Basa-basinya garing ya? hehehe, harap dimaklumi yah, karena admin lagi agak ngantuk, semalam abis begadang di tempat Teteh Yuli yang kemarin baru nyunatin anaknya. Berhubung banyaknya inbok yang masuk menanyakan tentang Cara Membuat Cookies maka dengan sangat senang hati admin akan membahasanya. Nah, sambil seruput kopi, yuk simak ulasan lengkapnya dibawah ini.
Pembabaran Lengkap Cara Membuat Cookies
Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Cookies? Mungkin anda pernah mendengar kata Cookies? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, bahan, alat, metode, proses dan tips. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Kue Kering (Cookies)
Kue kering atau Cookies adalah penganan yang rasanya manis atau asin gurih, sangat digemari oleh berbagai kalangan baik tua maupun muda. Menurut Lilyana (2003:2) Cookies pertama kali dikenal di Perancis dengan sebutan Biscuits. Bis artinya dua dan cuit artinya memasak jadi maknanya kue yang dimasak dua kali supaya kering, renyah dan tahan lama. Istilah yang sama juga digunakan di Inggris. Di Belanda kue kering disebut dengan Koekjoe artinya kue kecil, sedangkan orang Amerika menyebut kue kering Cookies. Dalam setiap kesempatan kue kering bisa menjadi suguhan yang menarik. Kue kering sering dihidangkan pada saat menjamu tamu, hari-hari istimewa ataupun sebagai makanan cemilan, karena selain bentuknya yang kecil, gurih, renyah, kaya akan lemak, kue kering ini dapat bertahan lama asal disimpan dalam wadah yang kedap udara.
Bahan-bahan Pembuatan Kue Kering (Cookies)
Berikut ini adalah beberapa bahan-bahan pembuatan kue kering cookies yaitu:
1. Bahan Dasar
-
Tepung terigu Kunci Biru
Tepung terigu yang digunakan dalam pembuatan kue mengandung protein 8-10 % merupakan tepung lunak yang, mempunyai sifat gluten yang rendah dan sangat cocok untuk pembuatan cake dan kue kering. Fungsi tepung terigu pada pembuatan kue adalah sebagai jaringan atau pembentuk rangka kue akibat pembentukan gluten. Penggunaan tepung terigu berkadar protein antar 8 –10 % dan kurang dari 0,4 abu, berasal dari gandum jenis soft . Di Indonesia tepung ini dikenal dengan nama terigu cap Kunci Biru. Fungsi tepung ini yaitu membangun struktur kue dan sebagai pengikat bahan-bahan yang digunakan dalam kue kering. Warna tepung putih dan memiliki tekstur yang lembut
-
Gula
Gula yang biasa digunakan dalam kue kering adalah gula pasir, gula palem, Icing Sugar (tepung gula), atau brown sugar (gula karamel) yang digunakan untuk memberi rasa manis dan memberi warna pada kue. Kue kering yang menggunakan gula sedikit, warnanya akan pucat. Penggunaan gula halus dan kasar akan menghasilkan kue yang berbeda. Gula halus akan memudahkan kita dalam pembuatannya karena cepat hancur. Kue yang dihasilkan akan mempunyai tekstur yang halus. Sebaliknya bila gula yang digunakan gula pasir, kue akan kering dan renyah.
-
Lemak
Fungsi lemak dalam pembuatan kue yaitu sebagai bahan pengempuk dan menjaga ketahanan kue. Penggunaan lemak sebelum dicampur dengan bahan kue yang lain dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu pengocokan lemak sampai volumenya naik dan dengan cara dicairkan terlebih dahulu. Mentega yang umum dijual yaitu merk “Wisjman”, “UBS Roombutter”, “Orchid Butter”, sedangkan untuk margarin yang umum dijual yaitu merk “ Blue Band” dan “Simas”.
2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang biasanya dicampur dengan bahan dasar dan dapat menambah rasa serta aroma yang khas dalam kue kering. Bahan tambahan untuk kue kering sebagaimana yang tercantum dalam mata kuliah Cookies adalah sebagai berikut :
- Kelapa, dipergunakan dalam bentuk kelapa parut yang dikeringkan, sekarang sudah banyak dijual dan siap untuk dipergunakan.
- Keju Parut, keju yang sudah diparut, fungsinya yaitu untuk menambah citarasa kue.
- Kismis/Currant, adalah buah anggur hitam yang dikeringkan. Bentuknya kecil. Yang baik untuk digunakan adalah Currant yang kulitnya tebal, bulat, berisi, tua dan berwarna biru kehitaman. Apabila akan digunakan, terlebih dahulu harus diseduh dengan air panas selama dua menit, kemudian ditiriskan dan siap untuk digunakan.
- Wijen, biji wijen berbentuk kecil-kecil, berwarna kekuning-kuningan seperti madu, tumbuh di Turki dan India, digunakan sebagai campuran maupun penutup kue. Bila dipanggang akan menyebarkan rasa dan aroma kacang sangrai. Dari biji wijen dapat dihasilkan minyak wijen.
- Kacang-kacangan, seperti :
- Almond, merupakan kacang yang rasanya enak, lezat dan halus dipergunakan untuk membangkitkan rasa dari kue. Perlakuan terhadap kacang ini yaitu dengan cara dicincang baik halus maupun kasar disesuaikan dengan kebutuhan.
- Kacang Tanah, kacang ini mengandung kurang lebih 40 % minyak yang sering digunakan untuk membuat lemak nabati. Karena harganya tidak begitu mahal, kacang tanah digunakan untuk berbagai macam kue kering.
- Kacang Mete, Merupakan kacang yang mempunyai rasa lembut, gurih dan lezat. Kacang ini berasal dari biji jambu monyet. Perlakuan terhadap kacang ini yaitu dengan cara dicincang baik halus maupun kasar disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Bahan Pelengkap
Bahan pelengkap adalah bahan yang melengkapi bahan dasar dan bahan tambahan, sehingga menghasilkan kue kering yang lebih lezat dan tahan lama. Sebagaimana yang tercantum dalam hand out mata kuliah Cookies bahan pelengkap tersebut diantaranya :
1. Susu bubuk
Susu bubuk yaitu susu yang disemprotkan ke dalam ruang panas sampai terbentuk butiran-butiran yang halus. Keuntungan menggunakan susu bubuk terhadap produk yang dibuat diantaranya adalah kue kering menjadi renyah, memberikan aroma yang harum dan memberikan nilai gizi
2. Garam
Garam berfungsi membangkitkan rasa lezat dan gurih pada makanan, menambah aroma, menambah kelembaban kue kering, membantu pembentukan warna, butiran dan tekstur kue serta membantu menghindari pertumbuhan bakteri di dalam adonan.
3. Bahan Pewangi
Digunakan sebagai campuran untuk menimbulkan harum-haruman dan rasa lezat. Dengan penambahan bahan pewangi akan menambah keistimewaan pada hasil produksi. Pewangi kue kering umum dijual dengan merk “ Vanilli “
Peralatan yang Digunakan dalam Pembuatan Kue Kering
Pembuatan kue kering memerlukan peralatan yang lengkap, karena alat yang dipersiapkan sebelumnya dapat membantu kelancaran dalam pembuatan produk yang akan dibuat. Alat-alat yang harus dipersiapkan dalam pembuatan kue kering ini, diantaranya : alat persiapan, pengolahan dan penyajian.
-
Alat Persiapan
Alat persiapan adalah alat yang digunakan pada saat sebelum proses pengolahan berlangsung sehingga memudahkan dalam proses pengolahan. Alat untuk menimbang bahan merupakan alat yang digunakan untuk persiapan membuat adonan kue kering, dapat berupa timbangan, sendok takaran dan gelas ukuran yang berguna untuk mengukur berat bahan sehingga ukurannya tepat. Alat penimbang yang digunakan harus baik dalam hal tidak rusak, untuk pemeliharaannya bisa dengan selalu membersihkan dan mengeringkan alat apabila sudah dan akan dipergunakan.
-
Alat Pengolahan
Alat pengolahan yaitu alat-alat dapur yang digunakan pada saat proses pengolahan dari produk itu sendiri.Alat-alat pengolahan yang digunakan dalam pembuatan kue kering yaitu mixer, mangkuk adonan dan spatula atau sendok kayu.
- Mixer atau kocokan listrik, kocokan manual atau kocokan kawat. Penggunaan mixer biasanya bisa digantikan dengan kocokan kawat, disebabkan karena pada umumnya pembuatan adonan kue kering tidak dikocok lama atau tidak memerlukan pengembangan yang maksimal.
- Mangkuk adonan, mangkuk adonan sebaiknya dipilih mangkuk dengan ukuran besar agar memudahkan pengocokan atau pengadukan adonan. Mangkuk dapat terbuat dari bahan apa saja kecuali bahan aluminium, karena warna adonan dapat berubah menjadi kehitaman.
- Sendok karet atau plastik dan sendok kayu. Sendok kayu ini lebih populer dengan nama spatula, dipakai untuk mengaduk dan membersihkan adonan yang melekat di sekeliling mangkuk, sebaiknya siapkan spatula yang berukuran besar maupun kecil dan tangkainya kuat agar nyaman ketika dipakai.
- Cetakan bentuknya beraneka ragam terbuat dari bermacam-macam bahan seperti bahan plastik, stainless steel atau alumunium. Cetakan terdiri dari beberapa macam fungsi tergantung dari penggunaan alat pencetak tersebut, seperti halnya cetakan semprit yang dapat digunakan pada adonan yang mudah dipulung sehingga menghasilkan kue kering semprit. Cetakan yang dipilih bisa digunakan cetakan yang bermutu baik dan kokoh agar produk yang dicetak tidak mudah berubah.
- Gilingan kayu
Gilingan kayu berfungsi untuk memipihkan atau meratakan adonan sesuai dengan ketebalan yang diinginkan, selanjutnya selanjutnya dilakukan pencetakan. Gilingan kayu ini digunakan dalam tehnik rolled cookies. Gilingan kayu yang baik adalah gilingan yang mempunyai permukaan licin secara menyeluruh
- Sendok dan Garpu, Sendok dan garpu berfungsi untuk memudahkan adonan dipulung dan dibentuk
- Plastik atau Kertas Kue, Plastik atau kertas kue sering digunakan sebagai alas pada saat menggiling adonan untuk dicetak.
-
Alat untuk Membakar
Alat yang umumnya digunakan dalam pembakaran kue kering di antaranya:
1. Oven
Oven merupakan alat yang digunakan dalam membakar kue kering. Hal penting dalam penggunaan oven adalah menentukan suhu panas oven umumnya panas oven untuk kue kering sebesar 160-1800 C dengan lama pembakaran kue 15-25 menit, yang paling penting dalam pembakaran ialah suhu panas oven harus stabil agar menghasilkan kue kering yang sempurna.
2. Loyang
Loyang yang dipilih untuk membuat kue kering tentunya loyang mempunyai kualitas baik, loyang alumunium yang tebal biasanya lebih kuat, tahan lama dan tidak menyebabkan bagian bawah kue gosong. Apabila menggunakan beberapa loyang di dalam pembakaran usahakan menggunakan loyang yang sama jenisnya, karena hal ini akan mempengaruhi hasil yang dicapai.
3. Alat Peniris
Alat peniris digunakan untuk mendinginkan kue yang baru dikeluarkan, selain itu alat peniris merupakan tempat penyimpanan sementar, sebelum dimasukkan kedalam toples. Alat peniris yang biasanya digunakan berupa rak kue, pada umumnya rak kue terbuat dari logam anti karat dan digunakan untuk mendinginkan kue kering yang baru dikeluarkan dan bila tidak rak kue dapat menggunakan kertas minyak
-
Alat Penyajian Kue
Alat penyajian yaitu alat-alat yang digunakan pada saat menyajikan kue kering yaitu dengan dikemas menggunakan toples, baik yang terbuat dari kaca maupun dari plastik. Kemasan yang digunakan untuk kue kering harus tertutup rapat agar kue kering yang disimpan tidak cepat lunak.
Karakteristik Kue Kering (Cookies)
Karakteristik cookies yang baik diantaranya yaitu:
- Cookies renyah dan lembut.
- Cookies krispy atau garing.
- Tekstur remah lembut.
- Remah cookies agak berlemak.
- Bentuk dan warna cookies harus seragam.
Metode Pembuatan Cookies
Aduk gula dan lemak sampai membentuk krim (ringan dan warna menjadi lebih terang). Masukkan cairan (telur atau susu cair). Lalu masukkan terigu secara bertahap dan aduk secara perlahan.
Hal-hal yang penting:
- Pengadukan jangan terlalu lama supaya tidak mengeras.
- Jika menggunakan baking powder, sebaiknya diayak bersama tepung terigu sebelum dilakukan pencampuran.
- Jika menggunakan bahan lainnya (kacang, penyedap, dan sebagainya), masukkan bersama tepung terigu.
Proses Pembuatan Cookies
Proses pembuatan cookies meliputi tiga tahap yaitu :
1. Pembuatan /Pencampuran Adonan
Pembuatan adonan diawali dengan proses pencampuran dan pengadukan bahan-bahan. Ada dua metode dasar pencampuran adonan, yaitu metode krim (creaming method) dan metode all in, namun yang paling umum adalah metode krim.
-
Metode krim
Lemak, gula, garam dan bahan pengembang dicampur sampai terbentuk krim homogen dengan menggunakan mixer. Tambahkan telur dan dikocok dengan kecepatan rendah dan selama pembentukan krim ini dapat ditambahkan bahan pewarna dan essence. Pada tahap akhir ditambahkan susu dan tepung secara perlahan kemudian dilakukan penga dukan sampai terbentuk adonan yang cukup mengembang dan mudah dibentuk.
-
Metode all in
Sementara itu pembuatan cookies dengan metode all in semua bahan dicampur secara langsung bersama tepung. Pencampuran ini dilakukan sampai adonan cukup mengembang.cPada saat proses pembuatan adonan, ada persaingan pada permukaan tepung antara fase air dari tepung dan lemak. Air dan larutan gula berinteraksi dengan protein tepung untuk membentuk gluten membentuk jaringan yang kuat dan plastis. Pada saat beberapa lemak tertutup oleh tepung, jaringan ini terputus, sehingga produk menjadi tidak keras setelah dipanggang, dan mudah leleh di dalam mulut. Jika kandungan lemak dalam adonan sangat tinggi, hanya sedikit air yang diperlukan untuk membuat konsistensi adonan sesuai yang diinginkan, gluten yang terbentuk hanya sedikit, proses gelatinisasi juga berkurang sehingga terbentuk tekstur yang sangat lembut. Selain itu lemak juga turut berperan dalam menentukan rasa dari cookies/biskuit. Selama pembentukan adonan waktu pencampuran harus diperhatikan untuk mendapatkan adonan yang homogen dan dengan pengembangan gluten yang diinginkan.
2. Pengolahan atau pencetakan cookies
Menurut Brown (2000) cara pengolahan atau pencetakan cookies dapat dibagi atau di klasifikasikan menjadi 6 jenis yaitu:
- Molded cookies, yaitu adonan yang dibentuk dengan alat atau dengan tangan
- Pressed cookies, yaitu adonan yang dimasukkan ke dalam cetakan semprit dan baru setelah itu disemprotkan di atas loyang.
- Bar cookies, yaitu adonan yang dimasukkan kedalam Loyang pembakaran yang sudah dialas kertas roti dengan ketebalan ½ cm, dimasak setengah matang lalu dipotong bujur sangkar kemudian dibakar kembali sampai matang.
- Drop cookies, yaitu adonan yang dicetak dengan menggunakan sendok teh kemudian di drop diatas loyang pembakaran.
- Rolled cookies, yaitu adonan diletakkan di atas papan atau meja kerja kemudian digiling dengan menggunakan rolling pin lalu adonan dicetak sesuai dengan selera.
- Ice box/ refrigerator, yaitu adonan cookies dibungkus dan disimpan dalam refrigerator setelah agak mengeras adonan diambil sedikitsedikit sudah bisa untuk dicetak/potong atau dibentuk sesuai dengan selera.
Pencampuran dan pengadukan dengan metode krim baik untuk cookies yang dicetak, karena menghasilkan adonan yang bersifat membatasi pengembangan gluten yang berlebihan. Adonan kemudian digiling menjadi lembaran (tebal + 0.3 cm), dicetak sesuai keinginan dan disusun pada loyang yang telah diolesi lemak, kemudian dipanggang dalam oven. Penggilingan (pelempengan) dan pencetakan adonan sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah adonan terbentuk. Penggilingan dilakukan berulang agar dihasilkan adonan yang halus dan kompak, serta memiliki ketebalan yang seragam.
3. Pembakaran cookies
Setiap jenis cookies memerlukan suhu dan lama pembakaran yang berbeda untuk memperoleh hasil yang maksimal. Semakin besar cookies yang dicetak semakin lama pembakarannya dan suhu pembakaran tidak boleh terlalu panas. Suhu pembakaran pada cookies yang umum 160-200oC dengan lama pembakaran 10 -15 menit, atau lebih lama. Pengaruh gula pada cookies adalah semakin sedikit kandungan gula dan lemak dalam adonan, suhu pemanggangan dapat dibuat lebih tinggi (177-204 oC). Suhu dan lama waktu pemanggangan akan mampu mempengaruhi kadar air cookies dimasukkan karena bagian luar akan terlalu cepat matang. Hal ini dapat menghambat pengembangan dan permukaan cookies yang dihasilkan menjadi retak-retak. Selain itu adonan juga jangan mengandung terlalu banyak gula karena akan mengakibatkan cookies terlalu keras atau terlalu manis. Cookies yang dihasilkan segera didinginkan untuk menurunkan suhu dan pengerasan cookies akibat memadatnya gula dan lemak.
Tips Membuat Cookies
Berikut ini adalah beberapa tips membuat cookies yaitu:
- Bila ingin membuat biskuit atau kue lain, ukuran dan takaran harus tepat. 2. Bila ingin membentuk adonan jangan terlalu rumit karena adonan dapat mengeras dan retak bila dipanggang.
- Jika adonan lengket, giling dengan penggiling diantara 2 lembar kertas tahan minyak atau plastik.
- Biskuit lama dapat disegarkan kembali dengan memanggangnya di dalam oven selama 5 menit.
- Usahakan selalu mendinginkan biskuit sebelum disimpan dalam wadah kedap udara.
- Bila biskuitmu memakai krim, usahakan mengkrimkan mentega dan gula jangan berlebihan. Cukup kocok sampai mengembang. Pengocokan yang berlebihan akan membuat biskuit memuai selama pemanggangan.
- Bila cuaca lembab, simpanlah biskuit dalam kulkas agar citarasa dan teksturnya tetap baik.
- Jangan olesi loyang dengan mentega secara berlebihan. Minyak yang berlebihan akan membuat bagian bawah kue menjadi hitam ketika dipanggang. Sebaiknya olesi dengan mentega leleh, nonstick spray atau lapisi dengan kertas panggang.
- Dalam iklim lembab atau dapur bersuhu tinggi, biskuit atau kue kering dapat menjadi lunak. Mungkin kamu perlu menambah lebih banyak tepung kedalam campuran. Untuk resep tertentu, dinginkan campuran dalam bungkusan plastik dikulkas selama 20 menit untuk mencapai konsistensi yang baik. Dalam suhu dapur yang lebih dingin mungkin perlu ditambahkan sedikit lagi cairan
- Jika resep biskuit kamu ada campuran tepung berasnya, jika perlu tambahkan lebih banyak tepung beras dari pada tepung terigu ke dalam resep kamu. Tepung beras biasanya dipakai dalam resep tradisional, fungsinya untuk menimbulkan kesan sesat pada
- Untuk bentuk biskuit yang lebih besar waktu memasaknya akan lebih lama. Anda harus hati-hati memeriksa apakah kue telah menjadi cokelat keemasan.
- Gunakan selalu mentega untuk membuat kue. Anda dapat membuat kue dengan margarin, tetapi mentega lebih baik untuk membuat campuran kaku.
- Agar kue berasa mentega, renyah dan empuk aduklah adonan itu sampai rata benar.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Cara Membuat Cookies : Pengertian, Bahan, Alat, Metode, Proses dan Tips Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
The post Cara Membuat Cookies first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment