Mungkin beberapa waktu yang lalu Anda sedang mencari artikel tentang Rumah Adat Sumatera Utara di internet dan dari sekian banyak situs yang menyediakan informasi tersebut, Anda memilih untuk berkunjung ke situs ini, maka Anda sudah membuat keputusan yang tepat, karena kita memang akan mengupasnya. Baiklah langsung disimak saja yuk.
Ulasan Lengkap Rumah Adat Sumatera Utara
Provinsi Sumatera Utara dengan ibukota Medan memiliki banyak sekali keunikan, salah satunya adalah Rumah Adat.
Provinsi Utara sendiri mayoritas penduduknya yang berasal dari suku Batak.
Selain sebagai mayoritas, suku Batak tersebut juga diyakini merupakan penduduk asli dari Sumatera Utara.
Batak merupakan rumpun suku-suku yang mendiami sebagian besar di wilayah Sumatera Utara.
Sering kali orang menganggap penyebutan dari suku Batak hanya pada suku Toba, Padahal Batak tidak hanya suku Toba.
Pada saat ini pada umumnya orang Batak menganut agama Kristen Katolik, Kristen Protestan dan Islam.
Tetapi ada juga yang menganut kepercayaan tradisional yaitu tradisi Malim nama penganutnya disebut dengan Parmalim, dan juga menganut kepercayaan animisme, walaupun pada saat ini jumlah penganutnya dari kedua ajaran tersebut sudah semakin langka.
Daftar Rumah Adat di sumatera utara
1. Rumah Adat Bolon
Rumah adat Bolon adalah salah satu rumah adat Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara yang sering disebut dengan Rumah Balai Batak Toba yang sudah diakui oleh Nasional sebagai perwakilan rumah adat Sumatera Utara.
Bentuk dari rumah adat tersebut yaitu berbentuk persegi panjang yang termasuk kedalam kategori rumah panggung, yang unik dari rumah adat tersebut adalah hampir keseluruhan bahan bangunannya terbuat dari bahan yang diambil dari alam.
Rumah adat tersebut pada umumnya dihuni oleh 4-6 keluarga yang hidup bersama-sama. Tujuan dari rumah panggung adat bolon itu agar mempunyai kolong pada bawah rumahnya.
Kolong rumah tersebut digunakan untuk kandang hewan peliharaan masyarakat Batak seperti ayam, babi dan kambing.
2. Rumah Adat Pakpak
Rumah adat Pakpak atau yang juga disebut dengan rumah adat Dairi mempunyai ciri yang khas.
Atap rumah tradisional ini terbuat dari bahan ijuk dan bagian kayu pada bagian badan rumah.
Bentuk desainnya selain sebagai salah satu wujud seni dari budaya Pakpak, bagian-bagian dari setiap rumah adat Pakpak juga mempunyai arti tersendiri, Rumah adat Pakpak disebut juga dengan Jerro.
Rumah adat tersebut juga sama dengan kebanyakan rumah adat yang berada di Sumatera Utara yang pada umumnya menggunakan tiang penyangga dan tangga.
3. Rumah Adat Karo
Rumah adat karo atau yang disebut dengan rumah adat Siwaluh Jabu.
Siwaluh Jabu mempunyai makna sebuah rumah yang dihuni oleh 8 keluarga, dan masing-masing dari keluarga tersebut sudah mempunyai perannya masing-masing.
Penempatan keluarga-keluarga rumah Karo tersebut ditentukan oleh adat Karo. Rumah adat tersebut terdiri atas Jabu Julu (hulu dan Jabu Jahe.
Jabu jahe juga terbagi menjadi dua bagian, yaitu Jabu rumah sendipar ujung kayu dan Jabu ujung kayu.
Dalam rumah adat tersebut terdiri dari delapan ruangan yang dihuni oleh delapan keluarga. Dalam rumah adat tersebut juga terdiri dari 4 dapur.
Setiap jabu dibagi menjadi dua terdiri dari beberapa jabu-jabu. Antara lain sedapuren ujung kayu, sedapuren bena kayu, sedapuren bena kayu, dan jabu sadapuran lepar ujung kayu.
4. Rumah Adat Mandailing
Suku Mandailing adalah salah satu suku yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang berada diperbatasan Riau.
Wisata alam yang berada di daerah Mandailing sangatlah memukau, dan juga mempunyai budaya kearifan lokal yang dari dulu sudah dipegang erat oleh penduduk setempat.
Rumah adat Mandailing terdapat di kabupaten Mandailing Natal( Madina). Kabupaten tersebut terdapat di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Padang Lawas.
Rumah adat tersebut biasanya disebut dengan Bagas Godang yang memiliki arti bagas dalam bahasa Mandailing yang artinya rumah, sedangkan Godang mempunyai arti banyak.
5. Rumah Adat Nias
Rumah adat nias atau yang disebut dengan Omo Hada adalah rumah adat yang mempunyai bentuk panggung tradisional orang Nias.
Ada satu lagi rumah adat Nias yang mempunyai ciri yang berbeda yaitu Omo Sebua.
Omo Sebua merupakan salah satu kediaman bagi para kepala desa (Salawa), kepala negeri (Tuhenori), atau bagi kaum bangsawan.
Rumah adat Nias tersebut dibangun atas tiang-tiang kayu nibung yang besar dan tinggi dan beralaskan Rumbia.
Bentuk dari denah rumah tersebut ada yang bulat telu, ini di daerah Nias Barat, Nias Timur, Nias Utara.
Sedangkan yang berbentuk persegi panjang yaitu didaerah Nias selatan dan Nias Tengah. Bangunan rumah adat tersebut tidaklah berpondasi tetapi langsung tertancap ke dalam tanah.
Sambungan dari antara kedua kerangka rumah tradisional tersebut tidak memakai kayu sengingga tahan pada saat ada goyangan gempa.
6. Rumah Adat Melayu
Rumah adat Melayu yang berada di Sumatera Utara bisa dijumpai di kota Medan, Kabupaten Langkat, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Begadai (Sergei) dan Kabupaten Labuhan.
Suku Melayu tersebut mempunyai andil yang sangat penting dalam Medan yang sebagai Kota terbesar ketiga yang ada di Indonesia.
Rumah Adat Melayu Deli mempunyai ciri khas hijau dan kuning, dan juga lantai dan dindingnya yang terbuat dari papan, sedangkan dari bagian atapnya terbuat dari bahan ijuk.
7. Rumah Balai Batak Toba
Rumah Balai Batak Toba adalah salah satu rumah adat tradisional dari Sumatera Utara. Berdasarkan dari fungsi, Jabu parsakitan merupakan tempat untuk menyimpan barang.
Tempat tersebut juga kadang digunakan untuk bermusyawarah terkait dengan hal-hal adat. Sedangkan Jabu bolon merupakan rumah keluarga besar.
Rumah adat tersebut tidak mempunyai kamar atau sekat sehingga semua anggota keluarga tinggal dan tidur bersama.
Rumah Balai Toba juga sering dikenal sebagai Rumah Bolon. Masyarakat sekitar menilai rumah tersebut seperti seekor kerbau yang sedang berdiri tegak.
Disetiap pembangunan rumah adat suku Batak tersebut selalu dilakukan dengan gotong royong oleh masyarakat sekitar.
Rumah adat tersebut berbentuk seperti panggung yang disangga oleh beberapa tiang penyangga.
Tiang penyangga rumah adat tersebut biasanya terbuat dari bahan kayu. Rumah adat Balai Batak Toba tersebut mempunyai bahan yang sebagian besar terbuat dari kayu.
Menurut kepercayaan masyarakat Batak, Rumah adat tersebut terbagi menjadi tiga bagian yang mencerminkan dimensi atau dunia yang berbeda-beda.
- Bagian atap rumah yang diyakini oleh orang Batak mencerminkan tentang dunia para Dewa
- Bagian lantai rumah yang diyakini oleh orang Batak mencerminkan dunia manusia.
- Bagian bawah atau kolong rumah yang diyakini oleh orang Batak mencerminkan dunia kematian.
8.Rumah Adat Simalungun
Rumah Adat Simalungun adalah etnis yang berada di daerah Kota Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun, Rumah adat tersebut juga dinamai dengan Rumah Bolon.
Rumah adat tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda dengan yang lainnya yaitu bentuk atapnya yang unik yang didesign dengan bentuk limas.
9. Rumah Adat Angkola
Angkola merupakan salah satu etnis yang berdiri sendiri, walaupun banyak orang yang menyamakannya dengan mandailing.
Rumah adat tersebut juga dinamai dengan Bagas dan Gondang seperti halnya rumah adat Mandiling. Tetapi tetap ada beberapa perbedaan diantara rumah adat keduanya.
Rumah adat Angkola yang berasal dari Sumatera Utara mempunyai ciri atap yang terbuat dari bahan ijuk dan dindingnya terbuat dari papam.
Salah satu ciri khas dari rumah adat tersebut adalah selalu menggunakan warna yang dominan hitam.
Nilai Filosofi
- Pada bagian atas pintu yang dihiasi dengan lukisan groga atau lukisan hewan, lukisan tersebut yaitu berupa cicak atau kerbau yang dominan berwarna merah, putih dan hitam. Cicak melambangkan masyarakat Batak yang mempunyai persaudaraan yang sangat kuat satu dengan yang lainnya. Selain itu kerbau menjadi simbol tanda terima kasih.
- Atapnya terlihat cukup tinggi karena dibuat seperti pelana kuda yang sangat sempit.
- Dinding rumah yang tidak menggunakan plafon sehingga menjadi pendek dan cukup untuk berdiri.
- Untuk memperindah tampilan dari rumah adat tersebut maka pada bagian atas dihiasi dengan anyaman.
Kesimpulan
Provinsi Sumatera Utara mempunyai 9 rumah adat yang masing-masing rumah adat tersebut mempunyai keunikan, Filosofi, kegunaan dan desain yang berbeda dengan yang lain.
Sembilan rumah adat yang ada di Sumatera Utara adalah Rumah adat Bolon, Rumah adat Pakpak, Rumah adat Karo, Rumah adat Mandailing, Rumah adat Nias, Rumah adat Melayu, Rumah adat Balai Batak Toba, Rumah adat Simalungun, dan Rumah adat Angkola.
The post Rumah Adat Sumatera Utara appeared first on Tuliskan.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment