Basa-basinya garing ya? hehehe, harap dimaklumi yah, karena admin lagi agak ngantuk, semalam abis begadang di tempat Teteh Yuli yang kemarin baru nyunatin anaknya. Berhubung banyaknya inbok yang masuk menanyakan tentang Manajemen Proyek maka dengan sangat senang hati admin akan membahasanya. Nah, sambil seruput kopi, yuk simak ulasan lengkapnya dibawah ini.
Pembabaran Lengkap Manajemen Proyek
Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Manajemen Proyek? Mungkin anda pernah mendengar kata Manajemen Proyek? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, fungsi, tujuan, ruang lingkup dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Manajemen Proyek
Manajemen proyek ialah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek.
Tantangan utama sebuah proyek adalah mencapai sasaran-sasaran dan tujuan proyek dengan menyadari adanya batasan-batasan yang telah dipahami sebelumnya. Pada umumnya batasan-batasan itu adalah ruang lingkup pekerjaan, waktu pekerjaan dan anggaran pekerjaan. Dan hal ini biasanya disebut dengan “triple constrains” atau “tiga batasan”.
Pengertian Manajemen Proyek Menurut Para Ahli
Berikut adalah pengertian manajemen proyek menurut para ahli antara lain sebagai berikut:
1. Menurut Garold D. Oberlender
Manajemen proyek adalah Seni dan ilmu dalam mengkoordinasikan manusia, peralatan, material, uang dan jadwal untuk menyelesaikan suatu proyek tertentu tepat waktu dan dalam batas biaya yang disetujui.
2. Menurut Olson (2003;16)
Manajemen proyek adalah aplikasi sumber daya yang mencakup pengetahuan, peralatan, dan teknik untuk merancang aktivitas proyek dan kebutuhan proyek.
3. Menurut Budi santoso (2003;3)
Manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu. Manajemen proyek mempergunakan personel perusahaan untuk ditempatkan pada tugas tertentu dalam proyek.
4. Menurut Wulfram I. Ervianto (2003:19)
Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) samapi selesainya proyek untuk menjamin biaya proyek dilaksanakan tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu.
5. Menurut Chase, Aquilano, Jacobs (2001;58)
Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengarahan, dan pengaturan sumber daya (manusia, peralatan, bahan baku) untuk mempertemukan bagian teknik, biaya dan waktu suatu proyek
6. Menurut H. Kerzner dalam Soeharto (1997;28)
Manajemen proyek adalah merencanakan, menyusun organisasi, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh lagi manajemen proyek menggunakan pendekatan sistem dan hierarki (arus kegiatan) vertikal dan horizontal.
7. Menurut Sukanto
Manajemen proyek merupakan “Usaha merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoor-dinasi serta mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal waktu serta anggaran yang telah ditetapkan”.
8. Menurut Ervianto (2005:21)
Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu.
Karakteristik Manajemen Proyek
Berikut adalah karakteristik manajemen proyek dalam hubungannya dengan pengelolaan antara lain sebagai berikut:
- Memimpin organisasi proyek dan beroperasi secara independen
- Pembawa tunggal untuk mencapai suatu tujuan proyek
- Membutuhkan berbagai macam keahlian dan sumber daya
- Bertanggung jawab menyatukan orang dari berbagai fungsi atau disiplin kerja
- Memfokuskan pada ketepatan waktu dan biaya yang ada
Konsep Manajemen Proyek
1. Manusia
Manusia merupakan peran yang paling utama dalam hal Model kematangan manajemen berikut kunci bagi masyarakat perangkat lunak : rekruitmen , seleksi , manajemen untuk kerja , pelatihan, kompensasi , perkembangan karir, desain kerja , dan organisasi dan perkembangan tim/ kultur. Organisasi mencapai tingkat kematangan yang tinggi dalam area manajemen manusia memiliki kemiriipan yang lebih tinggi dari implementasi praktik rekayasa perangkat lunak yang efektif.
2. Masalah
Sebelum memulai project, kita memerlukan untuk mengidentifikasi obyektifitasnya dan ruang lingkupnya, pemecahan alternatif harus dipertimbangkan, teknik dan batas pun harus didefinisikan. Tanpa informasi ini tidak mungkin melakukan estimasi biaya yang dapat dipertanggung jawabkan dan akurat, penilaian yang efektif terhadap resiko, merinci secara realistis tugas-tugas proyek, atau jadwal proyek yang dapat dikelola yang memberikan indikasi kemajuan yang berarti.
3. Proses
Proses perangkat lunak memberikan suatu kerangka kerja dimana rencana komprehensif bagi pengembangan perangkat lunak dapat dibangun. Sejumlah kecil aktivitas kerangka kerja yang dapat diaplikasikan pada semua proyek perangkat lunak, tanpa mempedulikan ukuran dan kompleksitasnya. Sejumlah kumpulan tugas yang berbeda tugas-tugas, milestone, kemampuan penyampaian dan jaminan kualitas memungkinkan aktivitas kerangka kerja disesuaikan dengan karakterisitik proyek perangkat lunak serta kebutuhan tim proyek. Manajemen dalam organisasi terdiri dari tiga tingkatan pembuat keputusan manajemen yaitu : manajemen tingkat bawah (operasional), manajemen tingkat menengah (perencanaan dan kontrol manajerial) dan manajemen tingkat atas(strategi). Setiap level memiliki tanggung jawabnya sendiri-sendiri dan semuanyabekerja sama dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Agar dapat mencapai suatu tujuan, proyek perlu suatu perencanaan yang terencana dengan baik. Dengan cara memberikan sasaran dan tujuan proyek sekaligus membuat administrasi dan program, supaya dapat diterapkan. Dengan tujuan, untuk memenuhi segala syarat yang ditentukan dalam batasan waktu, termasuk biaya, mutu dan keselamatan kerja. Perencanaan suatu proyek dikerjakan dengan cara melakukan studi kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan dalam lingkup Manajemen Proyek (didalamnya termasuk waktu, biaya, mutu, sumberdaya, keselamatan kerja dan kesehatan, lingkungan, sistem informasi dan resiko).
Fungsi Manajemen Proyek
Berikut ini terdapat beberapa fungsi dari manajemen proyek, yakni sebagai berikut:
Planning (Perencanaan)
Planning merupakan proses yang secara sistematis mempersiapkan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kegiatan diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka pekerjaan konstruksi, baik yang menjadi tanggung jawab pelaksana (kontraktor) maupun pengawas (konsultan). Kontraktor maupun konsultan, harus mempunyai konsep planning” yang tepat untuk mencapai tujuan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Pada proses planning perlu diketahui kondisi-kondisi sebagai berikut:
- Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yang tersedia.
- Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan sumber daya yang tersedia.
- Penerjemahan rencana kedalam program-program kegiatan yang kongkrit.
- Penetapan jangka waktu yang dapat disediakan guna mencapai tujuan dan sasaran.
Organizing (Pengorganisasian)
Organizing (pengorganisasian kerja) dimaksudkan sebagai pengaturan atas suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang, dipimpin oleh pimpinan kelompok dalam suatu wadah organisasi. Wadah organisasi ini menggambarkan hubungan-hubungan struktural dan fungsional yang diperlukan untuk menyalurkan tanggung jawab, sumber daya maupun data.
Dalam proses manajemen, organisasi berfungsi untuk :
- Menjamin terpeliharanya koordinasi dengan baik.
- Mmembantu pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi manajemen.
- Mempersatukan pemikiran dari satuan organisasi yang lebih kecil yang berada di dalam kordinasinya.
Actuating (Penggerakan)
Actuating diartikan sebagai fungsi manajemen untuk menggerakkan orang yang tergabung dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang telah ditetapkan di dalam planning. Pada tahap ini diperlukan kemampuan pimpinan kelompok untuk menggerakkan, mengarahkan dan memberikan motivasi kepada anggota
kelompoknya untuk secara bersama-sama memberikan kontribusi dalam menyukseskan manajemen proyek mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Controlling (Pengendalian)
Controlling diartikan sebagai kegiatan guna menjamin pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Didalam manajemen proyek jalan atau jembatan, controlling terhadap pekerjaan kontraktor dilakukan oleh konsultan melalui kontrak supervisi, dimana pelaksanaan pekerjaan konstruksinya dilakukan oleh kontraktor. Pengawas Umum (General Superintendat) berkewajiban melakukan Pengendalian (secara berjenjang) terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh staf di bawah kendalinya yaitu Site Administration, Quantity Surveyor, Materials Superintendant, Construction Engineer, dan Equipment Engineer untuk memastikan masing-masing staf sudah melakukan tugasnya dalam koridor “jaminan kualitas (quality assurance)”. Sehingga, tahap-tahap pencapaian sasaran sebagaimana direncanakan dapat dipenuhi.
Tujuan Manajemen Proyek
Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari manajemen proyek, yakni sebagai berikut:
- Mengenal apa itu manajemen proyek
- Memahami apa itu manajemen proyek
- Dapat mengetahui sejarah manajemen proyek
Ruang Lingkup Manajemen Proyek
Berikut ini terdapat beberapa ruang lingkup dari manajemen proyek, yakni sebagai berikut:
- Menetapkan waktu dimulai proyek.
- Membuat perancangan lingkup dari proyek yang akan dikerjakan.
- Analisis dari ruang lingkup proyek.
- Validasi proyek dan mengelola atas pergantuan yang mungkin terjadi apabila proyek tersebut sudah dimulai.
Tahapan Dalam Manajemen Proyek
Berikut adalah tahapan-tahapan manajemen proyek, diantaranya yaitu:
1. Project Definition
Project Definition atau Pendefinisian Proyek yaitu mendefinisikan tujuan proyek dan faktor yang menjadi pertimbangan agar proyek yang dilakukan dapat berhasil dengan kualitas yang dikehendaki.
2. Project Initiation
Project Initiation atau Inisialisasi Proyek merupakan perencanaan awal terhadap sumber daya yang akan digunakan sebelum suatu proyek dimulai.
3. Project Planning
Project Planning atau Perencanaan Proyek merupakan penguraian dengan jelas bagaimana suatu proyek harus dikerjakan. Pada project planning ini, akan terlihat jelas betapa penting waktu, biaya dan ruang lingkup dari suatu proyek.
4. Project Execution
Project Execution atau Pelaksanaan Proyek merupakan melaksanakan pekerjaan agar proyek yang diinginkan dapat berhasil dan sesuai dengan yang diharapkan.
5. Project Monitoring and Control
Project Monitoring and Control atau Pemantauan dan Pengendalian Proyek merupakan pengambilan langkah-langkah yang dibutuhkan sehingga pengoperasian proyek berjalan dengan lancar
6. Project Closure
Project Closure atau Penutupan Proyek merupakan menerima hasil akhir dari proyek dan menghentikan seluruh pemakaian sumber daya.
Contoh Manajemen Proyek
Berikut ini terdapat beberapa contoh dari manajemen proyek, yakni sebagai berikut:
Proyek Konstruksi
Ialah Memperoleh pembangunan gedung, jembatan, jalan raya, jalan tol dan lain-lainnya.
Proyek Penelitian dan pembangunan
Ialah Memperoleh suatu produk tertentu dengan maksud untuk memperbaharui ataupun mengembangkan kualitas suatu produk, layanan dan lain-lainnya.
Proyek Industri Manufaktur
Ialah suatu bentuk aktivitas yang diawali dengan menjadwalkan hingga terciptanya sebuah produk baru.
Proyek Padat Modal
Ialah sebuah proyek yang membutuhkan modal yang sangat banyak.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Manajemen Proyek: Pengertian, Karakteristik, Konsep, Fungsi, Tujuan, Ruang Lingkup, Tahapan, Contoh
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Mahasiswa
The post Manajemen Proyek first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment