Basa-basinya garing ya? hehehe, harap dimaklumi yah, karena admin lagi agak ngantuk, semalam abis begadang di tempat Teteh Yuli yang kemarin baru nyunatin anaknya. Berhubung banyaknya inbok yang masuk menanyakan tentang Sosialisasi Politik maka dengan sangat senang hati admin akan membahasanya. Nah, sambil seruput kopi, yuk simak ulasan lengkapnya dibawah ini.
Pembabaran Lengkap Sosialisasi Politik
Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Sosialisasi Politik? Mungkin anda pernah mendengar kata Sosialisasi Politik? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, metode, fungsi, agen, mekanisme, sarana, tujuan, perkembangan dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Sosialisasi Politik
Sosialisasi politik ialah bagian penting dari suatu metode politik karena dengan terdapatnya sosialisasi politik maka seseorang dapat mendalami politik baik secara dimengerti ataupun tidak dimengerti oleh tiap-tiap seseorang tersebut. Pengertian lain dari sosialisasi politik ialah metode dimana orang menuntu ilmu tentang politik dan meningkatkan adaptasi pada politik.
Pengertian Sosialisasi Politik Menurut Para ahli
Berikut ini terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian sosialisasi politik, yakni sebagai berikut:
1. Menurut Ramlan Surbakti
Menurut pendapat dari Ramlan Surbakti, Sosialisasi politik ialah metode pendirian perilaku dan adaptasi politik bagian masyarakat.
2. Menurut Kenneth P. Langton
Menurut pendapat dari Kenneth P. Langton, Sosialisasi politik adalah suatu cara masyarakat melanjutkan kultur politik yang sudah melekat dan menyatu di negaranya.
3. Menurut Kweit
Menurut pendapat dari Kweit, Sosialisasi politik ialah suatu metode melewati mana seseorang menuntut ilmu tentang politik.
4. Menurut David Easton dan Jack Dennis
Menurut pendapat dari David Easton dan Jack Dennis, Sosialisasi politik adalah suatu metode peningkatan individu untuk memperoleh adaptasi politik dan bentuk perilakunya.
5. Menurut Richard E. Dawson
Menurut pendapat dari Richard E. Dawson, Sosialisasi politik ialah pemeliharan pengetahuan, nilai dan filsafat politik dari orang tua, guru, dan perlengkapan sosialisasi lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang beranjak dewasa.
Metode Sosialisasi Politik
Berikut ini terdapat 2 metode dalam sosialisasi politik, yakni sebagai berikut:
-
Pendidikan Politik
Pendidikan Politik ialah metode percakapan yang bermaksud supaya anggota masyarakat mengetahui dan menekuni nilai, norma dan ikon politik negaranya. Hal tersebut umumnya dilakukan melewati aktivitas bimbingan, tuntunan kepemimpinan, dialog dan kontribusi dalam beragam konferesi resmi maupun non-resmi
-
Indoktrinasi Politik
Indoktrinasi Politik ialah metode sosialisasi yang dilakukan untuk menggerakkan dan mengoperasikan warga masyarakat supaya menanggapi nilai, norma, dan ikon politik. Hal tersebut umumnya dilakukan secara satu haluan dengan memakai cara desakan psikis.
Fungsi Sosialisasi Politik
Berikut ini terdapat beberapa fungsi dari sosialisasi politik, yakni sebagai berikut:
- Membuat kultur politik suatu bangsa
- Menjaga kultur politik suatu bangsa
- Mengganti kultur politik suatu bangsa
Agen Sosialiasi Politik
Berikut ini terdapat 5 agen dalam sosialisasi politik, yakni sebagai berikut:
1. Keluarga
Keluarga ialah untuk menciptakan sila-sila politik bagi tiap seseorang.
2. Sekolah
Sekolah membagikan pengetahuan pada anak-anak muda masa depan suatu bangsa tentang dunia politik dan kewajiban mereka di dalamnya serta membagikan ajaran yang lebih detail tentang organisasi dan jalinan politik.
3. Kelompok Pergaulan
Kelompok pergaulan dapat bersifat kelompok bermain, kelompok persahabatan dan kelompok kerja. Melewati kelompok pergaulan seseorang dapat menuntut ilmu tentang menyelaraskan diri atas perilaku yang diyakini oleh kelompok.
4. Lingkungan Kerja
Terpenting dalam lembaga resmi maupun non-resmi yang dibentuk atas dasar pekerjaan, misalnya serikat kerja, serikat buruh dan lain-lainnya. Lembaga sejenis tersebut acap kali menjadi cerminan seseorang dalam kehidupan politik.
5. Media Massa
Melewati media massa masyarakat bisa mendapatkan pengetahuan dan informasi politik. Selain itu, media massa ialah metode efektif untuk menciptakan perilaku dan akidah politik warga masyarakat.
Mekanisme Sosialisasi Politik
Mekanisme sosialisasi politik mengandung pengertian berupa cara-cara atau teknik penanaman atau pembentukan nilai-nilai politik kepada individu atau anggota masyarakat untuk memperkuat dan mengarahkan orientasi politik yang telah ada dalam dirinya.
Menurut Robert Le Vine terdapat tiga mekanisme sosialisasi pengembangan politik, yaitu:
- Imitasi, yaitu proses sosialisasi melalui peniruan terhadap perilaku yang ditampilkan individu-individu lain, dan merupakan hal yang amat penting dalam sosialisasi pada masa kanak-kanak.
- Instruksi, mengacu pada proses sosialisasi melalui proses pembelajaran baik secara formal (di sekolah), informal (pendidikan di keluarga) maupun dalam bentuk nonformal (diskusi-diskusi kelompok, organisasi, dll)
- Motivasi, merupakan mekanisme proses sosialisasi yang dikaitkan dengan pengalaman individu pada umumnya yang secara langsung mendorong dirinya untuk belajar dari pengalaman-pengalamannya mengenai tindakan-tindakan yang sesuai dengan sikap-sikap dan pendapatnya sendiri.
Sarana Sosialisasi Politik
Berikut ini adalah beberapa sarana sosialisasi politik yaitu:
1. Keluarga
Keluarga merupakan primary group dan biro sosialisasi utama yang membentuk huruf politikindividu oleh alasannya ialah mereka adalahlembaga sosial yang paling dekat.Peran ayah, ibu, saudara, memberipengaruh yang tidak kecil terhadap pandangan politik satu individu. Tokoh Sukarnomisalnya, mem-peroleh nilai-nilai penentangan terhadap Belanda melalui ibunya,Ida Ayu Nyoman Rai. Ibunya, yang merupakan keluarga darah biru Balimenceritakan kepahlawanan raja-raja Bali dalam menentang Belanda di saatmereka tengah berbicara. Cerita-cerita tersebut menumbuhkan kesadaran dan semangat Sukarno untuk memperjuangkan kemerdekaan bagi bangsanya yang terjajah oleh Belanda.
2. Sekolah
Sekolah sebagai suatu sarana sosialisasi politik sudah merupakan halyang wajar. Sekolah memiliki kewajibanuntuk menawarkan pengetahuan tentangdunia politik dan peranan para generasimuda di dalamnya. Sekolah jugamembangun kesadaran kepada anakdidik mengenai pentingnya hidup bernegara dalam bentuk pendidikankewarganegaraan. Rasa setia kepadanegara juga dapat dibangun dan ditumbuhkan dengan cara memberikanpemahaman wacana simbol-simbol negara, menyerupai lambang negara, benderanasional, bahasa nasional, serta banyak sekali lagu kebangsaan dan perjuangan.Lebih jauh lagi, sekolah menawarkan pandangan yang lebih nyata tentanglembaga-lembaga politik dan hubungan-hubungan politik. Siswa juga berlatih berorganisasi dan memimpin di sekolah. Hal-hal tersebut dapat menambah pengetahuan siswa terhadap dunia politik.
3. Peer group
Agen sosialisasi politik lainnya ialah peer group.Peer group masuk kategori biro sosialisasi politikprimary group. Peer group ialah teman-temansebaya yang mengelilingi seorang individu. Apa yangdilakukan oleh teman-teman sebaya tentu sangatmemengaruhi beberapa tindakan individu di dalamnya.Tokoh semacam Mohammad Hatta banyak memilikipandangan-pandangan yang sosialistik ketika ia bergauldengan teman-temannya di dingklik kuliah di NegeriBelanda. Melalui kegiatannya dengan kawan sebayatersebut, Hatta bisa mengeluarkan konsep koperasisebagai lembaga ekonomi khas Indonesia di kemudianhari. Demikian pula pandangannya atas sistem politik demokrasi yang bersimpangan jalan dengan Sukarnodi masa kemudian.
4. Media massa
Media massa merupakan agensosialisasi politik secondary group. Tidakperlu disebutkan lagi pengaruh mediamassa terhadap seorang individu. Berita-beritayang dikemas dalam media audiovisual (televisi), surat kabat cetak, internet,ataupun radio, yang berisikan perilakupemerintah ataupun partai politik banyakmemengaruhi kita. Meskipun tidak memiliki kedalaman, tetapi media massa mampu menyita perhatian individu olehsebab sifatnya yang terkadang menarik atau cenderung ‘berlebihan’.
5. Pemerintah
Pemerintah merupakan agensosialisasi politik secondary group.Pemerintah merupakan biro yang punya kepentingan pribadi atas sosialisasipolitik. Hal ini dikarenakan pemerintahlahyang menjalankan sistem politik danstabilitasnya. Pemerintah biasanyamelibatkan diri dalam politik pendidikan,di mana beberapa mata pelajaranditujukan untuk memperkenalkan siswakepada sistem politik negara, pemimpin,lagu kebangsaan, dan sejenisnya.Pemerintah, secara tidak langsung,melakukan sosialisasi politik melalui tindakannya itu. Melalui tindakan pemerintah,orientasi afektif individu bisa terpengaruhdan memengaruhi budaya politiknya.
6. Partai politik
Partai politik ialah biro sosialisasi politiksecondary group. Partai politik biasanyamembawakan kepentingan nilai spesifik dariwarga negara, menyerupai agama, kebudayaan,keadilan, nasionalisme, dan sejenisnya.Melalui partai politik dan kegiatannya,individu dapat mengetahui aktivitas politik dinegara, pemimpin-pemimpin baru, dan kebijakan-kebijakan yang ada.
Tujuan Sosialisasi Politik
Berikut ini adalah beberapa tujuan sosialisasi politik yaitu:
- Untuk memperluas penahanan dan penghayatan wawasan terhadap masalah
- Politik yang berkembang Mampu meningkatkan kualitas berpolitik sesuai aturan hukum yang berlaku
- Dapat meningkatkan kualitas kesadaran politik rakyat menuju peran aktif dan partisipasinya terhadap pembangunan politik bangsa secara keseluruhan
Perkembangan Sosialisasi Politik
Sosialisasi politik dimulai sejak anak-anak. Sosialisasi politik di kalangan anak-anak merupakan upaya untuk membentuk beberapa sikap politik yang penting. Di sini sekolah dan orangtua mulai mempengaruhi anak-anak akan pentingnya politik. Kemudian sosialisasi politik berlanjut di masa ketika anak telah bertumbuh menjadi remaja dan pemuda. Di masa-masa seperti ini kepercayaan-kepercayaan politik seseorang dipengaruhi oleh teman-teman, keluarga dan rekan-rekannya. Mereka bisa mempengaruhi dukungan seseorang terhadap partai politik tertentu. Proses sosialisasi politik pun berlaku bagi orang-orang dewasa, bahkan proses ini sangat penting bagi mereka.
Sosialisasi pada masa anak-anak dan remaja ini merupakan bentuk sosialisasi primer sedangkan sosialisasi pada masa dewasa bentuknya lebih sering pada sosialisasi sekunder. Peralihan sosialisasi primer pada masa anak-anak kepada sosialisasi sekunder yang identik pada masa dewasa dalam kasus sosialisasi politik selanjutnya akan mengalami negosiasi yang kemudian bisa menghasilkan pertentangan yang akan mengubah sikap, pandangan dan reaksi terhadap fenomena politik seseorang, namun juga justru dapat memperkuat pandangan, sikap dan reaksi terhadap fenomena politik yang disosialisasikan pada masa anak-anak dahulu.
Contoh Sosialisasi Politik
Sosialisasi politik dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
- Dalam lingkungan Keluarga, orang tua bisa mengajarkan kepada anak-anak beberapa cara tingkah laku politik tertentu. Melalui obrolan politik ringan sehingga tak disadarai telah menanamkan nilai-nilai politik kepada anak-anaknya.
- Di lingkungan Sekolah, dengan memasukkan pendidikan kewarganegaraan. Siswa dan guru bertukar informasdi dan berinteraksi dalam membahas topik tentang politik.
- Di lingkungan Negara, secara hati-hati bisa menyebarkan dan menanamkan ideologi-ideologi resminya.
- Di lingkungan Partai politik, salah satu fungsi partai politik adalah dapat memainkan perannya sebagai sosioalisasi politik. Artinya parpol itu telah merekrut anggota atau kader dan partisipannya secara periodik. Partai politik harus mampu menciptakan kesan atau image memperjuangkan kepentingan umum.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Sosialisasi Politik: Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Metode, Fungsi, Agen, Mekanisme, Sarana, Tujuan, Perkembangan dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
The post Sosialisasi Politik first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment