanyak 60 orang. Sekretariat ini diketuai oleh Radjen Pandji Soeroso dan wakilnya yakni Masuda Toyohito dan Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Sejarah BPUPKI: Pengertian, Sejarah, Anggota, Sidang, Peran, Tugas, Tujuan, Kronologis dan Susunan Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.

The post Sejarah BPUPKI first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.

ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Kami cukupkan dulu pembahasan tentang » Sejarah BPUPKI - Visi Kedepan. Semoga saja uraian diatas bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih karena sudah berkunjung ke situs Visi Kedepan dan membaca ulasan kami hingga selesai. Kami juga menerima kritik dan saran dari Sobat pembaca semuanya. Silahkan sampaikan di kolom komentar dibawah arikel ini. Sampai ketemu di postingan selanjutnya.

Comments