» Tajuk Rencana - Visi Kedepan

Tajuk Rencana - Ada yang bilang tak kenal maka tak sayang, untuk itu mari kita berkenalan dulu. Perkenalkan situs Visi Kedepan adalah sebuah situs yang membahas tentang banyak hal. Seperti contohnya yang akan kita bahas kali ini yaitu mengenai Tajuk Rencana. Tentunya cukup menarik bukan? hehehe.

Basa-basinya garing ya? hehehe, harap dimaklumi yah, karena admin lagi agak ngantuk, semalam abis begadang di tempat Teteh Yuli yang kemarin baru nyunatin anaknya. Berhubung banyaknya inbok yang masuk menanyakan tentang Tajuk Rencana maka dengan sangat senang hati admin akan membahasanya. Nah, sambil seruput kopi, yuk simak ulasan lengkapnya dibawah ini.

Pembabaran Lengkap Tajuk Rencana

Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Tajuk Rencana? Mungkin anda pernah mendengar kata Tajuk Rencana? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, ciri, jenis, struktur, fungsi, tujuan, aspek, fakta, opini, sifat, kaidah, tahapan dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Tajuk Rencana: Pengertian, Ciri, Struktur, Fungsi, Tujuan Serta Contoh

Pengertian Tajuk Rencana

Tajuk rencana ialah risalah utama dalam surat kabar berupa filsafat sidang pengarang mengenai kejadian yang sedang hangat dibicarakan saat surat kabar tersebut dipubliskan. Umumnya dalam tajuk rencana disingkapkan terdapat informasi sebenarnya, penerangan berartinya informasi, pandangan sidang pengarang mengenai kejadian tersebut, kritik dan saran atas persoalan dan keinginan sidang pengarang akan tugas serta pembaca.


Ciri-Ciri Tajuk Rencana

Berikut ini terdapat beberapa ciri ciri dari tajuk rencana, yakni sebagai berikut:

  1. Mengandung filsafah mengenai kasus atau perkara yang sedang hangat dibicarakan
  2. Mengandung mengenai penjelasan tentang suatu masalah yang diterbitkan
  3. Terdapat anggapan personal dari sidang pengarang
  4. Menjadi tulisan pendek
  5. Termasuk prosa nonfiktif semi-ilmiah, karena isu yang dapat menjadi kenyataan
  6. Hanya diterbitkandi surat kabar
  7. Bentuk bahasa yang dipakai baku
  8. Bertujuan untuk menyampaikan ideologi kepada masyarakat dan bermakna untuk membujuk masyarakat terpikat dengan kabar angin yang sedang dibicarakan

Jenis-Jenis Tajuk Rencana

Berikut ini adalah jenis-jenis tajuk rencana yaitu:

  • Tajuk rencana yang memberikan informasi semata
  • Tajuk rencana yang bersifat menjelaskan
  • Tajuk rencana yang bersifat memberikan argumentasi
  • Tajuk rencana yang menjuruskan timbulnya aksi
  • Tajuk rencana yang bersifat jihad
  • Tajuk rencana yang bersifat membujuk
  • Tajuk rencana yang bersifat memuji
  • Tajuk rencana yang bersifat menghibur

Struktur Tajuk Rencana

Berikut ini terdapat beberapa struktur dari tajuk rencana, yakni sebagai berikut:

  • Pertanyaan Pendapat

Ialah pertanyaan pendapat yang mengandung tema mengenai peristiwa yang akan dibahas. Atau dapat diistilahkan berupa perspektif penulis mengenai kejadian yang sedang meningkat di masyarakat.


  • Alasan

Ialah alasan yang menjadi mengukuhkan pandangan atau anggapan yang akan disampaikan, alasan tersebut dapat dalam bentuk informasi, pertanyaan umum, menurut para ahi, pandangan hasil observasi dan lain-lainnya. Pada bagian tersebut penulis berusaha untuk memercayakan masyarakat bahwa apa yang ditulisnya sungguh adanya.


  • Pernyataan Ulang Pendapat

Ialah bagian tersebut menyimpan pemberitahuan atau laporan kembali mengenai pendapat yang sudah ditulis supaya pembaca maupun pendengar lebih percaya tentang isi teks tersebut, acap kali juga dilebihkan kritik dan saran mengenai pembaca.


Fungsi Tajuk Rencana

Secara umum fungsi tajuk rencana ialah untuk mendeskripsikan berita, mendeskripsikan makna dan dampak dari sebuah gejala kepada masyarakat luas. Tajuk rencana juga sebagai isi dari alasan dari interaksi dengan informasi sosial dan juga aspek yang bisa menjadi konsekuensi secara sepenuhnya.


Tujuan Tajuk Rencana

Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari tajuk rencana, yakni sebagai berikut:

  1. Membujuk masyarakat atau pembaca untuk beserta berpendapat dalam pandangan yang sedang bertumbuh di lingkungan sekitar.
  2. Menyampaikan anggapan kepada masyarakat mengenai kabar angin yang sedang bertumbuh.

Aspek-Aspek Tajuk Rencana

Berikut ini adalah beberapa aspek-aspek tajuk rencana yaitu:

  • Judul
  • Latar Belakang Masalah
  • Tokoh
  • Masalah
  • Peristiwa yang Disampaikan
  • Opini Penulis
  • Saran dan Solusi Permasalahan
  • Kesimpulan
  • Sumber Berita
  • Anggota Redaksi

Fakta dan Opini Tajuk Rencana

Di dalam sebuah tajuk rencana terdapat pernyataan yang berupa fakta dan opini, yaitu:

Fakta adalah sesuatu yang benar-banar terjadi. Setiap orang akan memiliki kesamaan dalam pengamatan suatu fakta. Pendapat orang tidak sama dalam memandang sebuah masalah. Pendapat atau opini adalah perkiraan, pikiran, atau tanggapan tentang suatu hal (seperti orang atau peristiwa). Pendapat yang dikeluarkan selalu bergantung pada sudut pandang dan latar belakang yang dimiliki. Perbedaan sudut pandang dan latar belakang yang dimiliki oleh penulis tajuk rencana menyebabkan adanya perbedaan dalam keberpihakan. Cara menentukan opini tajuk rencana dalam soal UN tidaklah sulit. Pertama, pahami bahwa opini tajuk rencana terletak di bagian akhir paragraf. Bagian akhir di sini maksudnya, bisa dua atau tiga kalimat terakhir dari parapraf soal. Satu kalimat terakhir pun kadang bisa juga. Ciri dari opini tajuk rencana adalah ia merupakan solusi (jalan keluar) dari masalah yang dibahas di awal. Membedakan Fakta dan Opini pada Tajuk Rencana Atau Editorial Dengan Membaca Intensif
Indikator:

  1. Menemukan fakta dan opini penulis tajuk rencana atau editorial
  2. Membedakan fakta dengan opini
  3. Mengungkapkan isi tajuk rencana/editorial .

Membaca intensif merupakan kegiatan membaca bacaan secara teliti dan seksama dengan tujuan memahaminya secara rinci. Membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis. Tarigan (1990:35) mengutip pendapat Brook menyatakan bahwa, membaca intensif merupakan studi seksama, telaah teliti, serta pemahaman terinci terhadap suatu bacaan. Yang termasuk membaca intensif ini adalah membaca dengan pemahaman. Tajuk rencana atau editorial adalah opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal (luar biasa), atau kontroversial (perdebatan) yang berkembang di masyarakat. Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan mewakili redaksi sekaligus mencerminkan pendapat dan sikap resmi media yang bersangkutan.


Sifat-Sifat Tajuk Rencana

Berikut ini adalah beberapa sifat tajuk rencana yaitu:

  • Krusial (genting/gawat) dan ditulis secara berkala, tergantung dari jenis terbitan medianya bisa harian (daily), atau mingguan (weekly), atau dua mingguan (biweekly) dan bulanan (monthly).
  • Isinya menyikapi situasi yang berkembang di masyarakat luas, baik itu aspek sosial, politik, ekonomi, kebudayaan, hukum, pemerintahan, atau olah raga bahkan entertainment, tergantung jenis liputan medianya.
  • Anonim (tanpa identitas/tanpa mencantumkan nama penulis)

Karena merupakan suara lembaga maka tajuk rencana tidak ditulis dengan mencantumkan nama penulisnya, seperti halnya menulis berita atau features. Idealnya tajuk rencana adalah pekerjaan, dan hasil dari pemikiran kolektif dari segenap awak media. Jadi, proses sebelum penulisan tajuk rencana terlebih dahulu diadakan rapat redaksi yang dihadiri oleh pemimpin redaksi, redaktur pelaksana serta segenap jajaran redaktur yang berkompeten, untuk menentukan sikap bersama terhadap suatu permasalahan krusial yang sedang berkembang di masyarakat atau dalam kebijakan pemerintahan.


Kaidah Kebahasaan Tajuk Rencana

Kaidah kebahasaan adalah aturan dan ketentuan cara menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tulisan, kaidah kebahasaan teks editorial/opini adalah sebagai berikut:

1. Adverbia

Adverbia atau kata keterangan (Bahasa Latin: ad, “untuk” dan verbum, “kata”) adalah kelas kata yang memberikan keterangan kepada kata lain, seperti verba (kata kerja) dan adjektiva (kata sifat), yang bukan nomina (kata benda). Contoh lain dari adverbia misalnya sangat, amat, tidak. Agar dapat meyakinkan pembaca diperlukan ekspresi kepastian yang bisa dipertegas dengan kata keterangan atau adverbia frekuentatif, yaitu adverbia yang menggambarkan makna berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan adverbia itu. Kata-kata yang digunakan antara lain :
  • selalu,
  • biasanya,
  • sebagian besar waktu,
  • sering,
  • kadang-kadang,
  • jarang,
  • dan lainnya.

2. Konjungsi

Konjungsi atau kata sambung adalah kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan, atau kalimat-kalimat dan sebagainya, dan tidak untuk tujuan atau maksud lain. Konjungsi tidak dihubungkan dengan objek, konjungsi tidak menerangkan kata, konjungsi hanya menghubungkan kata-kata atau kalimat-kalimat dan sebagainya. Konungsi dalam kaidah kebahasaan teks editorial/opini merupakan kata penghubung pada teks editorial seperti kata bahkan.

3. Verba Material

Verba material adalah kata kerja berimbuhan yang mengacu pada tindakan fisik, atau pun perbuatan yang dilakukan secara fisik oleh partisipan (aktor).
Struktur kalimat dari verba material adalah :

 Subjek (aktor) + Verba Material + objek (sasaran)

Contoh:
Budi (aktor)  Menulis (verba material) buku (objek/sasaran)


4. Verba relasional

Verba relasional adalah verba yang menunjukkan hubungan intensitas (pengertian A adalah B), dan milik (mengandung pengertian A mempunyai B). Verba yang pertama tergolong ke dalam verba relasional identifikatif, sedangkan verba yang kedua dan ketiga tergolong ke dalam verba relasional atributif. verba relasional lebih menekankan pada verba atau kata kerja yang berfungsi sebagai penghubung antara subjek dan pelengkap. kalimat yang mengandung verba relasional harus memiliki pelengkap, jika tidak maka kalimatnya akan terlihat rancu.
Struktur kalimat dari verba relasional adalah:

 Subjek + Verba relasional + pelengkap

Contoh:
Anak itu (subjek) merupakan (verba relasional) anak terpintar di kelas XII


5. Verba Mental

Adalah verba yang menerangkan persepsi (misalnya melihat, merasa), afeksi (misalnya suka, khawatir), dan kognisi (misalnya berpikir, mengerti). Pada verba mental terdapat partisipan pengindra (senser) dan fenomena.
Struktur kalimat dari verba relasional adalah:

 Subjek + Verba mental + pelengkap

Contoh:
Ibu (subjek) khawatir (verba mental afksi) anaknya sakit (pelengkap)


6. Kosakata

Kosa kata atau perbendaharaan kata  yang digunakan untuk teks editorial memiliki karakteristik sebagai berikut :
  • Aktual, yaitu sedang menjadi pembicaraan banyak orang
  • Fenomenal, yaitu luar biasa, hebat, dan dapat dirasakan pancaindra
  • Editorial, yaitu artikel dalam surat kabar yang mengungkapkan pendirian editor
  • Imajinasi, yaitu daya pikir untuk membayangkan
  • Modalitas, yaitu menyatakan cara pembicara bersikap terhadap suatu situasi dalam komunikasi antar pribadi
  • Nukilan, yaitu kutipan yang dicantumkan pada suatu benda
  • Tajuk rencana, yaitu karangan pokok dalam dalam surat kabar
  • Teks opini, yaitu wadah untuk mengemukakan pikiran
  • Keterangan aposisi, yaitu memberi penjelasan kata benda
  • Keterangan pewatas, yaitu keterangan tambahan yang memberi keterangan kata benda

Tahapan Menulis Tajuk Rencana

Berikut ini adalah tahapan-tahapan menulis tajuk rencana yaitu:

  1. Pencarian ide dalam topik
  2. Seleksi dan penetapan topik
  3. Pembobotan substansi materi dan penetapan tesis dari keseluruhan uraian tajuk rencana
  4. Pelaksanaan penulisan

Contoh Tajuk Rencana

Dibawah ini contoh tajuk rencana, sebagai berikut:

Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610
Pesawat Lion Air dengan nomor JT 610, rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di dekat Tanjung Karawang. Pesawat itu dilaporkan hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 06.00 WIB, Senin (29/10).

“Pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta, Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang, dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB,” jelas Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Sindu Rahayu, dalam keterangan.

Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S – 107 07.16 E.

Pesawat ini tadinya dijadwalkan akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta return to base –mendarat darurat di bandara terdekat– sebelum akhirnya hilang dari radar.

Pesawat Lion Air yang membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi, juga 2 pilot dan 5 pramugari, telah hilang kontak selama kurang lebih tiga jam.

Kabar mengenai insiden ini seketika menyebar di berbagai pemberitaan global. Situs berita terkemuka di Singapura, The Straits Times, menuliskan berita terkait dengan judul “Pesawat Lion Air yang Membawa 178 Penumpang, Jatuh ke Laut Sesaat Setelah Lepas Landas dari Jakarta”. Berita itu menyoroti jumlah penumpang yang disebutkan oleh juru bicara Basarnas, Yusuf Latif.

Kantor berita BBC juga melaporkan hal serupa, di mana fokus beritanya mengatakan pesawat Lion Air jatuh di perairan di timur laut Jakarta.

Ditambahkan oleh The Guardian, bahwa pesawat nahas tersebut merupakan kasus yang pertama kali terjadi pada armada Boeing 737-8 Max, di mana notabene termasuk baru di kelasnya.

Sementara kabar yang menekankan pada momen hilangnya kontak pesawat Lion Air diturunkan oleh sebagian besar situs berita terkemuka dunia, seperti CNBC, ABC News, News Australia, Seattle Times, Telegraph, dan Fox News.

Situs berita The Guardian dan CNN bahkan memasang update linimasa, yang terus mengabarkan perkembangan terbaru tentang jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

Pesawat ini jatuh hanya berselang 13 menit usai terbang. Pesawat ini terbilang baru. Bahkan, baru dioperasikan pada 15 Agustus 2018.

“Pesawat dengan regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8. Pesawat ini buatan 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018. Pesawat dinyatakan laik operasi,” jelas Danang lagi.

Pesawat dikomandoi oleh Kapten Bhavye Suneja dengan kopilot Harvino. Bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.

“Lion air sangat prihatin dengan kejadian ini dan akan berkerjasama dengan instansi terkait dan semua pihak sehubungan dengan kejadian ini,” tegas dia lagi.

Sumber : Dikutip dari merdeka.com


Demikian Penjelasan Materi Tentang Tajuk Rencana: Pengertian, Ciri, Jenis, Struktur, Fungsi, Tujuan, Aspek, Fakta, Opini, Sifat, Kaidah, Tahapan dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.

The post Tajuk Rencana first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.

ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Kami cukupkan dulu pembahasan tentang » Tajuk Rencana - Visi Kedepan. Semoga saja uraian diatas bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih karena sudah berkunjung ke situs Visi Kedepan dan membaca ulasan kami hingga selesai. Kami juga menerima kritik dan saran dari Sobat pembaca semuanya. Silahkan sampaikan di kolom komentar dibawah arikel ini. Sampai ketemu di postingan selanjutnya.

Comments