Basa-basinya garing ya? hehehe, harap dimaklumi yah, karena admin lagi agak ngantuk, semalam abis begadang di tempat Teteh Yuli yang kemarin baru nyunatin anaknya. Berhubung banyaknya inbok yang masuk menanyakan tentang Materi Teks Editorial maka dengan sangat senang hati admin akan membahasanya. Nah, sambil seruput kopi, yuk simak ulasan lengkapnya dibawah ini.
Pembabaran Lengkap Materi Teks Editorial
Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentan Teks Editorial? Apakah kalian pernah mendengar istilah ini? Jangan khawatir jika kalian belum pernah mendengarnya, disini PakDosen akan membahas secara rinci tentang pengertian menurut para ahli, struktur, ciri, kaidah, fungsi jenis, tujuan, manfaat, langkah penyusunan dan contohnya. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Teks Editorial
Teks editorial adalah sebuah teks yang berisi tentang sikap seseorang penerbit terkait dalam beberapa masalah yang sedang hangat di bicarakan dikalangan masyarakat soal ekonomi maupun politik secara signifikan. Teks editorial dipublikasi berbagai media, seperti berita online, koran maupun majalah yang dilengkapi secara detail dan kejadian fakta yang bisa diterima oleh masyrakat yang membacanya.
Pengertian Teks Editorial Menurut Para Ahli
Berikut ini terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai teks editorial, yakni sebagai berikut:
-
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut pendapat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks editorial merupakan gagasan, ide atau pendirian seseorang yang dituliskan melewati kaidah kebahasaan teks opini, sehingga apa yang dikemukakan akan menyampaikan wawasan dan akan memperdampak bagi seseorang yang membacanya.
-
Menurut Wikipedia
Menurut pendapat dari Wikipedia, teks editorial merupakan sebagai suatu gagasan atau pikiran untuk menguraikan kehendak atau keinginan tertentu mengenai perspektif dan ideologi, namun bersifat tidak objektif karena belum bisa penetapan atau pembuktian.
-
Menurut Dja’far H Assegaf
Menurut pendapat dari Dja’far H Assegaf, teks editorial merupakan penjelasan tentang fakta atau opini secara singkat, logis, menarik dipelajari dari bentuk penulisan dan bertujuan untuk memperdampak argumen atau menyampaikan interpretasi mengenai suatu berita yang berpengaruh sebegitu rupa, sehingga bagi kebanyakan pembaca surat kabar akan memperhatikan pentingnya arti berita yang dipokokkan tadi.
Struktur Teks Editorial
Berdasarkan jenisnya, teks editorial memiliki 3 struktur di dalamnya antara lain sebagai berikut:
- Pernyataan pendapat ialah sebuah pendapat yang berisikan topik tentang permasalahan yang terjadi dikalangan masyarakat.
- Argumentasi ialah Suatu bentuk bukti yang digunakan dalam teks yang di informasikan kepada masyarakat berupa data hail penelitian.
- Pernyataan ulang pendapat berisi tentang pernyataan ulang oleh penulis dalam sebuah teks yang akan memberikan fakta-fakta penegasan teks yang telah ditulis. Dengan adanya pernyataa ulang oleh penulis, maka pembaca akan mendapat pandangan yang signifikan pada bagian argumen yang berisi saran dari sang penulis.
Ciri-Ciri Teks Editorial
Berikut ini merupakan ciri-ciri dari teks editorial antara lain sebagai berikut:
- Tulisan berisi tentang topik yang sedang hangat dibicarakan
- Topik yang mengandung berisi analisis
- Penulis harus menyampaikan pendapat secara logis
- Penulis harus menggunakan bahasa kaidah yang baik agar pembaca menikmatinya
- Teks editorial harus berisikan gagasan maupun pendapat
Kaidah Kebahasaan dalam Teks Editorial
Kaidah kebahasaan ialah bahasa yang digunakan dalam teks editorial harus baik dalam lisan maupun tulisan. Berikut ini 5 kaidah kebahasaan dalam teks editorial antara lain sebagai berikut:
- Adverbia ialah salah satu menggunakan bahasa kata adverbia seperti, jarang, selalu dan biasanya.
- Konjungsi ialah salah satu bentuk bahasa kata yang digunakan untuk menghubungkan kalimat yang lain dengan tujuan tertentu.
- Verba Material ialah salah satu kata kerja yang digunakan dalam imbuhan secara fisik yang diperlihatkan dalam perbuatan.
- Verva Rasional ialah salah satu verba yang digunakan dalam itensitas A dan B yang memiliki kandungan kalimat A tergolong ke dalam kalimat B.
- Verba mental ialah salah satu verba yang digunakan pada persepsi, efeksi dan kognisi.
Fungsi Teks Editorial
- Suatu penyampaian pendapat terhadap publik secara dialog tanpa kekerasan
- Latar belakang berisi tentang berita sosial yang lebih menyeluruh
- Pada teks editorial terdapat beberapa kritikan dalam permasalahan rangkuman atau penyampain dalam pendapat dan gagasan
- Teks editorial memberikan kepada publik berupa saran informasi
- Pendapat dari publik berupa fakta dalam penulisan kalimat yang tidak berupa berita
Jenis-Jenis Teks Editotorial
Berikut ini terdapat tiga jenis-jenis teks editorial, yakni sebagai berikut:
-
Interpretative Editorial (Editorial Interpretatif)
Interpretative Editorial merupakan untuk menjelaskan isu atau topik dengan memberikan fakta-fakta dan figur untuk memberikan pengetahuan.
-
Controversial Editorial (Editorial yang Kontroversial)
Controversial Editorial merupakan untuk meyakinkan pembaca pada keinginan atau kepercayaan pada suatu isu. Biasanya dalam editorial jenis ini, pendapat yang berlawanan akan digambarkan lebih buruk.
-
Explanatory Editorial (Editorial Penjelasan)
Explanatory Edtitorial merupakan editorial yang menyajikan masalah untuk dinilai para pembaca. Biasanya tujuan teks ini adalah untuk mengidentifikasi masalah, dan membuka mata masyarakat untuk lebih memperhatikan suatu isu. Solusi dari teks editorial ini selalu tersirat.
Tujuan dari Teks Editorial
- Penulis bertujuan untuk mengajak pembaca dapat mengikut sertakan dalam berbagai isu yang sedang hangat dibicarakan
- Penulis bertujuan untuk menyampaikan pandangan kepada pembaca untuk mengembangkan kabar berita tersebut
Manfaat Teks Editorial
Berikut ini terdapat beberapa manfaat dari teks editorial, yakni sebagai berikut:
- Menyampaikan informasi kepada pembaca.
- Bermanfaat untuk memotivasi pemikiran pembaca.
- Teks editorial sering sanggup menggerakkan pembaca untuk berbuat.
Langkah-Langkah Cara Menyusun Teks Editorial
Berikut ini terdapat beberapa langkah-langkah menyusun teks Editorial, yakni sebagai berikut:
- Tentukan topik yang signifikan dengan sudut pandang berita terkini yang menarik minat pembaca.
- Kumpulkan berbagai informasi dan fakta,termasuk laporan objektif dan lakukan penelitian.
- Kemukakan opini Anda secara singkat dengan model pernyataan tesis.
- Jelaskan isu tertentu secara objektif sebagai wartawwan dan katakan mengapa situasi tersebut sangat penting dibicarakan.
- Berikan terlebih dahulu sudut pandang berlawanan bersama beberapa kutipan dan fakta yang ada.
- sanggah atau tolak sisi yang lain dan kembangkan kasus Anda dengan menggunakan fakta-fakta, detail-detail, tokoh-tokoh, dan kutipan-kutipan. Kesampingkan sisi logika lainnya.
- Mengakui poin yang berlawanan-poin-poin tersebut tentu memiliki poin yang baik yang dapat diakui untuk membuat Anda tampak rasional.
- Ulangi frasa kunci untuk memperkuat ide hingga melekat dalam benak pembaca.
- Berikan solusi yang realistik kepada masalah yang di luar pengetahuan umum. Berikan dorongan untuk pemikiran kritis dan tindakan yang proaktif.
- Ringkaslah menjadi suatu kesimpulan yang menegaskan kembali pernyataan pada tesis awal.
- Jagalah agar tidak lebih dari 500 kata; setiap tulisan diperhatian, hindari penggunaan kata “saya”.
Contoh Teks Editorial
Pengemudi Becak Harus Taat Aturan
Jumlah becak di Kota Solo sangat banyak. Alat transportasi ini masih disukai oleh warga Solo saat akan bepergian dalam jarak dekat. Selain itu, keberadaan becak juga mendukung program Solo sebagai Kota Budaya. Wisatawan dapat menggunakan becak untuk berkeliling kota. Namun begitu, persoalan juga muncul dengan keberadaan becak tersebut. Lalu lintas Kota Solo menjadi semakin padat. Selain itu, pelanggaran lalu lintas sering dilakukan oleh para pengemudi becak, yang tentunya menambah padat lalu lintas, bahkan dapat terjadi kecelakaan.
Pelanggaran lalu lintas itu terjadi karena para pengemudi becak merasa bebas dari aturan. Sehingga, meski lampu rambu-rambu lalu lintas menyala merah, tetap saja mereka menerobos. Bahkan bila terjadi kecelakaan ringan, seperti serempetan dengan mobil atau sepeda motor, biasanya hanya diselesaikan dengan permintaan maaf atau bisa juga dengan saling ngotot dan umpat.
Pelanggaran peraturan berlalu lintas di jalan raya yang dilakukan pengemudi becak itu diakui oleh Kepala Dishub Kota Solo, Yosca Herman Soedrajad. Dia merasa kesulitan untuk menertibkan para pengemudi becak yang melanggar aturan lalu lintas, karena becak tidak teregistrasi. Meski begitu, pihak terkait, seperti dari kepolisian maupun dari Dishub harus segera mengatasi persoalan itu. Pelanggaran lalu lintas yang banyak dilakukan pengemudi becak itu sangat berbahaya bagi yang bersangkutan maupun pengguna jalan lainnya. Bila karena tak teregistrasi, pengemudi becak tidak bisa dikenai tilang. Maka, harus dicari jalan lain agar mereka mau menaati aturan lalu lintas.
Misalnya, instansi terkait bisa bekerja sama dengan paguyuban pengemudi becak untuk memberikan pengertian kepada anggota agar mematuhi aturan. Selain itu, polisi harus bekerja ekstra untuk menegur para pengemudi becak yang melanggar aturan lalu lintas. Pada saat mereka melanggar aturan, harus diperingatkan di tempat dan diberi pengarahan untuk selalu menaati peraturan. Dengan teguran di tempat seperti itu diharapkan pengemudi becak dapat mengerti dan malu untuk mengulangi kesalahan serupa.
Di sisi lain, pemegang kebijakan perlu membuat peraturan yang mengatur soal pelanggaran lalu lintas yang dilakukan pengemudi becak.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Teks Editorial: Pengertian Menurut Para Ahli, Struktur, Ciri, Kaidah, Fungsi, Jenis dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi Semua.
The post Materi Teks Editorial first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment