Basa-basinya garing ya? hehehe, harap dimaklumi yah, karena admin lagi agak ngantuk, semalam abis begadang di tempat Teteh Yuli yang kemarin baru nyunatin anaknya. Berhubung banyaknya inbok yang masuk menanyakan tentang Angkatan Kerja maka dengan sangat senang hati admin akan membahasanya. Nah, sambil seruput kopi, yuk simak ulasan lengkapnya dibawah ini.
Pembabaran Lengkap Angkatan Kerja
Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Angkatan Kerja? Mungkin anda pernah mendengar kata Angkatan Kerja? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, macam, faktor dan dampak. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Angkatan Kerja
Angkatan Kerja ialah golongan kerja dalam suatu pekerjaan. Biasanya, angkatan kerja dipakai untuk memvisualkan orang-orang yang bekerja untuk satu perusahaan ataupun industri, akan tetapi juga disusunkan pada kawasan geografis misalnya perkotaan, pedesaan dan negara bagian.
Pengertian Angkatan Kerja Menurut Para Ahli
Berikut ini terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai angkatan kerja, yakni sebagai berikut:
1. Menurut BPS
Menurut pendapat dari BPS, angkatan kerja ialah penduduk dengan umur kerja yang ingin bekerja maupun lagi sedang mencari pekerjaan.
2. Menurut Sumarsono
Menurut pendapat dari Sumarsono, angkatan kerja ialah bagian penduduk yang sanggup dan bersiap untuk menjalankan suatu pekerjaan.
3. Menurut UU No. 20 Tahun 1999 Pasal 2 Ayat 2
Adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan. Dengan kata lain Angkatan kerja adalah kelompok penduduk dalam usia kerja yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Angkatan kerja disebut juga dengan kelompok usia produktif.
4. Menurut UU No. 13 Tahun 2003
Adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Pemerintah terus mengupayakan peningkatan mutu tenaga kerja dengan cara membekali masyarakat dengan keterampilan sehingga dapat memasuki lapangan pekerjaan sesuai yang dikehendaki.
5. Menurut Prof. Soemitro Djojohadikusumo
Mendefinisikan angkatan kerja (labor force) sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif.
6. Menurut Soeroto
Angkatan kerja dapat didefinisikan sebagai berikut: Sebagian dari jumlah penduduk dalam usia kerja yang mempunyai dan yang tidak mempunyai pekerjaan yang telah mampu dalam arti sehat fisik dan mental secara yuridis tidak kehilangan kebebasannya untuk memilih dan melakukan pekerjaan tanpa ada unsur paksaan.
7. Menurut Payman Simanjuntak
Yang dimaksud dengan angkatan kerja adalah: Penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang mempunyai pekerjaan tertentu dalam suatu kegiatan ekonomi dan mereka yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan.
Macam-Macam Angkatan Kerja
Berikut ini terdapat 2 macam-macam angkatan kerja, yakni sebagai berikut:
1. Berdasarkan Kerjanya
Berdasarkan kerjanya, terdapat 2 macam bagian, antara lain:
-
Bekerja Maksimum
Bekerja Penuh ialah angkatan kerja yang menggunakan jam kerja secara maksimum dalam kerjanya yang kurang lebih 8 sampai 10 jam per hari.
-
Setengah Menganggur
Setengah Menganggur ialah pekerja yang menggunakan waktu kerja yang kurang yang dapat dilihat dari bentuk jam kerja, kapasitas kerja dan juga perolehannya.
2. Berdasarkan Pengangguran
Berdasarkan pengangguran, terdapat enam macam bagian, antara lain:
Pengangguran Friksional ialah pengangguran yang berlangsung karena kesusahan sementara dalam mengumpulkan pencari kerja dan lowongan kerja yang sudah ada.
-
Pengangguran Musiman
Pengangguran Musiman ialah kondisi menganggur yang berlangsung karena perubahan musim. misalnya petani.
-
Pengangguran Siklikal
Pengangguran Siklikal ialah pengangguran yang berlangsung efek dari naik turunnya aliran dalam ekonomi yang menimbulkan berlangsungnya permohonan tenaga kerja yang lebih minim dibandingkan dari permohonan tenaga kerja.
-
Pengangguran Struktural
Pengangguran Struktural ialah pengangguran yang ditimbulkan terdapat pergantian dalam susunan atau struktur perekonomian.
-
Pengangguran Teknologi
Pengangguran Teknologi ialah pengangguran yang dipakai dalam prosedur pembuatan selalu berganti. Laju pergantian tersebut semakin hari semakin cepat.
-
Pengangguran Karena Kurangnya Permintaan Agregat
Pengangguran tersebut berlangsungnya karena terdapatnya permohonan total masyarakat yang didasarkan pada aktivitas penanaman modal.
Faktor-Faktor Angkatan Kerja
faktor-faktor yang menentukan angkatan kerja adalah sebagai berikut:
1. Jumlah dan Sebaran Usia Penduduk
Penduduk yang berusia lebih dari batas tertentu dianggap masuk kedalam usia kerja. Misalnya, seorang anak yang berusia diatas 10 tahun aktif bekerja, dapat dikatakan sebagai bagian dari angkatan kerja.
2. Pengaruh Keaktifan Bersekolah
Maksudnya adalah penduduk usia muda yang masih sekolah tidak dianggap sebagai angkatan kerja, walaupun adalah penduduk usia muda itu sebagian orang yang sudah mulai bekerja.
3. Peranan Kaum Wanita Dalam Perekonomian
Wanita yang bekerja dalam urusan rumah tangga tidak dianggap sebagai bagian dari angkatan kerja. Jika seorang wanita mempunyai pekerjaan tertentu di luar rumah, maka dimasukkan sebagai angkatan kerja.
4. Pertambahan penduduk yang tinggi
Setiap pertambahan jumlah penduduk cenderung akan menambah bagian penduduk yang tergolong angkatan kerja.
5. Meningkatnya jaminan kesehatan
Dengan meningkatnya jaminan kesehatan, umur rata-rata penduduk bertambah. Umur rata-rata akan memperpanjang masa produktif setiap penduduk dalam melakukan pekerjaannya, sehingga otomatis akan menambah jumlah angkatan kerja
Dampak Angkatan Kerja
Tentunya permasalahan ini akan membawa dampak yang buruk bagi kestabilan perekonomian Negara. Dan dampak-dampak negative lainnya diantaranya:
- Timbulnya kemiskinan. Dengan menganggur, tentunya seseorang tidak akan bisa memperoleh penghasilan. Bagaimana mungkin ia bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Seseorang dikatakan miskin apabila pendapatan perharinya dibawah Rp 7.500 perharinya (berdasarkan standar Indonesia) sementar berdasarkan standar kemiskinan PBB yaitu pendapatan perharinya di bawah $2 (sekitar Rp 17.400 apabila $1=Rp 8.700).
- Makin beragamnya tindak pidana criminal. Seseorang pasti dituntut untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam hidupnya terutama makan untuk tetap bisa bertahan hidup. Namun seorang pengangguran dalam keadaan terdesak bisa saja melakukan tindakan criminal seperti mencuri, mencopet, jambret atau bahkan sampai membunuh demi mendapat sesuap nasi.
- Bertambahnya jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen perdagangan anak dan sebagainya. Selain maraknya tindak pidana krimanal, akan bertambah pula para pengamen atau pengemis yang kadang kelakuannya mulai meresahkan warga. Karena mereka tak segan-segan mengancam para korban atau bisa melukai apabila tidak diberi uang.
- Terjadinya kekacauan sosial dan politik seperti terjadinya demonstrasi dan perebutan kekuasaan.
- Terganggunya kondisi psikis seseorang. Misalnya, terjadi pembunuhan akibat masalah ekonomi, terjadi pencurian dan perampokan akibat masalah ekonomi, rendahnya tingkat kesehatan dan gizi masyarakat, kasus anak-anak terkena busung lapar.
- Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional rill (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah dapipada pendapatan potensial (yang seharusnya)> oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
- Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional dari sector pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian pajak yang harus diterima dari masyarakat pun akan menurun.Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintaha pun akan berkutang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.· Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi.Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang produksi akan berkuran. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.Bottom of Form.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Angkatan Kerja: Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Macam, Faktor dan Dampak Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
The post Angkatan Kerja first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment