Basa-basinya garing ya? hehehe, harap dimaklumi yah, karena admin lagi agak ngantuk, semalam abis begadang di tempat Teteh Yuli yang kemarin baru nyunatin anaknya. Berhubung banyaknya inbok yang masuk menanyakan tentang Metamorfosis Lalat maka dengan sangat senang hati admin akan membahasanya. Nah, sambil seruput kopi, yuk simak ulasan lengkapnya dibawah ini.
Pembabaran Lengkap Metamorfosis Lalat
Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Metamorfosis Lalat? Mungkin anda pernah mendengar kata Metamorfosis Lalat? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang proses tahapan siklus metamorfosis lalat, reproduksi dan perkembangan lalat. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Proses Tahapan Siklus Metamorfosis Lalat
Proses metamorfosis lalat melalui 4 stadium atau fase. Keempat stadium yang mencakup stadium telur, stadium larva, stadium pupa, dan stadium imago tersebut secara sekilas sanggup diilustrasikan dengan gambar diberikut ini.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan metamorfosis lalat yakni sebagai berikut:
1. Fase Telur
Fase pertama pada proses metamorfosis lalat diawali dengan stadium telur. Telur dihasilkan oleh lalat betina setelah sel telurnya terbuahi oleh spermatozoa lalat jantan. Telur lalat umumnya diletakan secara berkelompok oleh induk betina di tempat-tempat yang kotor, mirip sampah, bangkai, sampai kotoran manusia. Tempat-tempat yang kotor tersebut biasanya mengandung banyak protein yang menjadi makanan larva lalat dikala telur menetas nantinya. Selain itu, daerah yang kotor dianggap ialah daerah yang kondusif bagi induk lalat untuk meletakan telur alasannya yaitu jauh dari jangkauan para predator. Bentuk telur lalat lonjong lingkaran dan berwarna putihdengan ukuran panjang 1 sd 2 mm. Dalam proses metamorfosis lalat, telur biasanya akan menetas dalam waktu 1 sd 1 hari sampai kemudian berkembang menjadi larva.
2. Fase Larva
Sesudah telur menetas, larva lalat atau yang biasa kita sebut belatung akan memakan makanan di sekitarnya. Bentuknya sangat menjijkan terlebih alasannya yaitu ia memakan banyak kotoran. Ia akan tumbuh dan mengalami beberapa kali molting atau instar atau ganti kulit. Seiring pergantian kulit tersebut, badan larva akan semakin membesar dan mengeras. Lama periode larva pada metamorfosis lalat terbilang sangat cepat. Dalam 2 hari saja periode ini terlalui. Di periode ganti kulit yang terakhir, larva lalat akan mencari daerah berlindung. Ia akan memasuki stadium pupa yang kemudian menjadi inaktif.
3. Fase Pupa
Sesudah periode instar yang terakhir, larva lalat akan mencari daerah pemberian untuk bertapa dan menjalani fase pupa. Tempat yang dipilih biasanya yaitu daerah yang petang dan terlindung dari sinar matahari langsung. Struktur badan larva akan berubah ibarat kokon dengan warna coklat dan tekstur yang keras. Larva mulai memasuki periode pupa dan terus tumbuh membelah selama 1 minggu. Pada hari ke 3 sampai hari ke 6 pupa akan mulai membentuk sepasang akup, sampai jadinya ia keluar dari selubungnya untuk terbang sebagai lalat dewasa.
4. Lalat Dewasa
Selesai dengan periode pupa, proses metamorfosis lalat dilanjut dengan stadium imago. Lalat remaja yang keluar dari selubung pupa mulai terbang kesana kemari untuk mencari makan. Makanannya yaitu zat-zat organik yang membusuk dan mengeluarkan anyir tidak sedap. Periode imago lalat remaja memang terbilang sangat pendek, yaitu spesialuntuk sekitar 21 hari. Kendati begitu, dalam masa hidupnya tersebut lalat sanggup menghasilkan lebih dari 900 butir telur. Peletakan telur oleh induk betina lalat akan mengawali proses metamorfosis lalat-lalat keturunannya.
Reproduksi Dan Perkembangan Lalat
Alat kelamin lalat perempuan diputar sampai tingkat tertentu dari posisi yang ditemukan pada serangga lainnya. Dalam beberapa lalat, ini adalah rotasi sementara selama kawin, tetapi di lain, itu adalah torsi permanen organ yang terjadi selama tahap kepompong. Torsi ini dapat menyebabkan anus yang terletak di bawah alat kelamin, atau, dalam kasus 360 ° torsi, pada saluran sperma yang melilit usus, meskipun organ eksternal berada di posisi yang biasa mereka. Ketika lalat kawin, jantan awalnya terbang di atas perempuan, menghadap ke arah yang sama, tapi kemudian berbalik untuk menghadapi dalam arah yang berlawanan.
Hal ini akan memaksa laki-laki untuk berbaring di punggungnya untuk alat kelaminnya tetap menempel di kelamin lalat betina, atau torsi dari alat kelamin laki-laki memungkinkan pasangan laki-laki untuk sementara tetap tegak. Hal ini menyebabkan lalat memiliki kemampuan reproduksi lebih dari sebagian besar serangga, dan pada tingkat yang jauh lebih cepat. Lalat terjadi pada populasi yang besar karena kemampuan mereka untuk kawin secara efektif dan dalam waktu singkat selama musim kawin. Betina meletakkan telur-telurnya dekat dengan sumber makanan (seperti pada buah yang hampir matang), memungkinkan larva mengkonsumsi makanan sebanyak mungkin dalam waktu singkat sebelum berubah menjadi dewasa. Telur menetas segera setelah diletakkan, atau lalat yang ovoviviparous, dengan penetasan larva dalam tubuh induk.
Larva lalat tidak memiliki kaki yang benar. Beberapa larva Dipteran, seperti spesies Simuliidae, Tabanidae, dan Vermileonidae, memiliki proleg disesuaikan dengan fungsi seperti berpegangan pada substrat dalam air yang mengalir, memegang jaringan inang, atau memegang mangsa Secara kasar., Ada beberapa perbedaan anatomi antara larva dari Nematocera dan Brachycera (lihat bagian Klasifikasi, bawah), terutama di Brachycera, ada demarkasi yang sedikit antara dada dan perut, meskipun demarkasi mungkin sangat terlihat di Nematocera banyak, seperti nyamuk (lihat gambar, baik di sini dan dalam artikel nyamuk), di Brachycera, kepala larva ini tidak jelas dibedakan dari bagian tubuh lainnya, dan ada sedikit, jika ada, sclerites.
Secara informal, seperti Brachyceran larva disebut belatung. Tetapi istilah ini sering digunakan nonteknis dan acuh tak acuh untuk terbang larva atau larva serangga pada umumnya. Mata dan antena larva Brachyceran yang berkurang atau tidak ada, dan perut juga tidak memiliki pelengkap seperti Cerci. Kurangnya fitur merupakan adaptasi terhadap makanan seperti bangkai, membusuk detritus, atau host jaringan sekitarnya endoparasit larva Nematoceran umumnya memiliki mata terlihat dan antena, meskipun biasanya kecil dan fungsi yang terbatas. Kepompong memiliki berbagai bentuk, dan dalam beberapa kasus berkembang di dalam kepompong sutra. Setelah muncul dari pupa, lalat dewasa jarang hidup lebih dari beberapa hari, dan berfungsi terutama untuk mereproduksi dan untuk membubarkan mencari sumber makanan baru.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Metamorfosis Lalat: Proses Tahapan Siklus Metamorfosis Lalat, Reproduksi dan Perkembangan Lalat Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
The post Metamorfosis Lalat first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment