Basa-basinya garing ya? hehehe, harap dimaklumi yah, karena admin lagi agak ngantuk, semalam abis begadang di tempat Teteh Yuli yang kemarin baru nyunatin anaknya. Berhubung banyaknya inbok yang masuk menanyakan tentang Akomodasi Adalah maka dengan sangat senang hati admin akan membahasanya. Nah, sambil seruput kopi, yuk simak ulasan lengkapnya dibawah ini.
Pembabaran Lengkap Akomodasi Adalah
Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Akomodasi? Mungkin anda pernah mendengar kata Akomodasi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, tujuan, jenis, hasil, teori, asumsi dan tahapan. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Akomodasi
Akomodasi ialah suatu daya upaya yang dilakukan untuk keberhasilan penuntasan persoalan oleh bagian-bagian yang bentrok dan mendekati pada suatu kondoso rampungnya bentrokan atau persoalan tersebut.
Pengertian Akomodasi Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian akomodasi menurut para ahli yaitu:
1. Menurut Soerjono Soekanto
2. Menurut Gillin dan Gillin
Tujuan Akomodasi
Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari akomodasi, yakni sebagai berikut:
- Untuk menyusutkan selisih anggapan yang terdapat antara kelompok-kelompok yang berselisih
- Untuk Mengahalngi terjadinya dentuman pertengkaran yang bisa menjadi asal mula perkelahian
- Untuk Menyatukan komunitas atau himpunan yang bercerai-berai
- Salah satu bagian daya uapaya berlangsungnya pembauran maupun himpunan yang berselisih secara lurus maupun melintang bisa berkeluarga dan saling mengerti satu sama lain
Jenis-Jenis Akomodasi
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis dari akomodasi, yakni sebagai berikut:
-
Paksaan
Paksaan ialah jenis akomodasi yang dilakukan dengan prosedur paksaan, sebab salah satu bagian berada pada keadaan rapuh.
-
Kompromi
Kompromi ialah jenis akomodasi yang mana bagian yang bertengkar menyusutkan desakan supaya tergapai jalan keluar dari perbedaan yang ada.
-
Arbitrasi
Arbitrasi ialah salah satu cara untuk menggapai kesepakan apabila bagian-bagian yang bertengkar tidak bisa menghadang sendiri. Arbitrasi dilaksanakan dengan mendatangkan bagian ketiga yang memperoleh kesepakatan dari kedua belah bagian.
-
Toleransi
Toleransi ialah jenis akomodasi yang kesepakatan, akan tetapi yang diperlukan hanya saling pemahaman.
-
Konsiliasi
Konsiliasi ialah daya upaya yang menggapai untuk menghubungakn bagian-bagian yang bertengkar untuk mencari penyelesaian persoalan.
-
Jalan Buntu
Jalan buntu ialah bentuk jenis yang dimana bagian yang berselisih meredah paska satu titik spesifik karena memiliki kewenangan yang seimbang.
-
Ajudikasi
Ajudikasi ialah prosedur jalan keluar persoalan di majelis hukum.
Hasil-hasil Akomodasi
Secara panjang lebar Gillin dan Gillin menguraikan hasil-hasil suatu proses akomodasi dengan mengambil contoh-contoh dari sejarah. Antara lain hasil-hasilnya adalah sebagai berikut.
1. Akomodasi dan Integrasi masyarakat
Akomodasi dan integrasi masyarakat telah berbuat banyak untuk menghindarkan masyarakat-masyarakat dari benih-benih pertentangan laten yang akan melahirkan pertentangan baru. Ketika orang-orang Normandia menaklukkan Inggris pada 1066, mereka telah memaksakan suatu kebudayaan baru terhadap masyarakat taklukannya. Bahasa, sistem feodalisme, hokum, dan seterusnya diubah dan diganti. Dalam proses tersebut terjadi perkawinan campuran dan banyak orang Inggris yang mendapat kedudukan baru yang tinggi. Keadaan tersebut mengurangi jarak sosial (social distance) antara penjajah dengan yang dijajah. Selain itu, akomodasi juga menahan keinginan-keinginan untuk bersaing yang hanya akan membuang biaya dan tenaga saja.
2. Menekan oposisi
Sering kali suatu persaingan dilaksanakan demi keuntungan suatu kelompok tertentu (misalnya golongan produsen) dan kerugian pihak lain (misalnya golongan konsumen). Akomodasi antara golongan produsen yang mula-mula bersaing akan dapat menyebabkan turunnya harga, karena barang-barang dan jasa-jasa lebih mudah sampai kepada konsumen.
3. Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda
Hal ini tampak dengan jelas apabila dua orang, misalnya, bersaing untuk menduduki jabatan pimpinan suatu partai politik. Di dalam kampanye pemilihan, persaingan dilakukan dengan sengit. Tetapi, setelah salah satu terpilih biasanya yang kalah diajak untuk bekerja sama demi keutuhan dan integrasi partai politik yang bersangkutan.
4. Perubahan lembaga-lembaga kemasyarakatan agar sesuai dengan dengan keadaan baru atau keadaan yang berubah
5. Perubahan-perubahan dalam kedudukan
Sebetulnya akomodasi menimbulkan penetapan baru terhadap kedudukan orang-perorangan dan kelompok-kelompok manusia. Pertentangan telah menyebabkan kedudukan-kedudukan tersebut goyah dan akomodasi akan mengukuhkan kembali kedudukan-kedudukan tersebut
6. Akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi
Dengan adanya proses asimilasi, para pihak lebih saling mengenal dan dengan timbulnya benih-benih toleransi mereka lebih mudah untuk saling mendekati. Keadaan demikian mungkin saja terjadi pada masyarakat-masyarakat berkasta seperti di India. Di India, walaupun gerak sosial yang vertical hampir-hampir tidak ada, telah terjadi suatu proses yang bernama Sanskritization, yaitu suatu proses di mana kasta-kasta yang lebih rendah mengambil sistem kepercayaan, upacara, tingkah laku dalam pergaulan, dan unsur-unsur dalam kebudayaan lainnya dari kasta-kasta yang lebih tinggi, khususnya kasta Brahmana untuk dijadikan unsure-unsur kebudayaan sendiri. Proses tersebut menunjuk pada adanya usaha-usaha untuk mengadakan akomodasi antara kasta-kasta yang semula dipisahkan dengan tegas dan kaku.
Teori Akomodasi Komunikasi
Akomodasi didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyesuaikan, memodifikasi, atau mengatur perilaku seseorang dalam responnya terhadap orang lain.Akomodasi biasanya dilakukan secara tidak sadar. Kita cenderung memiliki naskah kognitif internal yang kita gunakan ketika kita berbicara dengan orang lain. Teori ini dikemukakan oleh Howard Giles dan koleganya, berkaitan dengan penyesuaian interpersonal dalam interaksi komunikasi. Hal ini didasarkan pada observasi bahwa komunikator sering kelihatan menirukan perilaku satu sama lain.Teori akomodasi komunikasi berawal pada tahun 1973, ketika Giles pertama kali memperkenalkan pemikiran mengenai model ”mobilitas aksen” Yang didasarkan pada berbagai aksen yang dapat didengar dalam situaisi wawancara. Salah satu contohnya adalah ketika seseorang dengan latar berlakang budaya yang berbeda sedang melakukan wawancara.Seorang yang sedang diwawancara pastilah merasa sangat menghormati orang dari institusi yang sedang mewawancarainya.
Ketika dalam situasi tersebut orang yang mewawancarai akan lebih mendominasi situasi wawancara, sementara orang yang diwawancarai akan mencoba mengikutiya.Maka pada situasi tersebut orang yang sedang wawancara tersebut, mencoba melakukan akomodasi komunikasi.Dengan begitu, akomodasi komunikasi dapat dibahas dengan memperhatikan adanya keberagaman budaya. Inti dari teori akomodasi ini adalah adaptasi. Bagaimana seseorang menyesuaikan komunikasi mereka dengan orang lain. Teori ini berpijak pada premis bahwa ketika seseorang berinteraksi, mereka menyesuaikan pembicaraan, pola vocal, dan atau tindak tanduk mereka untuk mengakomodasi orang lain. Teori akomodasi iniawalnya didapatkan dari sebuah penelitian yang dilakukan dalam bidang ilmu lain, dalam hal ini psikologi sosial.Maka sangatlah penting bagaimana kaitan antara teori akomodasi komunikasi dengan psikologi sosial.
Menurut Stephen Worchel (1998), Teori Psikologi sosial biasanya mencari akibat dari perilaku dan sebab dari akibat tersebut. Salah satu konsep utama yang didiskusikan dalam psikologi sosial adalah identitas.Sedangkan menurut Jessica Abrams, Joan O’Cronnor dan Howard Giles (2003), akomodasi sangat fundamental terhadap konstruksi identitas. Dan Menurut Henri Tajfel (1982) dan John Turner, Teori Identitas Sosial berpendapat bahwa identitas seseorang ditentukan oleh kelompok dimana ia tergabung. Hipotesis dasar teori ini menyebutkan, tekanan untuk mengevaluasi kelompok seseorang secara positif melalui perbandingan kelompok dalam/luar menuntun kelompok sosial untuk membedakan diri mereka satu sama lain. Dari Teori Identitas Sosial ini, Giles terpengaruh. Bahwaakomodasi seseorang tidak hanya orang tertentu tetapi pada seseoran yang dianggap merupakan bagian dari kelompok lain. Teori Akomodasi Komunikasi banyak didasari dari prinsip Teori Identitas Sosial. Ketika anggota dari kelompok yang berbeda sedang bersama, mereka akan membandingkan dari mereka. Jika perbandingannya positif, maka akan muncul identitas sosial yang positif pula. Giles memperluas pemikiran ini dengan mengatakan bahwa hal yang sama juga terjadi pada gaya bicara (aksen, nada, kecepatan, pola interupsi) seseorang.
Asumsi Dasar Akomodasi
Dengan mengingat bahwa akomodasi dipengaruhi oleh beberapa keadaan personal, situasonal dan budaya, maka teori ini terdapat beberapa asumsi berikut ini:
- Persamaan dan perbedaan berbicara dan berperilaku terdapat di dalam semua percakapanPengalaman-pengalaman dan latar belakang yang bervariasi akan menentukan sejauh mana orang mengakomodasikan orang lain. Semakin mirip perilaku dan keyakinan kita, semakin membuat kita tertarik untuk mengakomodasikan orang lain tersebut. Sebuah contoh untuk mengilustrasikan asumsi ini, seorang yang berasal dari Padang bertemu dengan teman baru di kampus barunya yang berdarah jawa asli.Jelas mereka berasal dari latar belakang yang berbeda dan pengalaman hidup mereka berbeda pula.Dapat pula dianggap mereka berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda dengan keyakinan dan nilai-nilai yang berbeda.Tetapi mereka mempunyai kesamaan dalam hal hobi, yaitu memancing.
- Cara dimana kita memersepsikan tuturan dan perilaku orang lain akan menentukan bagaimana kita mengevaluasi sebuah percakapan. Asumsi ini terletak pada persepsi dan evaluasi.Orang pertama-tama akan mempersepsikan apa yang terjadi di dalam percakapan sebelum mereka memutuskan bagaimana mereka akan berperilaku dalam percakapan. Kemudian saat mempersepsikan kata-kata dan perilaku orang lain menyebabkan evaluasi kita terhadap orang tersebut.
- Bahasa dan perilaku memberikan informasi mengenai status sosial dan keanggotaan kelompok. Berkaitan dengan dampak yang dimiliki bahasa terhadap orang lain. Bahasa yang digunakan dalam percakapan cenderung merefleksikan individu dengan status sosial yang lebih tinggi.
- Akomodasi bervariasi dalam hal tingkat kesesuaian dan norma mengarahkan proses akomodasi. Asumsi ini berfokus pada norma dan isu mengenai kepantasan sosial. Maksudnya, akomodasi dapat bervariasi dalam hal kepantasan sosial sehingga terdapat saat-saat ketika mengakomodasi tidaklah pantas. Dalam hal ini, norma terbukti memiliki peran yang cukup penting karena memberikan batasan dalam tingkatan yang bervariasi terhadap perilaku akomodatif yang dipandang sebagai hal yang diinginkan dalam sebuah komunikasi.
Tahap/Cara Beradaptasi
Teori akomodasi komunikasi menyatakan bahwa dalam percakapan orang memiliki pilihan, yaitu konvergensi, divergensi, dan akomodasi berlebihan. Berikut ini adalah tahapan/cara beradaptasi yaitu:
1. Konvergensi
Proses pertama yang berubungan dengan teori akomodasi komunikasi ini adalah konvergensi. Giles, Nikolas Coupland, dan Justin Coupland (1991) mendefinisikan konvergensi : “strategi dimana individu beradaptasi terhadap perilaku komunikatif satu sama lain”. Konvergensi merupakan proses yang selektif, tidak selalu memilih strategi konvergen dengan orang lain. Ketika orang melakukan konvergensi, mereka bertumpu pada persepsi mereka mengenai pembicaraan atau perilaku orang lain.
2. Divergensi
Dalam akomodasi, terdapat proses dimana satu atau dua dari dua komunikator untuk mengakomodasi komunikasi diantara mereka. Strategi yang digunakan untuk menonjolkan perbedaan masing-masing komunikator baik dalam segi verbal maupun nonverbal ini disebut Divergensi. Divergensi berbeda dengan kovergensi. Apabila konvergensi adalah strategi bagaimana dia dapat beradaptasi dengan orang lain. Divergensi adalah ketika dimana tidak adanya usaha dari para pembicara untuk menunjukan persamaan diantara mereka. Atau tidak ada kekhawatiran apabila mereka tidak mengakomodasi satu sama lain.
3. Akomodasi Berlebihan
Akomodasi berlebihan, yaitu label yang diberikan kepada pembicara yang dianggap pendengar terlalu berlebihan. Istilah ini diberikan kepada orang yang, walaupun bertindak berdasarkan niat yang baik, justru dianggap merendahkan. Akomodasi berlebihan biasanya menyebabkan pendengar untuk mempersepsikan diri mereka tidak setara. Terdapat dampak yang serius dari akomodasi berlebihan, termasuk kehilangan motivasi untuk mempelajari bahasa lebih jauh, menghindari percakapan, dan membentuk sikap negative terhadap pembicara dan juga masyarakat. Jika salah satu tujuan komunikasi adalah mencapai makna yang dimaksudkan, akomodasi berlebihan merupakan penghalang utama bagi tujuan tersebut.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Akomodasi Adalah: Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Tujuan, Jenis, Hasil, Teori, Asumsi dan Tahapan Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
The post Akomodasi Adalah first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment