Basa-basinya garing ya? hehehe, harap dimaklumi yah, karena admin lagi agak ngantuk, semalam abis begadang di tempat Teteh Yuli yang kemarin baru nyunatin anaknya. Berhubung banyaknya inbok yang masuk menanyakan tentang Penilaian Diri maka dengan sangat senang hati admin akan membahasanya. Nah, sambil seruput kopi, yuk simak ulasan lengkapnya dibawah ini.
Pembabaran Lengkap Penilaian Diri
Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Penilaian Diri? Mungkin anda pernah mendengar kata Penilaian Diri? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, ciri, membangun, strategi, manfaat dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan suatu metode penilaian yang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengambil tanggung jawab terhadap belajar mereka sendiri. Mereka diberi kesempatan untuk menilai pekerjaan dan kemampuan mereka sesuai dengan pengalaman yang mereka rasakan. Reys, Suydam, linguist, & Smith (1998) mengatakan bahwa siswa merupakan penilai yang baik (the best assessor) terhadap perasaan dan pekerjaan mereka sendiri. Oleh karena itu, guru dapat memulai proses penilaian diri dengan kesempatan siswa untuk melakukan validasi pemikiran mereka sendiri atau jawaban-jawaban hasil pekerjaan mereka. Siswa perlu memeriksa pekerjaan mereka dan memikirkan tentang apa yang terbaik untuk dilakukan dan area mana mereka perlu dibantu. Untuk menuntun siswa dalam memahami proses penilaian diri, guru perlu melengkapi mereka dengan lembaran self-assessment.
Penilaian diri dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada diri siswa karena penilai yang tahu persis tentang diri siswa adalah siswa sendiri dan siswa menjadi penilai yang terbaik atas hasil pekerjaannya sendiri. Selama ini penilaian keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran pada umumnya dilakukan oleh guru, sedangkan siswa menjadi obyek penilaian. Sehingga informasi yang diperoleh belum menunjukkan gambaran yang sesungguhnya tentang siswa. Sebagai contoh, seorang guru memberi nilai rendah pada siswanya yang suka mengganggu temannya pada saat guru mengajar. Disini guru memberikan keputusan bukan berdasarkan kemampuan siswa itu sendiri, tetapi hanya berdasarkan perilaku siswa yang dilihat guru secara kasat mata saja, padahal guru belum mengetahui secara jelas apa atau mengapa siswa tersebut menggangu temannya.
Ciri-ciri Penilaian Diri
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri penilaian diri yaitu:
- Termotivasi sendiri: Adanya komitmen kepala sekolah: Bila PDK dipersepsi sebagai bagian dari perencanaan sekolah, maka pimpinan sekolah, staf dan guru-guru serta siswa akan sungguh-sungguh melaksanakan PDK. Sebaliknya, bila pimpinan sekolah tidak meyakini manfaat PDK, mustahil kegiatan PDK akan berjalan dengan baik.
- Tersosialisasi dengan baik: Pentingnya penyelenggaraan PDK harus diyakini oleh semua pengelola sekolah karena PDK menyangkut kinerja sekolah. Bila tersosialisasikan dengan baik, semua pihak akan mendukung pelaksanaan PDK, sehingga data yang terkumpul diharapkan dapat diolah secara cermat dan hasilnya mampu melakukan perbaikan kegiatan PBM.
- Berlangsung sinambung: PDK disadari sebagai bagian dari manajemen sekolah yang berlangsung secara berkesinambungan dalam kerangka pengelolaan kegiatan PBM yang bermutu dan peningkatan mutu sekolah.
- Transparansi: Pengungkapan hasil PDK dimungkinkan terjadi mekanisme cross-check bagi data yang dikumpulkan. Trasnparasi dapat dicapai bilamana semua pihak merasa perlu mengenali diri sendiri sebelum merencanakan kegiatan di masa datang.
Membangun Iklim Kelas untuk Penilaian Diri
Beberapa alat penilaian yang digunakan untuk membantu memulai dan membangun kepercayaan guru dan siswa dalam penilaian diri dalam kaitan dengan iklim sekolah, yaitu:
-
Interview
Siswa dapat diminta untuk melihat kemajuan mereka untuk memahami sebuah topik dengan melakukan interviu kemudian mendengarkan hasil rekaman interviu yang mereka lakukan untuk melihat kesesuaian antara hal yang diindentifikasi dengan hal yang menjadi kriteria pembelajaran.
-
Jurnal
Siswa dapat diminta untuk mempelajari jurnal yang sesuai dengan apa yang dipelajari. Agar aktifitas ini berkualitas maka dilakukan bukan sebagai rutinitas. Siswa dapat termotivasi untuk menulis kemudian memberikan respons apabila apa yang mereka tulis dengan apa yang mereka pelajari.
-
Portfolio
Metode ini merupakan informasi penting yang sangat terkenal, hal ini akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat keputusan mengenai penilaian relatif terhadap pekerjaan mereka dan untuk mendorong mereka mengumpulkan hasil capaian mereka yang dianggap terbaik.
-
Pencatatan/ Rekaman
Hasil dari penilaian dicatat untuk berbagai tujuan. Guru membutuhkannya sebagai laporan kemajuan siswa kepada orang tua atau pihak lain, atau bisa digunakan untuk mengevaluasi efektifitas pembelajaran. Pada intinya semua informasi dapat disatukan dan dicatat dari evaluasi diri dan dari penilaian yang lain.
-
Penilaian Teman Sejawat
Penilaian ini termasuk dalam bagian lain karena beberapa aspek yang membedakan antara penilaian teman dan penilain diri. Salah satu keuntungan dari penilaian teman adalah turut serta membangun personaliti dan sifat sosial siswa. Siswa sebagai individu akan belajar berkomunikasi dengan teman mereka dengan cara yang bebas.
-
Masalah Waktu
Pendahuluan dan penggunaan penilaian diri adalah salah satu cara yang harus diketahui siswa tentang apa yang harus diketahui siswa tentang apa yang diharapkan dari mereka dan seperangkat aturan dalam kelas yang harus mereka pahami. Poster yang dituliskan dengan kalimat-kalimat tanya yang mengandung penilaian diri akan menjadi hal pertama yang terbaik, dengan berbagai pertanyaan yang diajukan pada diri mereka, misalnya
- Apa yang sudah aku pelajari?
- Apa yang menyenangkan dari pekerjaanku?
- Kesulitan apa yang aku temui?
- Bagaimana aku bisa mengembangkan ini?
Strategi Penilaian Diri
Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang berkaitan dengan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Sehubungan dengan penilaian diri siswa dalam kelas agar dapat memberi manfaat bagi guru maupun siswa, dapat diidentifikasi 4 strategi yang dapat digunakan yaitu:
1. Modeling using exemplars
Strategi ini merupakan suatu teknik yang sangat bermanfaat untuk membangun ketrampilan penilaian diri siswa. Teknik tersebut meliputi penggunaan suatu contoh bagian pekerjaan untuk membantu siswa menilai diri mereka sendiri, dan dapat dilakukan dengan beberapa tahap yang berbeda sepanjang proses pembelajaran, yakni:
- Menunjukan pada siswa contoh bagian pekerjaan dan membandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
- Menggunakan model sebagai petunjuk untuk mengembangkan, memperbaiki, dan memodifikasi pekerjaan siswa.
- Menggunakan model sebagai pembanding pekerjaan siswa.
2. Questioning skills
Strategi ini merupakan bagian dari proses untuk mendorong siswa terpikir pada semua tingkatan berpikir, mulai dari pengetahuan dasar sampai evaluasi dan penilaian secara analisis
3. Grafhic organizers
Strategi ini merupakan salah satu teknik untuk membantu siswa menjadi mahir dan cakap dalam merefleksikan pekerjaan mereka.
4. Reflection as a process for closing the learning gap
Strategi ini merupakan suatu proses untuk mengatasi kesenjangan belajar. Sedangkan keterampilan untuk mengatasi kesenjangan belajar memerlukan pemahaman yang jelas tentang tujuan pembelajaran dan kriteria sukses. Menurut Paul Black dan Dylan Wiliam (1998), ada hal-hal yang harus dilakukan guru untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam melakukan penilaian diri. mereka menganjurkan kepada guru untuk melakukan hal berikut:
- Membagikan kriteria pada siswa
- Tujuan belajar yang jelas (hasil belajar/intensi)
Manfaat Penilaian Diri
Berikut ini adalah beberapa manfaat penilaian diri yaitu:
-
Keuntungan bagi siswa
- Siswa menjadi bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri
- Siswa dapat menetapkan langkah – langkah berikutnya dalam belajar.
- Siswa merasa aman tentang sesuatu yang tidak benar.
- Meningkatkan harga diri siswa dan menjadi sesuatu yang positif
- Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran
- Siswa menjadi lebih bebas dan termotivasi.
-
Keuntungan bagi guru
- Ada suatu pergesaran tanggung jawab dari guru ke siswa
- Pelajaran lebih efisisen jika para siswa termotivasi dan mandiri
- Umpan balik membantu guru mengidentifikasi kemajuan siswa
- Guru dapat mengidentifikasi langkah – langkah berikutnya untuk suatu grup/ individu.
- Terjadi persepsi antara sisawa dan guru, siswa menjelaskan strategimaka guru mengidentifikasi proses berfikir
- Pelajaran lebih efisien memboplehkan tantangan lebih besar
Contoh Penilaian Diri
Contoh Format Penilaian Diri Siswa
Nama : ………………………………….
Kelas : ……………………………………
Semester : …………………………………..
Waktu penilaian : ………………….
No |
Pernyataan |
ya | tidak |
1 | Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh | ||
2 | Saya mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian | ||
3 | Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu | ||
4 | Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami | ||
5 | Saya berperan aktif dalam kelompok | ||
6 | Saya menyerahkan tugas tepat waktu | ||
7 | Saya selalu membuat catatan hal-hal yang saya anggap penting | ||
8 | Saya merasa menguasasi dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik | ||
9 | Saya menghormati dan menghargai orang tua | ||
10 | Saya menghormati dan menghargai teman | ||
11 | Saya menghormati dan menghargai guru |
Keterangan:
- Penilaian persepsi diri siswa untuk mencocokan persepsi diri siswa dengan kenyataan yang ada.
- Hasil penilaian persepsi diri siswa digunakan sebagai dasar guru untuk melakukan bimbingan dan motivasi lebih lanjut.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Penilaian Diri: Pengertian, Ciri, Membangun, Strategi, Manfaat dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
The post Penilaian Diri first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment