Basa-basinya garing ya? hehehe, harap dimaklumi yah, karena admin lagi agak ngantuk, semalam abis begadang di tempat Teteh Yuli yang kemarin baru nyunatin anaknya. Berhubung banyaknya inbok yang masuk menanyakan tentang Pengertian Memori maka dengan sangat senang hati admin akan membahasanya. Nah, sambil seruput kopi, yuk simak ulasan lengkapnya dibawah ini.
Pembabaran Lengkap Pengertian Memori
Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Memori? Mungkin anda pernah mendengar kata Memori? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, konsep, jenis, faktor, hubungan, fungsi dan hirarki. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Memori
Memori merupakan bagian dari komputer yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi yang harus diatur dan dijaga sebaik-baiknya. Memori biasanya disebut juga dengan istilah : computer storage, computer memory atau memory, merupakan piranti komputer yang digunakan sebagai media penyimpan data dan informasi saat menggunakan komputer. Memory merupakan bagian yang penting dalam komputer modern dan letaknya di dalam CPU (Central Processing Unit).
Konsep Memori
Memori dikenal oleh masyarakat umum sebagai ingatan. Banyak ahli yang telah memberikan definisi memori. Berikut ini beberapa definisi memori menurut para ahli: (Slameto, 2010: 111), ”Ingatan adalah penarikan kembali informasi yang pernah diperoleh sebelumnya.” Definisi ini masih sangat sederhana karena hanya menekankan pada kemampuan seseorang untuk memunculkan kembali informasi yang telah diperolehnya di masa lalu, dengan kata lain ingatan adalah memunculkan kembali pengalaman masa lalu. Misal, seorang siswa yang telah belajar tentang nama-nama malaikat Allah, suatu saat siswa tersebut mendengar seseorang menyebut nama Jibril, kemudian siswa tersebut ingat bahwa Jibril merupakan nama salah satu malaikat Allah. Memory (ingatan, daya ingatan): 1. Fungsi yang terlibat dalam mengenang atau mengalami lagi pengalaman masa lalu. 2. Keseluruhan pengalaman masa lampau yang dapat diingat kembali. 3. Satu pengalaman masa lalu yang khas (Chaplin, 2002: 295). Ada tiga ciri yang terkandung dalam memori, yaitu: fungsi, pengalaman/informasi, dan spesifikasi. Memori melibatkan fungsi dari suatu sistem yang dapat difungsikan, sehingga memerlukan alat atau tempat untuk melaksanakan fungsi untuk merekam.
Memori juga melibatkan informasi yang diperoleh melalui suatu aktivitas, sehingga informasi yang didapat akan menjadi suatu pengalaman yang disimpan pada suatu tempat. Tidak semua informasi atau pengalaman yang akan dapat direkam dengan baik, hanya informasi-informasi yang memiliki kekhususan (kesan tertentu) yang dapat disimpan. Jadi, memori merupakan suatu proses kerja yang melibatkan alat-alat atau tempat untuk menerima, menyimpan, dan mengingat kembali informasi-informasi yang memiliki kekhususan. Syah (2004: 72), ”Memori yang biasanya kita artikan sebagai ingatan itu sesungguhnya adalah fungsi mental yang menangkap informasi dari stimulus, dan ia merupakan storage system, yakni sistem penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat di dalam otak manusia.” Di sini, memori merupakan sistem kerja otak manusia untuk menangkap dan menyimpan pengetahuan. Mengingat merupakan pengetahuan sekarang tentang pengalaman masa lampau (Fauzi, 2004: 50) Memori dalam pengertian ini lebih menekankan pada kemampuan kognitif seseorang, yaitu kemampuan untuk menyebutkan atau menghafal suatu kegiatan yang pernah dilakukan pada masa lalu.
Memori ialah proses mental yang meliputi pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang semuanya terpusat dalam otak. (Bruno dalam Syah, 2004: 72) Semua aktivitas memori berpusat di otak dan ada tiga kegiatan dalam memori, yaitu:
- Pengkodean. Pada tahap awal informasi-informasi yang diterima terlebih dahulu diberi kode atau tanda atau pengelompokkan.
- Penyimpanan. Setelah informasi tersebut diberi kode, kemudian diteruskan ke tempat penyimpanan. Di tempat penyimpanan informasi akan bertahan di dalamnya sampai suatu saat dibutuhkan untuk dimunculkan kembali. Tiak semua informasi yang diterima dapat disimpan. Waktu penyimpanan tergantung pada kualitas dan kapasitas tempat yang dimiliki otak masing-masing individu.
- Pemanggilan kembali. Pada tahap ini, informasi-informasi yang telah disimpan tadi dipanggil sesuai dengan kebutuhan, walaupun tidak semua informasi yang diterima dan disimpan dapat dipanggil kembali, karena sebagian atau bahkan semua informasi yang disimpan dapat hilang atau tertutup oleh informasi yang lainnya.
Ingatan didefinisikan sebagai kecakapan untuk menerima, menyimpan, dan mereproduksi kesan-kesan (Suryabrata, 2010: 44) Definisi ini sama dengan definisi dari Bruno, hanya terdapat perbedaan pada tahap ketiga. Bruno menggunakan istilah pemanggilan kembali, sedangkan Suryabrata menggunakan istilah mereproduksi kesan. Istilah mereproduksi kesan mengandung pengertian yang lebih dalam dan luas, karena mereproduksi adalah melakukan (membuat) reproduksi; menghasilkan (memproduksi) ulang; menghasilkan (mengeluarkan) kembali (Pusat Bahasa Diknas). Ingatan merupakan hubungan antara pengalaman dengan masa lalu. Proses manusia memunculkan kembali tiap kejadian pengalaman pada masa lalunya, membutuhkan kemampuan mengingat kembali yang baik. Dengan kemampuan mengingat pada manusia, maka ini menunjukan bahwa manusia mampu menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang dialaminya. Menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang pernah dialami, sama halnya dengan memunculkan kembali sesuatu yang pernah terjadi dan tersimpan dalam ingatan. Jadi, memori adalah keseluruhan proses fungsi mental yang berpusat di otak untuk memunculkan kembali pengetahuan tertentu tentang pengalaman masa lalu melalui tahapan menangkap/menerima, memberi kode, menyimpan, mereproduksi, dan memanggil/memunculkan kembali.
Struktur Memori
Syah (2004: 74), ”struktur sistem akal manusia terdiri atas tiga subsistem, yakni: sensory register, short term memory, dan long term memory.” Khadijah (2011: 134), ”Sistem memori manusia tersusun dari tiga komponen storage (penyimpanan). Informasi (yaitu stimulus dari lingkungan) terlebih dahulu melalui sensory storage, lalu melewati short-term memory dan pada akhirnya berakhir dalam long-term memory. Informasi yang diterima dapat disimpan untuk: 1) beberapa saat saja, 2) beberapa waktu, 3) jangka waktu yang tidak terbatas (Slameto, 2010: 111). Ketiga ahli tersebut mempunyai kesamaan pandangan tentang struktur memori, bahwa struktur memori terdiri dari tiga bagian, yaitu sensory storage, short term memory, dan long term memory.
-
Sensory storage (memori sensoris/sensory register)
Bagian ini merupakan tempat pertama yang dilalui, yaitu organ-organ penerima informasi yang terdiri dari panca indera manusia. Pada tahap ini semua informasi akan diterima oleh panca indera. Karena keterbatasan panca indera, maka tidak semua informasi yang diterima akan dapat disimpan untuk diteruskan ke shor term memory.
-
Short term memory
Short term memory merupakan tempat penyimpanan sementara informasi yang telah diterima oleh sensory storage. Informasi-informasi yang ada pada short term memory tidak akan bisa bertahan lama.
-
Long term memory
Informasi yang telah sampai pada short term memory akan diteruskan ke long term memory, tetapi hanya sebagian kecil saja dari informasi yang diterima bisa sampai ke long term memory. Informasi-informasi yang ada di long term memory inilah yang nantinya akan dapat dimunculkan kembali sebagai suatu pengetahuan. Sebagai ilustrasi tentang struktur memori ini dapat dicontohkan sebagai berikut:
Seorang siswa sedang menerima pelajaran tentang 25 nama nabi yang wajib dipercayai dari Nabi Adam AS sampai Nabi Muhammad SAW. Informasi tentang 25 nama nabi ini diterima oleh panca indera. Dua puluh lima nama nabi yang tertangkap oleh panca indera siswa tidak semuanya dapat diteruskan ke short term memory, mungkin hanya 15 sampai 20 nama saja yang sampai di short term memory. Kemudian dari 15 sampai 20 nama tersebut diteruskan ke long term memory, tetapi tidak semuanya dapat diteruskan, mungkin 5 sampai 10 nama saja, atau mungkin ada yang 1 sampai 10, bahkan mungkin ada siswa yang sama sekali tidak dapat meneruskan semua informasi tentang nama 25 nabi tersebut. Jadi, ada tiga bagian memori yang terlibat dalam proses memori, yaitu memori sensoris, memori jangka pendek (short term memori), dan memori jangka panjang (long term memori). Informasi akan selalu diterima oleh memori sensoris, kemudian sejumlah tertentu akan diteruskan ke dalam memori jangka pendek dan yang lain hilang. Informasi di memori jangka pendek akan mengalami proses seleksi untuk diteruskan ke memori jangka panjang, sedangkan yang tidak diteruskan akan dilupakan.
Jenis-jenis Memori
Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis memori yaitu:
1. Memori semantik
Memori ini menyimpan tentang pengertian suatu obyek yang diketahui seseorang baik berupa kata, konsep, peraturan, maupun ide-ide abstrak. Memori ini penting bagi seseorang untuk menerapkan informasi yang telah diketahuinya dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Ketika seorang siswa mampu menghubungkan antara konsep Al-Qur’an dan agama Islam; Al-Qur’an merupakan kitab suci agama Islam, maka siswa tersebut telah menggunakan memori semantiknya. Sebagian besar hal-hal yang dipelajari di sekolah disimpan dalam memori semantik.
2. Memori episodik
Memori inilah yang menyimpan informasi tentang peristiwa-peristiwa masa lalu, sehingga seseorang dapat mengingat kembali kejadian-kejadian yang pernah dialaminya. Ketika seseorang mengingat masa sekolahnya di sekolah dasar, maka orang tersebut sedang menggunakan informasi yang tersimpan dalam memori episodiknya. Memori episodik merupakan pengalaman personal, sebuah gambaran mental tentang hal-hal yang dilihat atau didengar.
3. Memori prosedural
Procedural memory menunjukkan pada ”knowing how” (Khadijah 2011:140). Ketika seorang anak mampu membuka dan melepas baju, maka anak tersebut telah menggunakan memori prosedural.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Memori
Kuat atau lemahnya memori seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah kondisi fisik. Faktor lain yang juga mempengaruhi ingatan adalah usia (Khadijah, 2011: 141). Kemampuan mengingat seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan untuk mengingat suatu informasi yang diterimanya. Kondisi fisik seperti sakit dapat menyebabkan kesulitan untuk mengingat, karena pada saat sakit kondisi jasmani sedang mengalami gangguan. Selain itu, usia juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ingatan seseorang. Anak-anak akan lebih mudah menerima dan menyimpan informasi dibandingkan dengan orang yang telah berusia lanjut.
Strategi Memori
Khadijah (2011: 144), ”Strategi memori adalah strategi yang digunakan untuk membantu memudahkan dalam mengingat informasi dengan lebih baik.” Individu-individu berbeda-beda dalam kemampuannya mengingat, tetapi tiap orang dapat meningkatkan kemampuan mengingatnya dengan pengaturan kondisi yang lebih baik dan penggunaan metode yang lebih tepat (Suryabrata, 2010: 54). Kemampuan memori manusia terbatas dan berbeda-beda antara satu dengan orang lainnya. Namun demikian, ada cara-cara tertentu yang dapat ditempuh seseorang agar mudah mengingat suatu informasi, antara lain dengan menjaga kondisi fisik agar selalu sehat dan bugar, menciptakan suasana dan ruang yang tepat untuk belajar, dan sebagainya.
Brynes (dalam Khadijah, 2011:144) menyebutkan lima strategi yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kemampuan mengingat seseorang, yaitu rehearsal, organisasi, elaborasi, method of loci, dan metode kata kunci (key word method). Strategi rehearsal ditempuh dengan memperbanyak latihan atau pengulangan suatu informasi. Strategi organisasi dilakukan dengan menyusun informasi-informasi yang diterima dalam kelompok-kelompok tertentu. Strategi elaborasi dilakukan dengan menciptakan makna tertentu terhadap informasi yang diterima. Strategi of loci dilakukan dengan cara menggunakan tempat-tempat tertentu yang telah dikenal untuk membantu mengingat. Strategi kata kunci dilakukan dengan menggunakan kata-kata tertentu yang sama untuk mengingat informasi.
Hubungan Antara Memori dan Belajar
Syah (2004: 72), ”Hubungan antara belajar, memori, dan pengetahuan itu sangat erat dan tidak mungkin dipisahkan”. Khadijah (2011: 150), ”Dalam belajar dibutuhkan pemanfaatan kemampuan memori oleh siswa guna menyerap informasi yang diterima, menyimpannya, dan memunculkannya kembali saat menjawab soal ulangan atau ujian.” Memori adalah keseluruhan proses fungsi mental yang berpusat di otak untuk memunculkan kembali pengetahuan tertentu tentang pengalaman masa lalu melalui tahapan menangkap/menerima, memberi kode, menyimpan, mereproduksi, dan memanggil/memunculkan kembali; sedang belajar merupakan proses perubahan perilaku seseorang yang dilakukan dengan sengaja untuk memperoleh sesuatu yang baru baik pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Belajar melibatkan semua panca indera dan fungsinya untuk menerima materi pelajaran, kemudian mengolah dan menyimpannya.
Suatu saat informasi harus dapat dimunculkan kembali apabila dibutuhkan. Hasil dari proses belajar yang dilakukan dapat diketahui dari kemampuan seseorang untuk memunculkan kembali materi pelajaran yang telah dipelajari. Belajar yang berarti lebih mudah terjadi dan lebih lama diingat dibandingkan dengan belajar yang tampaknya tidak ada artinya. Menghafal deretan huruf-huruf yang tidak ada hubungan arti adalah sangat sulit dan lama. Untuk memudahkannya guru perlu membubuhkan suatu arti sehingga mudah diingat. Belajar menghubungkan atau merangkaikan dua objek atau peristiwa menjadi lebih mudah apabila kedua objek atau peristiwa itu terjadi atau dijumpai dalam urutan yang berdekatan, baik ditinjau dari segi waktu maupun ruang. Dalam pelajaran, pengertian keadilan diajarkan berurutan dengan pengertian ketidakadilan; bentuk rumah khas Minangkabau ditunjukkan bersamaan dengan bentuk rumah Joglo Jawa. Siswa yang sudah berhasil mengingat objek yang satu akan mudah ingat objek lainnya.
Belajar dipengaruhi oleh frekuensi perjumpaan dengan rangsangan dan tanggapan yang sama atau serupa yang dibuat. Dalam pelajaran, siswa menjadi makin baik pengusaannya jika kepada siswa diberikan lebih banyak kesempatan untuk mengulang dan berlatih. Mengulang-ulang sangat cocok untuk belajar keterampilan psikomotor, seperti bermain piano, mengetik, melukis huruf. Belajar tergantung pada akibat yang ditimbulkannya. Ini berarti bahwa pelajaran yang memberi kesan menyenangkan, menarik, mengurangi ketegangan, bermanfaat, atau memperkaya pengetahuan lebih efisien dan tersimpan atau memberi kesan yang lebih lama. Belajar sebagai suatu keutuhan yang dapat diukur tidak hanya tergantung pada proses bagaimana belajar itu terjadi, tetapi juga pada cara penilaiannya atau penggunaannya. Ini berarti bahwa apapun yang dianggap telah dipelajari oleh seseorang, ia hanya akan dapat menunjukkan penguasaannya atas sebagian dari yang telah dipelajari, dan ini tergantung pada macam pertanyaan atau situasi yang diciptakan untuk menunjukkan penguasaan tersebut.
Fungsi Memori
Memori merupakan istilah generik yang merujuk pada media penyimpanan data sementara pada komputer. Setiap program dan data yang sedang diproses oleh prosesor akan disimpan di dalam memori fisik. Data yang disimpan dalam memori fisik bersifat sementara, karena data yang disimpan di dalamnya akan tersimpan selama komputer tersebut masih dialiri daya (dengan kata lain, komputer itu masih hidup). Ketika komputer itu direset atau dimatikan, data yang disimpan dalam memori fisik akan hilang. Oleh karena itulah, sebelum mematikan komputer, semua data yang belum disimpan ke dalam media penyimpanan permanen (umumnya berbasis disk, semacam hard disk atau floppy disk), sehingga data tersebut dapat dibuka kembali di lain kesempatan. Memori fisik umumnya diimplementasikan dalam bentuk Random Access Memory (RAM), yang bersifat dinamis (DRAM). Mengapa disebut Random Access, adalah karena akses terhadap lokasi-lokasi di dalamnya dapat dilakukan secara acak (random), bukan secara berurutan (sekuensial). Meskipun demikian, kata random access dalam RAM ini sering menjadi salah kaprah. Sebagai contoh, memori yang hanya dapat dibaca (ROM), juga dapat diakses secara random, tetapi ia dibedakan dengan RAM karena ROM dapat menyimpan data tanpa kebutuhan daya dan tidak dapat ditulisi sewaktu-waktu. Selain itu, hard disk yang juga merupakan salah satu media penyimpanan juga dapat diakses secara acak, tapi ia tidak digolongkan ke dalam Random Access Memory.
Hirarki Memori
Sebagian besar komputer memiliki hirarki memori yang terdiri atas tiga level, yaitu:
- Physical Register di CPU, berada di level teratas. Informasi yang berada di register dapat diakses dalam satu clock cycle CPU.
- Primary Memory (executable memory), berada di level tengah. Contohnya, RAM. Primary Memory diukur dengan satu byte dalam satu waktu, secara relatif dapat diakses dengan cepat, dan bersifat volatile (informasi bisa hilang ketika komputer dimatikan). CPU mengakses memori ini dengan instruksi single load dan store dalam beberapa clock cycle.
- Secondary Memory, berada di level bawah. Contohnya, disk atau tape. Secondary Memory diukur sebagai kumpulan dari bytes (block of bytes), waktu aksesnya lambat, dan bersifat non-volatile (informasi tetap tersimpan ketika komputer dimatikan). Memori ini diterapkan di storage device, jadi akses meliputi aksi oleh driver dan device.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Pengertian Memori : Pengertian, Konsep, Jenis, Faktor, Hubungan, Fungsi dan Hirarki Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
The post Pengertian Memori first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment