Basa-basinya garing ya? hehehe, harap dimaklumi yah, karena admin lagi agak ngantuk, semalam abis begadang di tempat Teteh Yuli yang kemarin baru nyunatin anaknya. Berhubung banyaknya inbok yang masuk menanyakan tentang Peranan Pers maka dengan sangat senang hati admin akan membahasanya. Nah, sambil seruput kopi, yuk simak ulasan lengkapnya dibawah ini.
Pembabaran Lengkap Peranan Pers
Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Pers? Mungkin anda pernah mendengar kata Pers? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, sejarah, perkembangan, fungsi, peran, ciri, macam dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Pers
Istilah “pers” berasal dari bahasa Belanda, yang dalam bahasa Inggris berarti press. Secara harfiah pers berarti cetak dan secara maknawiah berarti penyiaran secara tercetak atau publikasi secara dicetak (printed publication). Dalam perkembangannya pers mempunyai dua definisi, yakni pers dalam definisi luas dan pers dalam definisi sempit. Dalam definisi luas, pers mencakup semua media komunikasi massa, seperti radio, televisi, dan film yang berfungsi memancarkan atau menyebarkan informasi, berita, gagasan, pikiran atau perasaan seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain.
Maka dikenal adanya istilah jurnalistik radio, jurnalistik televisi, jurnalistik pers. Dalam definisi sempit, pers hanya digolongkan produk-produk penerbitan yang melewati proses percetakan, seperti surat kabar harian, majalah mingguan, majalah tengah bulanan dan sebagainya yang dikenal sebagai media cetak. Pers mempunyai dua sisi kedudukan, yaitu: pertama ia merupakan medium komunikasi yang tertua di dunia, dan kedua, pers sebagai lembaga masyarakat atau institusi sosial merupakan bagian integral dari masyarakat, dan bukan merupakan unsur yang asing dan terpisah daripadanya. Dan sebagai lembaga masyarakat ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lembaga- lembaga masyarakat lainnya.
Pengertian Pers Menurut Para Ahli
Berikut ini terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai pers, yakni sebagai berikut:
1. Menurut Wilbur Schramm, dkk dalam bukunya “Four Theories of the Press”
Pers ialah the authoritarian, the libertarian, the social responsibility, dan the soviet communist theory. Keempat teori tersebut mengacu pada satu definisi pers sebagai pengamat, guru dan forum yang menyampaikan pandangannya tentang banyak hal yang mengemuka di tengah-tengah masyarakat.
2. Menurut Mc. Luhan menuliskan dalam bukunya Understanding 1996
Pers ialah yang menghubungkan satu tempat dengan tempat lain dan peristiwa satu dengan peristiwa lain pada momen yang bersamaan.
3. Menurut Bapak Pers Nasional, Raden Mas Djokomono
Pers ialah yang membentuk pendapat umum melalui tulisan dalam surat kabar. Pendapatnya ini yang membakar semangat para pejuang dalam memperjuangkan hak-hak bangsa indonesia pada masa penjajahan belanda.
Sejarah Pers di Indonesia
Berikut ini terdapat beberapa sejarah pers di indonesia, yakni sebagai berikut:
-
Sejarah Pers Kolonial
Pers Kolonial ialah pers yang diusahakan oleh orang-orang Belanda di Indonesia pada masa kolonial/penjajahan. Pers kolonial meliputi surat kabar, majalah, dan koran berbahasa Belanda, daerah atau Indonesia yang bertujuan membela kepentingan kaum kolonialis Belanda.
-
Sejarah Pers China
Pers Cina ialah pers yang diusahakan oleh orang-orang Cina di Indonesia. Pers Cina meliputi koran-koran, majalah dalam bahasa Cina, Indonesia atau Belanda yang diterbitkan oleh golongan penduduk keturunan Cina.
-
Sejarah Pers Nasional
Pers Nasional ialah pers yang diusahakan oleh orang-orang Indonesia terutama orang-orang pergerakan dan diperuntukkan bagi orang Indonesia. Pers ini bertujuan memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia di masa penjajahan. Tirtohadisorejo atau Raden Djokomono, pendiri surat kabar mingguan Medan Priyayi yang sejak 1910 berkembang menjadi harian, dianggap sebagai tokoh pemrakarsa pers Nasional
Perkembangan Pers Nasional
Berikut ini terdapat beberapa perkembangan pers nasional, yakni sebagai berikut:
1. Zaman Belanda
Pada tahun 1828 di Jakarta diterbitkan Javasche Courant yang isinya memuat berita- berita resmi pemerintahan, berita lelang dan berita kutipan dari harian-harian di Eropa. Sedangkan di Surabaya Soerabajash Advertentiebland terbit pada tahun 1835 yang kemudian namanya diganti menjadi Soerabajash Niews en Advertentiebland. Di semarang terbit Semarangsche Advertentiebland dan Semarangsche Courant. Di Padang surat kabar yang terbit adalah Soematra courant, Padang Handeslsbland dan Bentara Melajoe. Di Makassar (Ujung Pandang) terbit Celebe Courant dan Makassaarch Handelsbland. Surat- surat kabar yang terbit pada masa ini tidak mempunyai arti secara politis, karena lebih merupakan surat kabar periklanan. Tirasnya tidak lebih dari 1000-1200 eksemplar setiap kali terbit. Semua penerbit terkena peraturan, setiap penerbitan tidak boleh diedarkan sebelum diperiksa oleh penguasa setempat. Pada tahun 1885 di seluruh daerah yang dikuasai Belanda terdapat 16 surat kabar berbahasa Belanda, dan 12 surat kabar berbahasa melayu diantaranya adalah Bintang Barat, Hindia-Nederland, Dinihari, Bintang Djohar, Selompret Melayudan Tjahaja Moelia, Pemberitaan Bahroe (Surabaya) dan Surat kabar berbahasa jawa Bromartani yang terbit di Solo
2. Zaman Jepang
Ketika Jepang datang ke Indonesia, surat kabar-surat kabar yang ada di Indonesia diambil alih pelan-pelan. Beberapa surat kabar disatukan dengan alasan menghemat alat- alat tenaga. Tujuan sebenarnya adalah agar pemerintah Jepang dapat memperketat pengawasan terhadap isi surat kabar. Kantor berita Antara pun diambil alih dan diteruskan oleh kantor berita Yashima dan selanjutnya berada dibawah pusat pemberitaan Jepang, yakni Domei. Wartawan-wartawan Indonesia pada saat itu hanya bekerja sebagai pegawai, sedangkan yang diberi pengaruh serta kedudukan adalah wartawan yang sengaja didatangkan dari Jepang. Pada masa itu surat kabar hanya bersifat propaganda dan memuji-muji pemerintah dan tentara Jepang.
Fungsi dan Peranan Pers di Indonesia
Fungsi dan peranan pers Berdasarkan ketentuan pasal 33 UU No. 40 tahun 1999 tentang pers, fungi pers ialah sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. Sementara Pasal 6 UU Pers menegaskan bahwa pers nasional melaksanakan peranan sebagai berikut:
- memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui menegakkkan nilai-nilai dasar demokrasi
- mendorong terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi manusia
- serta menghormati kebhinekaan mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat, dan benarmelakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umummemperjuangkan keadilan dan kebenaran.
Berdasarkan fungsi dan peranan pers yang demikian, lembaga pers sering disebut sebagai pilar keempat demokrasi( the fourth estate) setelah lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif , serta pembentuk opini publik yang paling potensial dan efektif. Fungsi peranan pers itu baru dapat dijalankan secra optimal apabila terdapat jaminan kebebasan pers dari pemerintah. Menurut tokoh pers, jakob oetama , kebebsan pers menjadi syarat mutlak agar pers secara optimal dapat melakukan pernannya. Sulit dibayangkan bagaiman peranan pers tersebut dapat dijalankan apabila tidak ada jaminan terhadap kebebasan pers.
Pemerintah orde baru di Indonesia sebagai rezim pemerintahn yang sangat membatasi kebebasan pers. hal ini terlihat, dengan keluarnya Peraturna Menteri Penerangan No. 1 tahun 1984 tentang Surat Izn Usaha penerbitan Pers (SIUPP), yang dalam praktiknya ternyata menjadi senjata ampuh untuk mengontrol isi redaksional pers dan pembredelan. Albert Camus, novelis terkenal dari Perancis pernah mengatakan bahwa pers bebas dapat baik dan dapat buruk, namun tanpa pers bebas yang ada hanya celaka. Oleh karena salah satu fungsinya ialah melakukan kontrol sosial itulah, pers melakukan kritik dan koreksi terhadap segal sesuatu yang menrutnya tidak beres dalam segala persoalan. Karena itu, ada anggapan bahwa pers lebih suka memberitakan hah-hal yang slah daripada yang benar. Pandangan seperti itu sesungguhnya melihat peran dan fungsi pers tidak secara komprehensif, melainkan parsial dan ketinggalan jaman. Karena kenyataannya, pers sekarang juga memberitakan keberhasilan seseorang, lembaga pemerintahan atau perusahaan yang meraih kesuksesan serta perjuangan mereka untuk tetap hidup di tengah berbagai kesulitan.
Ciri-Ciri Pers
Berdasarkan pengertian pers seperti diuraikan di depan, pers memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri pers seperti berikut:
- Perioditas, artinya pers harus terbit secara teratur dan periodik. Periodesitas mengedepankan irama terbit, jadwal terbit, dan konsistensi atau keajekan.
- Publisitas, artinya pers ditujukan atau disebarkan kepada khalayak dengan sasaran yang sangat heterogen, baik dari segi geografis maupun psikografis.
- Aktualitas, artinya informasi apa pun yang disuguhkan media pers harus mengandung unsur kebaruan, menunjuk pada peristiwa yang benar-benar baru atau sedang terjadi.
- Universalitas, artinya memandang pers dari sumbernya dan keanekaragaman materi isinya.
- Objektivitas, merupakan nilai etika dan moral yang harus dipegang teguh olen surat kabar dalam menjalankan profesi jurnalistiknya.
Macam-Macam Pers
Berikut ini adalah macam-macam pers yaitu:
1. Pers Komunis (Communist Press)
Kehidupan pers di negara-negara komunis (diwakili oleh sistem pers Rusia) pada umumnya merupakan cerminan sistem sosial dan politik komunis. Bertolak dari konsep bahwa kepemilikan atas sarana-sarana produksi dan distribusi berada di bawah kekuasaan negara, maka pers di negara komunis dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah, tidak ada kepemilikan oleh perorangan atau swasta. Pemerintah dan tujuan-tujuannya yaitu sebaga instrumen yang terintegrasi dengan kekuasaan pemerintah dan partai untuk kegiatan propaganda dan aglitasi. Heinz Ditriech Fisher dan John C. Merril, dalam buku “International Communication” yang dikutip oleh F. Rachmadi, menyatakan membicarakan sistem pers Uni Soviet (Rusia), tidak dapat terlepas dari tiga nama tokoh yang meletakkan dasar sistem pers Soviet. Mereka adalah Lenin, Stalin, dan Khruschev. Menurut Lenin, pers harus melayani kepentingan kaum buruh yang merupakan kelompok mayoritas. Dijelaskan lebih lanjut, Lenin adalah pencetus teori pers komunis dan Stalin adalah orang yang menerapkan ajaran Lenin. Stalin yang secara pribadi membuat lembaga sensor, penekanan-penekanan, dan sebagainya, sedangkan Khruschev lebih menyadari bahwa pers itu ternyata dapat juga menjadi forum pertukaran pendapat.
2. Sistem Pers Demokrasi (Liberal Democration Press)
Dalam negara yang menganut paham liberal, pers dapat berkembang pesat dengan sebebas-bebasmya (mutlak). Hal itu disebabkan hak kebebasan pers (freedom of the press) memang benar-benar dijamin keberadaannya selaras dengan paham liberalis. Wartawan surat kabar dapat menulis berita secara bebas yang terkadang berbeda dari cermin kepentingan masyarakat atau pemerintah.
3. Sistem Pers Kapitalisme
Meskipun dalam perkembangannya kapitalisme tidak dapat dipisahkan dengan liberalisme, terdapat perbedaan dalam sistem pers yang berlaku di setiap negara penganut paham tersebut. Keberadaan pers di dalam negara kapitalis berfungsi mendukung kelangsungan hidup ideologi kapitalisme tersebut. Dengan adanya kebebasan individu, penghargaan terhadap individu atau perorangan begitu tinggi. Manusia hidup dilekati dengan hak-hak kemerdekaan dan kedaulatan sepenuhnya.
4. Pers Bertanggung Jawab Sosial (Responsibility Press)
Menurut Krisna Harahap, prinsip utama teori tanggung jawab sosial ditandai dengan hal-hal sebagai berikut.
- Media mempunyai kewajiban tertentu kepada masyarakat.
- Kewajiban tersebut dipenuhi dengan menetapkan standar yang tinggi atau profesional tenang keinformasian, kebenara, objektivitas, keseimbangan, dan sebagainya.
- Dalam menerima dan menerapkan kewajiban tersebut, media seyogianya dapat mengatur sendiri dalam kerangan hukum dan lembaga yang ada.
- Media seyogianya menghindarkan segala sesuatu yang mungkin menimbulkan kejahatan, yang akan mengakibatkan ketidakterlibatan atau penghinaan terhadap minoritas etnik atau agama.
- Media hendaknya bersifat pluralis dan mencerminkan kebhinekaan masyarakatnya dengan memberi kesempatan yang sama untuk mengemukakan berbagai sudut pandang dan hak untuk menjawab.
- Masyarakat memiliki hak mengharapkan standar prestasi yang tinggi dan inventasi dapat dibenarkan untuk menanamkan kepentingan umum. Dengan sejumlah kritik dan tuduhan maka pers melakukan perubahan pemikiran dari dalam dan kemunculan kode etik pertama pada tahun 1923 mencermikan adanya perubahan tersebut.
5. Sistem Pers Pembangunan (Develoment Press)
Istilah ini dimunculkan oleh para jurnalistik yang berasal dari negara-negara yang sedang berkembang, dengan alasan negara itu sedang giat melaksanakan pembangunan (develoment).
Untuk menyamakan pandangan terhadap pers pembangunan. Wilbur Sechramm, memberikan batasan sebagai berikut.
- Pers harus dapat menciptakan iklim pembangunan di negaranya.
- Pers harus mampu mengarahkan perhatian masyarkat dari kebiasaan lama menjadi perilaku yang lebih maju lagi.
- Pers harus mampu memperluas cakrawala berpikir masyarakatnya.
- Pers harus dapat meningkatkan aspirasi dan mendorong masyarakat berpola pikir ke arah kehidupan yang lebih baik.
- Pers harus bisa memperlebar tukar pikiran (diskusi) dan kebijakan (policy).
- Pers harus mampu membantu seara substansial semua jenis kehidupan bermasyarakat berbangsa, dan bernegara.
- Pers harus mampu menetakan norma sosial.
Contoh Pers
Berikut ini adalah contoh pers tentang berita pers informatif yaitu:
1. #BFA2018: Pesan 6 Beauty Influencer untuk Perempuan Indonesia
Tak terasa BeautyFest Asia 2018 by Popbela.com sudah memasuki hari kedua. Sebelum menyambut keseruan yang bakal terjadi di hari kedua ini, mari kita mengingat pesan-pesan para beauty influencer untuk kamu para perempuan Indonesia. Menteri Susi berpesan bahwa pintar dan cantik itu harus seimbang keduanya. Beliau juga menambahkan bahwa jangan berpikir kalau perempuan maka harus begini, langsung kerjakan saja yang kamu bisa. Salah satu resep cantik ala Bu Susi adalah tertawa dan positive thinking. Keduanya gak butuh keluar uang banyak, tapi bikin aura kecantikan terpancar. Marcella Kikyanto atau yang dikenal dengan nama @Querramellca, berpesan bahwa sebagai perempuan kita harus keluar dari zona nyaman. Dia juga menambahkan bahwa kita gak boleh nge-judge orang berdasarkan agama dan ras mereka.
Rachel Goddard berpesan bahwa perempuan, kamu harus percaya pada diri sendiri, Karena kalau bukan kamu, siapa lagi yang akan percaya pada dirimu sendiri. Sedangkan Harumi Sudrajat berpesan, kamu harus tahu apa passionmu dulu. Kalau sudah, cuma kamu sendiri yang bisa kerja keras meraih apa yang kamu inginkan itu Agustin Oendari, songwriter dan penyanyi ini berpesan bahwa setiap orang harus jadi dirinya sendiri Terakhir, Janine Intansari, perempuan yang terkenal dengan warna unik rambutnya ini berpesan bahwa contentrate on your passion, one day you will be so happy you did it Seru-seru kan para beauty influencer yang datang di acara BeautyFest Asia 2018 by Popbela.com ini? Acara ini berlangsung sejak 16 hingga 18 Maret, di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Jangan ketinggalan lagi, yuk segera datang hari ini!
- Alasan mengapa kita memilih berita 6 Pesan Beauty Influencer untuk Wanita Indonesia karena seperti yang kita tau fungsi dari berita adalah memberikan dan menerima informasi dan menyebarluaskannya kepada orang-orang nah dari berita tersebut dapat kita lihat bahwa pesan-pesan dari berbagai Beauty Influencer bahkan Mentri Kelautan bu Susi juga memberi pesan berupa tips-tips untuk perempuan.
2. BOGOTA, KOMPAS.com – Jumlah korban tewas dalam bencana tanah longsor di Mocoa, Kolombia selatan terus bertambah. Data terkini menunjukkan, ada setidaknya 254 orang tewas, yang 43 di antaranya anak-anak.
Hal itu dikatakan langsung oleh Presiden Juan Manuel Santos, Minggu waktu setempat, di tengah dugaan bahwa jumlah korban itu masih akan terus bertambah.
Santos seperti diberitakan AFP, Senin WIB (3/4/2017), melakukan perjalanan ke lokasi bencana untuk melihat dari dekat proses penanganan bencana itu.
“Sebenarnya, jumlah itu masih sangat awal,” ungkap dia dalam unggahan di akun Twitter-nya.
“Mari kita memanjatkan doa untuk mereka yang menjadi korban. Kita kirimkan rasa duka mendalam dan simpati dari seluruh negeri untuk para keluarga korban,” tulisnya juga.
Seperti yang telah diberitakan, bencana ini merupakan yang terbaru dari serangkaian tanah longsor yang melanda kawasan sisi Pasifik negeri Amerika Selatan ini dalam beberapa bulan terakhir.
- Alasan mengapa kami memilih berita tersebut adalah karena selain memberi informasi tentang tips berita juga bisa menginformasikan tentang kejadian yang terjadi di suatu tempat.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Pers Adalah: Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Sejarah, Perkembangan, Fungsi, Peran, Ciri, Macam dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
The post Peranan Pers first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment