Basa-basinya garing ya? hehehe, harap dimaklumi yah, karena admin lagi agak ngantuk, semalam abis begadang di tempat Teteh Yuli yang kemarin baru nyunatin anaknya. Berhubung banyaknya inbok yang masuk menanyakan tentang Literasi Adalah maka dengan sangat senang hati admin akan membahasanya. Nah, sambil seruput kopi, yuk simak ulasan lengkapnya dibawah ini.
Pembabaran Lengkap Literasi Adalah
Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Literasi? Mungkin anda pernah mendengar kata Literasi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, sejarah, jenis, hakikat, tujuan, manfaat, langkah, ruang lingkup dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Literasi
Literasi ialah aktivitas untuk lebih memelihara dorongan membaca dan menulis. Literasi mempunyai banyak laba diantaranya ialah bisa melatih diri untuk lebih teradat dalam membaca dan bisa melatih seseorang untuk menerima informasi yang dibaca dan dirangkum dengan bahasa yang dimengertinya.
Sejarah Literasi
Sejarah tulisan mencatat perkembangan bahasa ekspresi dengan huruf atau tanda – tanda lainnya.[1] Sejarah mencatat bahwa bahasa telah berkembang secara berbeda pada tiap peradaban manusia. Awal mula tulisan diketahui pada masa proto dengan sistem ideografik dan simbol mnemonik. Penemuan tulisan ditemukan pada dua tempat yang berbeda: Mesopotamia (khususnya Sumer kuno) sekitar 3200 SM dan Mesoamerika sekitar 600 SM. Dua belas naskah kuno Mesoamerika diketahui berasal dari Zapotec, Meksiko. Sementara itu, tempat berkembangnya tulisan masih menjadi perdebatan antara di Mesir yaitu sekitar 3200 SM atau di China pada 1300 SM.
Tulisan Zaman Perunggu pada masa ini tulisan berkembang dengan variasi yang beraneka ragam. Bangsa Sumeria menciptakan tulisan cuneiform sementara bangsa Mesir menciptakan tulisan hieroglif. Jenis tulisan lain yang berkembang pada masa ini misalnya logograf Cina dan Naskah Olmec yang diciptakan oleh Mesoamerika. Tulisan modern perkembangan teknologi telah mengubah cara menulis. Penemuan pena, komputer, mesin cetak serta telepon genggam merupakan perkembangan teknologi yang mempengaruhi cara menulis pada masa modern. Penulisan dengan cara menekan tombol dan tidak lagi dengan menggerakan tangan.
Jenis-Jenis Literasi
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis literasi, yakni sebagai berikut:
1. Literasi Dasar
Literasi dasar ialah keahlian untuk membaca, mendengarkan, berbicara, menulis dan menghitung.
2. Literasi Perpustakaan
Literasi perpustakaan ialah keahlian tambahan untuk memaksimalkan literasi perpustakaan yang sudah ada.
3. Literasi Visual
Literasi visual ialah penafsiran yang lebih antara literasi sarana dan literasi teknologi yang meningkatkan dengan cara menggunakan materi visual.
4. Literasi Media
Literasi media ialah keahlian untuk memahami beraneka bentuk media yang berbeda, misalnya media cetak, media elektronik dan bisa memahami pemakaian dari masing-masing media yang sudah ada tersebut.
5. Literasi Teknologi
Literasi teknologi ialah suatu keahlian untuk mengerti keutuhan dalam suatu teknologi, misalnya hardware dan software, mengerti cara mengakses internet dan memahami etika yang berlaku dalam pemakaian teknologi.
Hakikat Literasi
Berikut ini terdapat beberapa hakikat literasi, yakni sebagai berikut:
-
Program Literasi Yang Baik Berbentuk Berimbang
Sekolah yang menjalankan hakikat tersebut maka akan mengetahui bahwa siswa-siswi mempunyai keinginan yang berbeda satu sama lain.
-
Dialog dan Strategi Bahasa Lisan Sangat Penting
Dalam hakikat literasi tersebut, siswa-siswi diminta untuk dapat berdialog tentang suatu informasi tertentu dan dalam dialogmembuka kesempatan perbedaan anggapan dan diinginakan bisa mengutarakan perasaan dan anggapannya untuk melatih keahlian berfikir lebih kritis.
-
Program Literasi Berlangsung di Seluruh Kurikulum
Program literasi diarahkan oleh semua siswa-siswi jadi tidak tergantung pada kurikulum dan membudayakan aktivitas literasi ialah kewajiban guru diseluruh mata pelajaran disekolah.
-
Keanekaan Mesti Dirayakan di Kelas dan Sekolah
Para siswa-siswi disiapkan buku-buku yang bertemakan kekayaan budaya negara Indonesia supaya lebih memahami budaya yang sudah ada dan turut melestarikannya.
Tujuan Literasi
Berikut ini terdapat beberapa tujuan literasi, yakni sebagai berikut:
- Meningkat kembangkan akhlak yang baik.
- Meningkat kembangkan budaya literasi di sekolah dan masyarakat.
- Bisa mengembangkan keahlian yang dimiliki dengan cara membaca beraneka macam informasi yang bermanfaat.
- Bisa mengembangkan anggapan seseorang dalam menangkap inti sari dari bacaan.
- Mengandung waktu dengan literasi supaya lebih bermanfaat.
- Membagikan penilaian kritis pada karangan seseorang.
- Menguatkan nilai kepribadian dengan membaca dan menulis.
Manfaat Literasi
Berikut ini terdapat beberapa manfaat literasi, yakni sebagai berikut:
- Meluaskan perkataan.
- Memaksimalkan kerja otak.
- meluaskan pemahaman dan informasi baru.
- Mengembangkan keahlian interpersonal.
- Mempertajam diri dalam mengamankan arti dari suatu informasi yang sedang dibaca.
- Meningkatkan keahlian verbal.
- Melatih keahlian berfikir dan menganalisa.
- Mengembangkan inti dan pemusatan seseorang.
- Melatih dalam kondisi menulis dan menata kata yang bermakna.
Langkah-Langkah Literasi
Setelah sekian lama tak menyentuh aksara dan makna. Setelah berbulan teralihkan dalam pemikiran dan asumsi. Aku kembali kepada duniaku, duniaku sendiri. Aku kembali dikemas dalam kotak sepatu kecil di pojokan rak sepatu pemikiranku. Tak perlu aku tanyakan dan kupertanyakan lagi tentang siapa dan untuk apa aku hidup, jika bukan untuk Allah SWT, keluarga, dan orang-orag di sekitarku. Jawabannya semakin jelas, aku adalah daya untuk membuat yang lainnya turut berdaya. Dengan hanya senyuman, ya dengan hanya senyuman, aku merasakan begitu banyak aliran pahala mengalir memandikanku bersih hanya dalam seminggu lalu. Aku bermetamorfosa, namun masih terlalu prematur. Aku harus belajar dan belajar lagi mengenai hidup. Mengenai hati yang kumenangkan dan realita yang tak berjalan sejalan.
Namun dengan apa? Setiap tujuan memiliki cara, sarana menggapainya. Dan setiap tujuan adalah cara bagi tujuan yang ada dibaliknya, terus begitu dan terus saja begitu hingga akhir tujuanmu tercapai, atau tidak. Sehari aku habiskan waktu tanpa ada sesuatu, hanya mneghabiskan diri dalam menjawab rencana orang lain, ya, rencana orang lain. Lantas di mana diriku? Aku ingin melakukan yang kumau, dan aku ingin dunia melihat dan mengikutiku, namun aku masih begitu kerdil dan pengecut untuk melakukan itu. Lantas aku memutar roda sepeda bermesinku ke tempat yang ternyata jadi liang inspirasiku.
Kujejakkan langkah di antara balok-balok susun yang dirancang untuk menampung lembar-lembar satuan yang dibungkus warna-warna yang menarik perhatian. Aku mengambil salah satu lembaran itu dan menyapu bersih punggungnya yang penuh dengan kerak inspirasi dengan mataku. Aku nikmati setiap susunan kata dan maknanya dengan rakus. Aku puaskan dahaga inspirasiku dengan setiap prosa dan sajak yang baru dalam hidupku setelah sekian lama berlari menembus gurun tanpa rerumput inspirasi. Maka mengenallah lagi aku siapa diriku ini. Bagaimana bisa aku lupa jati diri sendiri. Aku ini manusia yang terdampar pada samudera kotak dan garis juga angka dan grafik yang menahan nafas dan sesekali meraup udara sastra yang menghidupkan. Selamanya aku ini KANAN!
Ruang Lingkup Literasi
Kita belajar menghasilkan wacana melalui perancangan, latihan, dan menyajikannya baik berupa lisan atau tulisan. Secara tepat (pemilihan kata, urutan penyajian, dan unsur multimodal). Dalam penerapanya, penafsiran, analisis, dan evaluasi adalah cara untuk memahami apa yang telah dibaca dan diketahui melalui penerapan pengetahuan secara kontekstual, semantik dan gramatika. Setelah semua hal tersebut terealisasikan, maka langkah akhir yaitu penerapan terhadap pengetahuan yang dikembangkan untuk membuat teks secara murni.
Contoh Cerita Literasi
Berikut ini adalah contoh cerita literasi yaitu:
Ku Sang Pemimpi
Pengarang : Andrea Hirata
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Yogyakarta : Bentang Pustaka
Genre : Roman
Tahun Terbit : Juli 2006
Jumlah Halaman : x, 292 halaman
ISBN : ISBN 979-3062-92-4
Sinopsis Buku Sang Pemimpi
Buku kedua Andrea Hirata ini bercerita tentang masa SMA tiga orang pemuda, yaitu Ikal, Arai dan Jimbron. Mereka bertiga adalah remaja yang berasal dari Belitong dan melanjutkan sekolah di Manggar, SMA Negeri pertama di Manggar. Untuk mencukupi kebutuhan sekolahnya Arai, Ikal dan Jimbron bekerja paruh waktu sebagai kuli di pasar ikan. Arai adalah yang paling cerdas di antara mereka bertiga, selalu mengutip kata-kata inspiratif dari berbagai sumber “tak semua yang dihitung bisa diperhitungkan dan tak semua yang diperhitungkan bisa di hitung”, sedangkan Ikal yang sangat mengidolakan H. Roma Irama akan mengutip kalimat dari lirik lagu raja dagdut tersebut “Darah muda adalah darahnya para Remaja” sedangkan Jibron yang sangat menyukai kuda akan mengeluarkan kalimat yang tidak jauh-jauh dari bahasan tentang kuda.
Kehidupan SMA adalahperjalanan mencari jati diri. Arai, saat itu jatuh cinta pada teman sekelasnya, Zakia Nurmala, sedangkan Ikal jatuh cinta pada putir seorang Cina, A Ling, dan Jimbron jatuh cinta pada Kuda. Arai yang paling giat mendekati cintanya, dia bahakan belajar bernyanyi dan bermain gitar hanya untuk menggoda Zakiah Nurmalanya. Ahirnya mereka tamat SMA, Ikal yang terpengaruh dengan mimpinya Arai untuk menuju ke Paris dan mengelilingi dunia, tidak mau hanya putus sampai di SMA, maka dia dan Arai menggunakan uang tabungan mereka selama ini untuk berangkat ke Jakarta. Ikal diterima di UI jurusan Ekonomi. Dia menjalani masa kuliah yang cukup sulit yaitu kuliah sambil kerja, namun ahirnya dia bisa lulus tepat pada waktunya.
Namun mimpi mereka tak hanya sampai disitu. Paris yang menjadi impian mereka belum tercapai, maka Arai dan Ikal berusaha mendapatkan beasiswa agar bisa melanjutkan kuliah di Paris. Arai tiba-tiba menghilang, Ikal yang kini sendiri, kerja serabutan untuk bertahan hidup, berahir di kantor pos. mimpinya untuk ke Paris sudah hilang bersamaan dengan kepergian Arai yang entah kemana. Proposal beasiswa untuk ke Paris tak di gubrisnya lagi. Beberapa bulan kemudian, Ikal memutuskan untuk mengajukan proposal beasiswa tersebut, meski tanpa Arai. Tak di sangka, Ikal kembali bertemu dengan Arai di kantor Pengajuan beasiswa. Mereka berdua berpelukan dan berjanji akan bersama-sama ke Paris. Ternyata mimpi untuk ke Paris telah mempertemukan mereka kembali.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Literasi Adalah: Pengertian, Sejarah, Jenis, Hakikat, Tujuan, Manfaat, Langkah, Ruang Lingkup dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
The post Literasi Adalah first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment