Basa-basinya garing ya? hehehe, harap dimaklumi yah, karena admin lagi agak ngantuk, semalam abis begadang di tempat Teteh Yuli yang kemarin baru nyunatin anaknya. Berhubung banyaknya inbok yang masuk menanyakan tentang Ode Adalah maka dengan sangat senang hati admin akan membahasanya. Nah, sambil seruput kopi, yuk simak ulasan lengkapnya dibawah ini.
Pembabaran Lengkap Ode Adalah
Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Ode? Mungkin anda pernah mendengar kata Ode? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, ciri dan contoh puisi ode lengkap dalam bahasa indonesia. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Ode
Ode adalah sebuah puisi lirik menyimpang semangat pujaan dalam irama agung dan subjek serius. Ode bersumber dari kata Yunani yang artinya nyanyian, karena puisi tersebut umumnya dinyanyikan dalam suara grup vokal sambil menari dalam komidi bangsawan Yunani Kuno. Puisi ode diciptakan pengarang dengan irama panjang lebar, bahasa yang sopan, tulus, imajinatif dan sastrawan. Objek pujaan dalam ode umumnya pahlawan atau aktor besar suatu bangsa.
Ciri Ciri Ode
Berikut ini terdapat beberapa ciri ciri dari ode, yakni sebagai berikut:
- Berbunyi anggun
- Irama dan tekniknya resmi
- Mendiskusikan mengenai sesuatu yang agung
- Berupa memuji
Bagi Sobat yang mencari aplikasi bermanfaat, kami sarankan untuk mencoba mengakses situs malavida.co.id untuk download aplikasi sepuasnya secara gratis di sana.
Contoh Puisi Ode Lengkap Dalam Bahasa Indonesia
Berikut ini ada beberapa contoh puisi ode yakni sebagai berikut:
1. Ode I
Kutanya, kalau sekarang aku berangkat
Kuberi pacarku peluk penghabisan yang berat
Aku besok bisa mati. Kemudian diam-diam
Aku mengendap di balik sendat kemerdekaan dan malam
Malam begini beku, di manakah tempat terindah
Buat hatiku yang terulur padamu megap dan megah
O, tanah
Tanahku yang baru terjaga
Malam begini sepi, di manakah tempat terbaik
Buat peluru pistol di balik baju cabik
O, tanah di mana mesra terpendam rindu
Kemerdekaan yang mengembara ke mana saja
Ingin aku menyanyi kecil, tahu betapa tersandarnya
Engkau pada pilar derita, megap nafasku di gang tua
Menuju kubu musuh di kota sana
Aku tak sempat hitung langkahku bagi jarak
Mungkin pacarku ‘kan berpaling
Dari wajahku yang terpaku pada dinding
Tapi jam tua, betapa pelan detiknya kudengar juga
Di tengah malam yang dingin beku
Teringat betapa pernyataan sangat tebalnya
Coretan-coretan merah pada tembok tua
Betapa lemahnya jari untuk memetik bedil
Membesarkan hatimu yang baru terjaga
Kalau sekarang aku harus pergi, aku hanya tahu
Kawan-kawanku akan terus maju
Tak berpaling dari kenangan pada dinding
O, tanah, di mana tempat yang terbaik buat hati dan jiwaku
2. Teratai
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai;
Tersembunyi kembang indah permai,
Tidak terlihat orang yang lalu.
Akarnya tumbuh di hati dunia,
Daun berseri Laksmi mengarang;
Biarpun ia diabaikan orang,
Seroja kembang gemilang mulia.
Teruslah, O Teratai Bahagia
Berseri di kebun Indonesia,
Biar sedikit penjaga taman.
Biarpun engkau tidak dilihat,
Biarpun engkau tidak diminat,
Engkau turut menjaga Zaman
3. Puisi Untuk Para Pahlawan
Tak ada yang bisa kami berikan
Selain frasa ‘terima kasih’ yang kami ucapkan
Dari lisan dengan kesungguhan
Tak ada yang bisa kami lakukan
Selain memperingati jasa-jasa kalian
Dan berupaya dengan segenap kemampuan
Untuk menjaga kemerdekaan
Dan menghargai segala bentuk pejuangan
Yang kalian persembahkan
Dengan penuh rasa kesungguhan
Untuk negeri kita yang tercinta
Tak ada yang bisa kami lakukan lagi selain itu
Terima kasih kami ucapkan untuk kalian
Para pahlawan yang telah berpulang kepada Tuhan
Yang telah memberikan segala kemampuan
Demi terwujudnya kemerdekaan
Negara ini dari penjajahan
Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih
Untuk kalian para pahlawan sekalian
4. Ode II
Dengar, pada hari ini ialah hari hati yang memanggil
dan derap langkah yang berat maju ke satu tempat
dengar, hari ini ialah hari hati yang memanggil
dan kegairahan hidup yang harus jadi dekat
berhenti menangis, air mata kali ini hanya buat si tua renta
atau menangis sedikit saja
buat sumpah yang tergores pada dinding-dinding
yang sudah jadi kuning dan jiwa-jiwa yang sudah mati
Atau buat apa saja yang dicintai dan gagal
atau buat apa saja
yang sampai kepadamu waktu kau tak merenung
dan menampak jalan yang masih panjang
Dengar, hari ini ialah hari hatiku yang memanggil
mata-mata yang berat mengandung suasana
membersit tanya pada omong-omong orang lalu
mengenangkan segenap janji yang dengan diri kita menyatu
Dengar, o, tanah dimana segala cinta merekamkan dirinya
tempat terbaik buat dia
ialah hatimu yang kian merah memagutnya
kala dia terbaring di makam senyap pangkuanmu
5. Ode Untuk Guruku yang Mengajar di Sekolah Kampungku yang Reyot
Di tengah ruang kelas yang sumpek dan kurang layak ini
Kau masih saja mengajar dan sepenuh hati
Di tengah ketidakpastian status PNS yang kau miliki
Kau tak pernah letih mendidik kami
Sekolah kita memang reyot, Guruku
Namun pengabdianmu, tak sereyot bangunan sekolah kita
Ah, guruku
Apakah aku bisa temukan yang sepertimu
Kala aku bersekolah di kota nanti?
Guruku,
Mungkin fisikmu nanti akan melemah
Namun cinta dan dedikasimu
Kuharap tak akan pernah melemah
6. Ode Untuk Ibu
Tak ada yang menenangkanku kecuali dekapmu
Tak ada yang menyembuhkanku kecuali belaianmu
Tak ada yang memapahku kecuali kata-katamu
Yang meyakinkan langkahku pun hanya do’amu
Kasihmu memancar takkan redup menuntun jalanku
Kau adalah dimana segala aliran rinduku bermuara
Apalah artinya hartaku bila tak kunikmati denganmu
Dibalik cayaha wajah itu terkadang ku tau sembunyi lara
Kau adalah tujuan hidupku
Kebahagiaanmu adalah jalan lain pintu kebahagiaanku
Aku sangat berdosa kalau-kalau kau mengisyaratkan duka
Bahkan aku lebih memilih memakan bangkai
Ketimbang melihat air matamu keluar dari peraduannya
Hanya karena kelakuanku
Ibu.. kekuatan yang paling meraja setelah kuasa Tuhan
Adalah sajak-sajak do’amu
Ibu.. atas segala kemarahanmu
Jangankan aku.. ataupun teman bajinganku
Bahkan Umar Bin Khattab pun gentar
Iyaa.. aku tau itu
Terima kasih atas do’amu yang selalu kau kenakan
Sebagai perisai seluruh tubuhku
Maaf atas segala kealpaan lisanku mataku tanganku kakiku
Maaf.. dan kuharapkan selalu ridho mu
Untuk Ibuku dan semua Ibu di dunia.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Ode Adalah: Pengertian, Ciri dan Contoh Puisi Ode Lengkap Dalam Bahasa Indonesia Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
The post Ode Adalah first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment