Basa-basinya garing ya? hehehe, harap dimaklumi yah, karena admin lagi agak ngantuk, semalam abis begadang di tempat Teteh Yuli yang kemarin baru nyunatin anaknya. Berhubung banyaknya inbok yang masuk menanyakan tentang Stratifikasi Sosial maka dengan sangat senang hati admin akan membahasanya. Nah, sambil seruput kopi, yuk simak ulasan lengkapnya dibawah ini.
Pembabaran Lengkap Stratifikasi Sosial
Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Stratifikasi Sosial? Mungkin anda pernah mendengar kata Stratifikasi Sosial? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian stratifikasi sosial menurut para ahli, ciri, macam, fungsi, proses, dampak, manfaat dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Stratifikasi Sosial
Berdasarkan bahasa Latin, stratifikasi tersusun dari kata “stratum” yang berarti tingkatan. Pengertian stratifikasi sosial secara harfiah yaitu tingkatan masyarakat dalam sebuah kehidupan sosial. Tetapi pengertian stratifikasi sosial secara luas yaitu masyarakat yang sengaja dipisah menjadi kelompok tertentu berdasarkan sifat maupun kriteria yang diperlukan (tertentu). Dalam stratifikasi sosial terdapat penempatan individu ataupun kelompok menurut tingkatannya.
Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Para ahli
Berikut ini adalah sertifikasi sosial menurut pandangan para ahli yaitu:
Pitirim A. Sorokin
Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat. Setiap lapisan itu disebut dengan strata sosial. Ditambahkan bahwa stratifikasi sosial merupakan ciri yang tetap pada setiap kelompok sosial yang teratur. Lapisanlapisan di dalam masyarakat memang tidak jelas batasbatasnya, tetapi tampak bahwa setiap lapisan akan terdiri atas individu-individu yang mempunyai tingkatan atau strata sosial yang secara relatif adalah sama.
P.J. Bouman
Stratifikasi sosial adalah golongan manusia dengan ditandai suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa yang tertentu dan karena itu menuntut gengsi kemasyarakatan.
Soerjono Soekanto
Stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda secara vertikal.
Bruce J. Cohen
Stratifikasi sosial adalah sistem yang menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas sosial yang sesuai.
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Stratifikasi sosial adalah sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Ciri Ciri Stratifikasi Sosial
- Adanya perbedaan peranan dan status.
- Adanya distribusi hak dan kewajiban.
- Terdapat sistem simbol untuk menyatakan status.
- Adanya perbedaan dalam pola interaksi yang terjadi antar kelompok.
- Adanya perbedaan dalam gaya hidup yang terjadi antar kelompok.
- Terdapat perbedaan dalam hal kemampuan yang terjadi antar kelompok.
Macam Macam Stratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial Menurut Kriteria Ekonomi
Macam stratifikasi sosial yang pertama menurut kriteria ekonominya. Stratifikasi sosial ini dibentuk berdasarkan kekayaan yang dimiliki serta kekuasaannya. Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ekonomi tersebut memiliki sifat yang terbuka. Maka dari itu perubahan kelas dalam lapisan kelompok sosial dapat terjadi dengan bebas sesuai kemampuan dan usaha yang dimiliki seseorang.
Menurut Aristoteles
- Golongan Sangat Kaya yaitu kelompok masyarakat dengan jumlah kecil yang terdiri dari bangsawan dan pengusaha pengusaha besar.
- Golongan Kaya yaitu kelompok masyarakat dengan jumlah banyak yang terdiri dari dokter, pedagang, pengacara dan sebagainya.
- Golongan Miskin yaitu kelompok masyarakat dengan jumlah sangat banyak dalam dunia internasional. Hal tersebut dikarenakan setiap negara pasti memiliki masalah kemiskinan.
Menurut Karl Marx
- Golongan Kapitalis (Borjuis) yaitu kelompok mayarakat yang berperan sebagai penguasa tanah beserta alat produksinya.
- Golongan Menengah yaitu kelompok masyarakat yang dapat menggunakan tanah beserta alat produksinya, namun bukan sebagai pemiliknya. Misalnya pegawai suatu pemerintah. Dalam hal ini golongan menengah berpihak kepada golongan kapitalis.
- Golongan Protelar yaitu kelompok masyarakat yang tidak mempunyai tanah beserta alat produksinya.
Stratifikasi Sosial Menurut Kriteria Sosial
Menurut Tingkat Pendidikan
- Tidak berpendidikan yaitu anggota masyarakat buta huruf.
- Pendidikan Rendah yaitu anggota masyarakat yang memiliki pendidikan sampai tingkat SD dan SMP.
- Pendidikan Menengah yaitu anggota masyarakat yang memiliki pendidikan sampai tingkat SMA/SMK.
- Pendidikan Tinggi yaitu anggota masyarakat yang memiliki pendidikan sampai tingkat mahasiswa dan sarjana.
- Pendidikan Sangat Tinggi yaitu anggota masyarakat yang memiliki pendidikan sampai tingkat profesor, dokter dan lain lain.
Menurut Keahlian dan Pekerjaannya
- Tenaga tidak terdidik dan tidak terlatih, contohnya pekerja yang berprofesi sebagai tukang kebun, pembantu rumah tangga, penyapu jalan.
- Tenaga semi terampil, contohnya pekerja yang berprofesi sebagai pelayan restoran maupun pekerja pabrik dan perusahaan yang tidak membutuhkan keahlian khusus.
- Tenaga terampil, contohnya pekerja yang berprofesi sebagai penjahit, tukang potong rambut dan buruh pabrik yang memiliki keahlian yang baik.
- Tenaga semi profesional yaitu kelompok yang mempunyai kemampuan namun tidak dapat berhasil mendapatkan gelar. Contohnya teknisi dengan pendidikan menengah dan pegawai kantor.
- Tenaga profesional yaitu pekerja yang mempunyai gelar pendidikan yang tinggi serta dapat berhasil dalam bidang yang ditekuninya.
- Elit yaitu kelompok yang berhasil dalam bidangnya bahkan kelompok tersebut sangat dihargai dan dikenal dalam lingkup yang luas.
Stratifikasi Sosial Menurut Kriteria Politik
Tipe Kasta
Tipe kasta termasuk macam stratifikasi sosial dalam bidang politik. Tipe kasta merupakan kelompok masyarakat yang dipisahkan dengan garis pemisah yang kaku dan tegas. Dalam stratifikasi sosial ini terdapat mobilitas sosial yang berlangsung vertikal (tingkatannya dapat naik atau turun) sulit untuk terjadi. Hal tersebut dikarenakan status yang dimiliki seseorang diperoleh dari orang tuanya atau sejak lahir.
Stratifikasi Sosial Tipe Kasta |
Tipe Oligarkis
Tipe oligarkis termasuk macam stratifikasi sosial dalam bidang politik. Tipe ini dipisahkan dengan garis pemisah yang tegas namun untuk dasar kelasnya ditentukan menurut kebudayaan masyarakatnya. Maka dari itu mobilitas sosialnya sulit terjadi. Dalam tipe oligarkis, kesempatan untuk memperoleh tingkatan naik atapun turun dapat berlangsung dengan cepat daripada tipe kasta.
Stratifikasi Sosial Tipe Oligarkis |
Tipe Demokratis
Tipe demokratis termasuk macam stratifikasi sosial dalam bidang politik. Tipe ini dipisahkan dengan garis pemisah yang terbuka, maka mobilitas sosialnya dapat mudah terjadi kenaikan dan penurunan tingkat. Kedudukan seseorang tersebut tidak ditentukan oleh faktor kelahirannya. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam mendapatkan tingkat yang naik ataupun turun. Kedudukan tersebut dapat diperoleh berdasarkan faktor keberuntungan dan kemampuan.
Stratifikasi Sosial Tipe Demokratis |
Fungsi Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial merupakan perbedaan-perbedaan sosial dimana masyarakat diurutkan secara bertingkat dalam matra ketidakseimbangan. Stratifikasi sosial berfungsi untuk memberikan kesempatan dalam kehidupan (life change) atau gaya hidup yang rata-rata sama dan mungkin memperlihatkan kesadaran tentang identitas bersama, dan ciri-ciri ini lebih jauh membedakan mereka dari strata yang lain. Fungsi stratifikasi sosial yakni :
- Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif, seperti menentukan penghasilan, tingkat kekayaan, keselamatan dan wewenang pada jabatan/pangkat/ kedudukan seseorang.
- Sistem pertanggaan (tingkatan) pada strata yang diciptakan masyarakat yang menyangkut prestise dan penghargaan, misalnya pada seseorang yang menerima anugerah penghargaan/gelar/kebangsawanan, dan sebagainya.
- Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi, keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, kepemilikan, wewenang atau kekuasaan.
- Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan, seperti tingkah laku, cara berpakaian dan bentuk rumah.
- Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan.
- Alat solidaritas diantara individu-individu atau kelompok, yang menduduki sistem sosial yang sama dalam masyarakat.
Menurut teori fungsionl stratifikasi (functional theory of stratification), menyatakan bahwa stratifikasi bersifat universal, karena masyarakat membutuhkan orang-orang yang terbaik untuk menangani tugas-tugas penting dan mereka ini harus mendapat penghargaan yang layak, atau karena ketertiban sosial dan integrasi itu membutuhkan patokan stratifikasi. Stratifikasi sosial juga erat kaitannya dengan pelapisan masyarakat menurut kelas, kasta, dan lain sebagainya.
Proses Pembentukan Stratifikasi Sosial
Stratifikas Sosial Alami
Proses pembentukan stratifikasi sosial ini berlangsung secara alamiah atau dengan sendirinya. Pembentukan tersebut terjadi bersamaan dengan dinamika kehidupan masyarakat tanpa kita sadari. Misalnya kepandaian yang dimiliki oleh seorang siswa. Dengan begitu siswa tersebut memiliki kedudukan tertinggi dalam stratifikasi sosial.
Stratifikas Sosial Buatan
Stratifikasi sosial buatan merupakan pembentukan lapiasan sosial berdasarkan kesengajaan dan penuh dengan kesadaran. Pembentukan ini bertujuan untuk memperoleh kepentingan tertentu yang berhubungan dengn tugas dan kekuasaan. Contohnya pembentukan TNI, Sistem Pemerintahan dan Partai Politik.
Faktor Penyebab Stratifikasi Sosial
Faktor-faktor penyebab Terbentuknya stratifikasi sosial dalam masyarakat didukung oleh:
- Ukuran kekayaan. Seseorang yang memiliki kekayaan paling banyak termasuk dalam lapisan teratas. Kekayaan tersebut dapat dilihat melalui ukuran rumah, mobil pribadi, cara berpakaian, dsb.
- Ukuran kekuasaan. Seseorang yang memiliki wewenang terbesar menempati lapisan paling atas. Misalnya saja presiden, menteri, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, hingga ketua RT.
- Ukuran kehormatan. Orang yang paling disegani dan dihormati biasanya mendapatkan tempat paling tinggi. Ukuran ini banyak dijumpai pada pada masyarakat tradisional. Biasanya mereka adalah golongan tua atau mereka yang pernah berjasa.
- Ukuran ilmu pengetahuan. Seseorang yang memiliki derajat pendidikan yang tinggi menempati posisi teratas dalam masyarakat. Misalnya, seorang sarjana lebih tinggi tingkatannya daripada seorang lulusan SMA. Akan tetapi, ukuran tersebut kadang menyebabkan terjadinya efek negatif karena ternyata bukan mutu ilmu pengetahuannya yang menjadi ukuran, melainkan ukuran gelar kesarjanaannya. Ukuran-ukuran diatas tidaklah bersifat limitatif.
Dampak Stratifikasi Sosial
Dampak Positif
Adapun dampak postif dari stratifikasi ini adalah :
- Adanya kemauan dari setiap individu di dalam masyarakt untuk bersaing untuk berpindah kasta, sehingga mendorong setiap individu untuk berprestasi, bekerja keras.
- Meningkatnya pemerataan pembangunan setiap daerah, baik atas usulan masyarakata di wilayah tersebut atau pemerintah guna menghilangakan kesenjangan sosial
Dampak Negatif
Dampak negative dari stratifikasi sosial ini dibagi menjadi 3 aspek :
Konflik Antar Kelas
Dalam masyarakat terdapat lapisan sosial karena ukuran seperti kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan sosial tadi disebut kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antar kelas sosial maka akan muncul konflik antarkelas. Contohnya demonstrasi buruh yang menuntut kenaikan upah.
Konflik Antar Kelompok Sosial
Masyarakat yang beranekaragam dan majemuk menajadikan timbulnya kelompok sosial. Diantaranya kelompok sosial berdasarkan ideology, profesi, agama, suku dan ras. Akibatnya akan muncul usaha untuk menguasai kelompok lain dengan pemakasaan dan akibatnya muncullah konflik. Contohnya, tawuran pelajar, konflik antar suku.
Konflik Antar Generasi
Konflik ini terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai, kondisi atau adat lama dengan generasi muda yang ingin mengadakan perubahan. Contohnya sistem musayawarh yang mulai luntur, sopan santun yang sudah berkurang.
Manfaat Stratifikasi Sosial
- Dapat melihat dengan jelas diri kita sebagai individu dan sebagai anggota kelompok atau masyarakat.
- Dapat mengkaji tempat kita didalam masyarakat serta dapat melihat dunia atau budaya lain yang belum kita ketahui sebelumnya.
- Dapat semakin memahami norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat lain dan memahami perbedaan-perbedaan yang ada.
- Dapat mengetahui dan memahami berbagai situasi dan masalah-masalah social budaya yang ditemui dalam kehidupan.
- Dapat memberikan sumbangan nyata dalam proses pembangunan nasional, khususnya dalam membantu warga masyarakat dan pemerintah dalam proses pengendalian social demi tetap terpeliharanya keteraturan dan ketertiban social.
- Dapat membantu pemerintah dalam upaya – upaya mensosialisasikan nilai – nilai budaya yang tumbuh dan berkembang didalam kehidupan social kemasyarakatan.
Contoh Stratifikasi Sosial
Belakangan ini penegak hukum indonesia dirasa kurang tegas dalam mengambil keputusan terutama pada kasus korupsi. Mungkin ada ketidak beresan pada sistemnya atau mungkin pada pelaku penegak hukumnya sendiri. Karena sangat terlihat jelas ketika mengambil keputusan atas hukuman yang diberikan pada pelaku tindak korupsi. Tetapi ketika dihadapkan dengan kasus-kasus kecil atau kasus yang dilakukan oleh masyarakat kalangan bawah. Contohnya kasus pencurian yang sangat sepele seperti kasus nenek Asyani yang dituduh mencuri kayu tetapi mendapat hukuman yang berat, bahkan lebih berat dari pada hukuman yang diberikan pada kasus korupsi. Hal ini tidak hanya terjadi sekali atau dua kali, tetapi berkali-kali. Hampir setiap ada kasus korupsi selalu seperti itu, bahkan ketika dihadapkan dengan kasus semacam ini hukum di Indonesia akan tampak tak berdaya.
Analisa:
The post Stratifikasi Sosial first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment