Buktinya bro dan sis membaca artikel ini berarti kalian memang sedang mencari informasi terkait Hipertensi : Pengertian, Gejala, Penyebab. Kami ucapkan welcome alias selamat datang di situs Visi Kedepan. Sebuah situs yang serius dalam memberikan informasi. Daripada admin kebanyakan ngelantur, ada baiknya kita simak saja yuk ulasannya berikut ini.
Pengertian Lengkap Hipertensi : Pengertian, Gejala, Penyebab
Hipertensi – Hai sobat ruangbimbel.co.id. diartikel sebelumnya kita sudah membahas artikel mengenai Gejala Penyakit Ginjal. maka kali ini kita bakal membahas artikel mengenai Hipertensi. Nah langsung aja yuuk simak artikel ini beserta ulasan lengkapnya dibawah ini.
Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi medis di mana tekanan darah dalam arteri meningkat secara kronik. Tekanan darah yang selalu tinggi dapat memicu serangan stroke, jantung, gagal jantung dan arterial aneurysm serta merupakan penyebab utama gagal ginjal kronik.
Hipertensi terjadi biasanya pada tekanan darang kurang dari 140/90 mmHg atau lebih. Apabila tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg diartikan sebagai normal.
Baca Juga Gejala Penyakit Ginjal : Pengertian, Penyebab
Mungkin ada tekanan darah dalam arteri karena jantung memompa keras, menyebabkannya mengalir lebih banyak cairan setiap bulan. Ini juga mungkin karena arteri besar kehilangan fleksibilitas dan kekakuan, sehingga mereka tidak dapat berkembang ketika jantung memompa darah melalui arteri.
Karena itu, dengan setiap detak jantung, darah dipaksa masuk ke pembuluh yang lebih sempit dari normal dan tekanan meningkat. Dan ini juga dimungkinkan karena peningkatan aliran cairan dalam aliran darah dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Jika ada gagal ginjal di ginjal, ini bisa dilakukan sehingga mereka tidak bisa menghilangkan garam dan air dari tubuh. Meningkatkan jumlah darah yang meningkatkan tekanan darah.
Penyebab
Risiko penyakit ini biasanya terjadi pada orang – orang berikut ini.
- Orang yang memiliki salah satu anggota keluarga penderita hipertensi maka kemungkinan dapat diturunkan kepada anggota lain seperti anak.
- Orang yang gemar mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak dan garam.
- Orang yang kurang berolahraga
- Orang yang berusisa di atas 55 tahun berisiko mengidap penyakit ini
- Orang dengan kelebihan berat badan (obesitas)
- Orang yang suka merokok dan pecandu alkohol
- Wanita hamil dan suka merokok mengonsumsi pil KB
Gejala
Adapun gejala dari penyakit hipertensi umumnya tidak begitu dirasakan oleh penderita. Keadaan inilah yang kadang – kadang membuat si penderita tidak percaya pada diagnosa dokter dan mengabaikan saran dokter. Dalam sebuah penelitian dijelaskan ada sebagian orang yang merasakan gejala- gejala hipertensi yang bervariasi. Antara lain sering pusing, sakit kepala, migrain, pendarahan hidung (mimisan), ulit tidur, sesak nafas, cepat marah, telinga berdenging, tengkuk terasa berat, jantung berdebar dan sering buang air kecil di malam hari.
Meskipun hipertensi tidak dapat disembuhkan, akan tetapi hipertensi dapat ditangani dan dikontrol sehingga risiko terjadinya penyakit lain dapat dihindari untuk itu terapkanlah pola hidup sehat sejak dini. Selain itu, pola hidup yang sehat wajib diterapkan bagi penderita hipertensi. Dengan menerapkan pola hidup yang sehat berguna untuk menurunkan tekanan darah dan dapat mencegah terjadinya hipertensi. Pola hidup yang sehat dapat dilakukan dengan cara – cara berikut.
- Konsumsi lebih banyak makanan berupa buah, sayur dan kadar lemak rendah. Hal ini sesuai dengan pola makan DASH (dietary Approaches to stop Hypertension Eating Plan) atau atur pola makan yang bertujuan menurunkan hipertensi.
- Kurangi penggunaan haram (natrium) hingga tidak lebih dari 6 gram per hari. sebuah penelitian DASH natrium menjelaskan dengan membatasi konsumsi garam hanya 1,500 mg atau sekitar 2 sampai 3 sendok teh per hari maka terjadi penurunan tekanan darah.
Contohnya makanan yang mengandung natrium dalam jumlah tinggi adalah makanan yang diawetkan seperti ikan asin, telur asin, dendeng, kornet dan sosis. Minuman bersoda, sayuran dan buah beke yang menggunakan pengawet natrium benzoat serta bumu penyedap seperti vetsin, kaldu, kecap, dan asinan.
- Melakukan penurunan berat badan atau mempertahankan berat badan normal. Penurunan berat badan memiliki efek yang sangat baik dalam menurunkan tekanan darah. Untuk mengetahui berat badan normal dapat dilakukan dengan pengukuran lingkar pinggang. Jika terlalu banyak lemak dipinggang maka risiko terkan penyakit akan sangat besar. Lingkar pinggang bagi wanita normalnya adalah 80 cm dan laki – laki 90 cm. Untuk penderita obesitas yang ingin menurunkan berat badan sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi.
- Menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga yang teratur. Olahraga adalah salah satu cara jitu untuk mengontrol tekanan darah. Cukup lakukan olahraga ringan sepert jogging, berkebun, dan bersepeda atau melakuka pekerjaan rumah selama 30 menit seperti menyiram tanaman selama 30 menit, naik turun tangga selama 15 menit atau mengepel selama 40 menit.
- Berhentilah merokok dan minum minuman beralkohol. Merokok dapat merusak dinding pembuluh darah dan mempercepat proses pengerasan pembuluh darah arteri. Sedangkan minuman beralkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak hati, otak serta jantung.
Demikianlah artikel diatas dari ruangbimbel.co.id. semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasa kita semua. Terima kasih
The post Hipertensi : Pengertian, Gejala, Penyebab appeared first on RuangBimbel.co.id.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment