» Tradisi Adalah - Visi Kedepan

Tradisi Adalah - Ada yang bilang tak kenal maka tak sayang, untuk itu mari kita berkenalan dulu. Perkenalkan situs Visi Kedepan adalah sebuah situs yang membahas tentang banyak hal. Seperti contohnya yang akan kita bahas kali ini yaitu mengenai Tradisi Adalah. Tentunya cukup menarik bukan? hehehe.

Basa-basinya garing ya? hehehe, harap dimaklumi yah, karena admin lagi agak ngantuk, semalam abis begadang di tempat Teteh Yuli yang kemarin baru nyunatin anaknya. Berhubung banyaknya inbok yang masuk menanyakan tentang Tradisi Adalah maka dengan sangat senang hati admin akan membahasanya. Nah, sambil seruput kopi, yuk simak ulasan lengkapnya dibawah ini.

Pembabaran Lengkap Tradisi Adalah

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Tradisi? Mungkin anda pernah mendengar kata Tradisi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, macam, perbedaan, fungsi, konsep dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Tradisi

Pengertian Tradisi

Tradisi adalah adat kebiasaan turun-temurun yang masih dijalankan di dalam masyarakat. Sebelum datangnya Islam, masyarakat Nusantara telah mengenal berbagai kepercayaan. Hal ini lah yang menjadikan proses dakwah Islam ketika itu tidak terlepas dari adat yang telah berlaku. Kepercayaan masyarakat yang sangat kuat ini, tidak dapat diberantas secara langsung, namun perlu waktu proses yang cukup lama. Tradisi Islam di Nusantara merupakan hasil akulturasi (percampuran budaya) antara ajaran Islam dengan adat yang ada di Nusantara.


Tradisi Islam di Nusantara merupakan metode dakwah yang dilakukan para ulama masa lalu. Para ulama ini, tidak menghilangkan secara keseluruhan adat yang sudah ada di masyarakat, namun mereka memasukkan ajaran-ajaran Islam dalam adat tersebut. Hal ini dilakukan dengan maksud agar masyarakat tidak merasa kehilangan adat dan ajaran Islam dapat diterima. Dengan demikian, tradisi Islam yang ada di Nusantara adalah sebagai metode dakwah waktu itu dan bukan merupakan ajaran Islam yang harus dilakukan.


Pengertian Tradisi Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah beberapa pengertian tradisi menurut para ahli yaitu:

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Tradisi adalah adat kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan dimasyarakat dengan anggapan tersebut bahwa cara-cara yang ada merupakan yang paling baik dan benar


Macam-Macam Tradisi

Berikut ini adalah macam-macam tradisi adalah sebagai berikut:

1. Petang Megang

Tradisi di Pekanbaru ini memiliki arti sesuai dengan namanya. Kata Petang di sini berarti petang hari atau sore hari, sesuai dengan waktu dilaksanakan tradisi ini memang dilaksanakan pada sore hari. Sedangkan Megang di sini berarti memegang sesuatu yang juga dapat di artikan memulai sesuatu. Hal ini sesuai dengan waktu diadakan tradisi ini yaitu sebelum Ramadhan dan ingin memulai sesuatu yang baik dan suci yaitu puasa. Tradisi Petang Megang dilaksanakan di Sungai Siak. Hal ini mengacu pada leluhur suku Melayu di Pekanbaru yang memang berasal dari Siak. Tradisi ini diawali dengan ziarah ke berbagai makam pemuka agama dan tokoh-tokoh penting Riau. Ziarah dilakukan setelah sholat Dzuhur. Lalu, dilanjutkan dengan ziarah utamanya yaitu ziarah ke makam Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah, yang juga dikenal dengan nama Marhum Pekan. Beliau merupakan sultan kelima Kerajaan Siak Sri Indrapura (1780-1782 M) dan juga pendiri kota Pekanbaru.


2. Mandi Balimau Kasau

Balimau Kasai adalah sebuah upacara tradisional yang istimewa untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Acara ini biasanya dilaksanakan sehari menjelang masuknya bulan puasa. Upacara tradisional ini selain sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan puasa, juga merupakan simbol penyucian dan pembersihan diri. Balimau sendiri bermakna mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk yang oleh masyarakat setempat disebut limau. Jeruk yang biasa digunakan adalah jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas. Sedangkan kasai adalah wangi-wangian yang dipakai saat berkeramas. Bagi masyarakat Kampar, pengharum rambut ini (kasai) dipercayai dapat mengusir segala macam rasa dengki yang ada dalam kepala, sebelum memasuki bulan puasa.


3. Jalur pacu, Kuantan Singingi

Di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, masyarakatnya memiliki tradisi yang mirip dengan lomba dayung. Tradisi “Jalur Pacu” ini digelar di sungai-sungai di Riau dengan menggunakan perahu tradisional, seluruh masyarakat akan tumpah ruah jadi satu menyambut acara tersebut. Tradisi yang hanya digelar setahun sekali ini akan ditutup dengan “Balimau Kasai” atau bersuci menjelang matahari terbenang hingga malam.


4. Tahlil Jamak/Kenduri Ruwah, Kepulauan Riau

Warga Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, punya tradisi khas menyambut datangnya bulan puasa, yaitu menggelar Tahlil Jamak atau Kenduri Ruwah. Tahlil Jamak itu berupa zikir serta berdoa untuk para arwah orang tua atau sesame muslim. Selain doa, juga dilaksanakan kenduri dengan sajian menu kenduri yang bersumber dari sumbangan sukarela warga. Tradisi tersebut disatukan sejak berdirinya Masjid Penyengat. Bahkan , sampai saat ini, Kenduri Ruwah masih dilakukan secara berjamaah di masjid tersebut.


5. Tradisi Barzanji

Tradisi Barzanji merupakan tradisi Melayu yang berlangsung hingga kini. Tradisi ini terus mengalami perkembangan dengan berbagai inovasi yang ada. Misalnya, penggunaan alat musik modern untuk mengiringi lantunan Barzanji dan shalawat. Barzanji menghubungkan praktik tradisi Islam masa kini dengan tradisi Islam di masa lalu. Selain itu, melalui Barzanji masyarakat Melayu Islam dapat mengambil pelajaran dari kehidupan Nabi Muhammad Saw.


Dari perayaan pembacaan Barazanji ini, ada banyak nilai-nilai yang dapat kita ambil. Misalnya, menambah kecintaan kita terhadap baginda Rasul. Dan dari syair-syair tersebut kita dapat mengambil hikmah dari kehidupan Nabi Muhammad. Dan juga, dengan kegiatan tradisi ini, dapat membuka ruang sosialisasi antar satu dengan lainnya sehingga mempererat hubungan tali silaturrahmi. Dan dengan perpaduan antara budaya Islam dan Indonesia akan melahirkan budaya baru sehingga memperkaya kebudayaan Indonesia.


Perbedaan Tradisi dan Budaya

Berikut ini adalah perbedaan tradisi dan budaya yaitu:

  • Tradisi

Tradisi atau kebiasaan adalah sesuatu yang sudah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan sebuah kelompok masyarakat, untuk pelestariannya pada generasi berikutnya dengan cara lisan atau pembiasaan, maupun tulisan.

Contoh tradisi:

Tradisi Omed-omedan atau juga disebut Med-medan di Banjar Kaja Sesetan, Bali yang rutin digelar setiap tahun, sehari setelah hari raya Nyepi atau yang disebut sebagai hari Ngembak Geni. Warga setempat meyakini, bila acara ini tak diselenggarakan, dalam satu tahun mendatang berkah Sang Dewata sulit diharapkan dan berbagai peristiwa buruk akan datang menimpa.

Omed-Omedan


  • Budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Budaya terbentuk dari banyak unsur seperti sistem kekerabatan, keyakinan/agama dan politik, adat istiadat, bahasa, alat perlengkapan hidup atau teknologi, mata pencaharian, pakaian, bangunan, ilmu pengetahuan dan karya seni.

Contoh Budaya:

Tari Tradisional Indonesia


Fungsi Tradisi

Tradisi berfungsi sebagai penyedia fragmen warisan historis yang kita pandang bermanfaat. Tradisi yang seperti onggokan gagasan dan material yang dapat digunakan orang dalam tindakan kini dan untuk membangun masa depan berdasarkan pengalaman masa lalu. Contoh: peran yang harus diteladani “misalnya tradisi kepahlawanan, kepimpinan karismatis, dan sebagainya”.


Konsep Tradisi

Tradisi  adalah  sebuah  kata  yang  sangat  akrab  terdengar  dan  terdapat  di segala bidang. Tradisi  menurut  etimologi  adalah  kata  yang  mengacu  pada  adat  atau  kebiasaan  yang  turun  temurun,  atau  peraturan  yang  dijalankan  masyarakat. Secara  langsung,  bila  adat  atau  tradisi  disandingkan  dengan  stuktur  masyarakat  melahirkan   makna  kata  kolot,  kuno,  murni  tanpa  pengaruh,  atau  sesuatu  yang  dipenuhi  dengan   sifat  takliq.
Tradisi  merupakan  sinonim  dari  kata  “budaya”  yang  keduanya  merupakan  hasil  karya.  Tradisi  adalah  hasil  karya  masyarakat,  begitupun  dengan  budaya.  Keduanya saling  mempengaruhi.  Kedua  kata  ini  merupakan  personafikasi  dari  sebuah  makna  hukum  tidak  tertulis,  dan  hukum  tak  tertulis  ini  menjadi  patokan  norma  dalam  masyarakat  yang  dianggap  baik  dan  benar.


Tradisi menurut  terminologi, seperti yang dinyatakan oleh  Siti Nur  Aryani  dalam karyanya,  Oposisi Pasca Tradisi, tercantum bahwa tradisi  merupakan produk sosial dan hasil dari pertarungan sosial politik yang keberadaannya  terkait dengan manusia. Atau dapat dikatakan pula  bahwa tradisi adalah segala sesuatu yang turun temurun, yang terjadi atas interaksi antara klan yang satu dengan klan yang lain yang kemudian membuat kebiasaan-kebiasaan satu sama lain yang terdapat dalam klan itu kemudian berbaur menjadi satu kebiasaan. Dan apabila interaksi yang terjadi semakin meluas maka kebiasaan dalam klan menjadi tradisi atau kebudayaan dalam suatu ras atau bangsa yang menjadi kebanggaan mereka.


Tradisi merupakan segala sesuatu  yang berupa adat, kepercayaan dan kebiasaan. Kemudian adat, kepercayaan dan kebiasaan itu menjadi ajaran-ajaran  atau paham–paham yang turun temurun dari para pendahulu kepada generasi–generasi paska mereka berdasarkan dari mitos-mitos yang tercipta atas manifestasi kebiasaan yang menjadi rutinitas yang selalu dilakukan oleh klan-klan yang tergabung dalam suatu bangsa. Secara pasti, tradisi lahir bersama dengan kemunculan manusia dimuka bumi. Tradisi berevolusi menjadi budaya. Itulah sebab sehingga keduanya merupakan personifikasi. Budaya adalah cara hidup yang dipatuhi oleh anggota masyarakat atas dasar kesepakatan bersama. Kedua kata ini merupakan keseluruhan gagasan dan karya manusia, dalam perwujudan ide, nilai, norma, dan hukum, sehingga keduanya merupakan dwitunggal.


Contoh Tradisi

Dibawah ini adalah contoh dari tradisi yakni sebagai berikut:

Contoh tradisi mandi balimau kasai di sungai Kampar, Riau oleh masyarakat Kampar setiap satu hari sebelum memasuki bulan suci ramadhan, masyarakat Kampar meyakini bahwa mandi balimau kasai yang dilakukan di sungai Kampar tersebut guna untuk memersihkan atau mensucikan diri dari dosa selama setahun yang lalu agar memasuki bulan Ramadhan dalam keadaan suci. Hal tersebut adalah suatu tradisi turun temurun dari leluhur yang hingga saat ini masih dilakukan oleh masyarakat Kampar, Riau.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Tradisi Adalah: Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Macam, Perbedaan, Fungsi, Konsep dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.

The post Tradisi Adalah first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.

ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Kami cukupkan dulu pembahasan tentang » Tradisi Adalah - Visi Kedepan. Semoga saja uraian diatas bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih karena sudah berkunjung ke situs Visi Kedepan dan membaca ulasan kami hingga selesai. Kami juga menerima kritik dan saran dari Sobat pembaca semuanya. Silahkan sampaikan di kolom komentar dibawah arikel ini. Sampai ketemu di postingan selanjutnya.

Comments